Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘segala’ memiliki arti sebagai berikut:
- segala: /se·ga·la/ num 1 sekalian (tidak ada kecualinya); semua. Contoh: sebelum pindah, ia berusaha melunasi segala utangnya; segala sesuatu sudah
- selesai; 2 seluruh; segenap. Contoh: 2 isi dunia; 3 sama sekali; serba. Contoh: anak-anak sekolah berpakaian 2 putih; kita 2 salah; 4 kl para (untuk menyatakan banyak). Contoh: hikayat 2 rasul; 5 kas (untuk memaki) terlalu; benar-benar. Contoh: dikatakannya saya ini 2 udiklah, kampunganlah; masa, tidak apa-apa dikatakan bajingan 2;
- segala senang hati, pb sangat senang;
- segalanya: /se·ga·la·nya/ adv semuanya;
- segala-galanya: /se·ga·la-ga·la·nya/ adv semuanya (sama sekali), tidak ada kecualinya; dl segala hal
Penjelasan Arti ‘Segala’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “segala” memiliki makna yang luas dan digunakan dalam berbagai konteks dalam bahasa Indonesia. Secara dasar, kata ini merujuk kepada keseluruhan atau totalitas dari sesuatu tanpa adanya kecualian.
Artinya, ketika seseorang berkata “segala,” mereka berbicara tentang semua yang ada atau terlibat dalam suatu kelompok atau kategori.
Pertama-tama, “segala” bisa berarti “sekalian” atau “semua”.
Contohnya, jika ada orang yang berencana pindah rumah dan ingin melunasi hutangnya, dia mungkin akan mengatakan bahwa dia ingin membayar “segala utang” sebelum pindah. Ini berarti ia ingin melunasi setiap hutang yang dia miliki tanpa meninggalkan satupun, menekankan bahwa tidak ada hutang yang terlewat.
Kedua, “segala” bisa juga diartikan sebagai “seluruh” atau “segenap”.
Contohnya, jika seseorang berbicara tentang “segala isi dunia”, mereka sedang merujuk ke semua hal yang ada di dunia ini, tidak terkecuali. Hal ini mencakup semua benda hidup dan tak hidup, dari iklim hingga budaya, tanpa meninggalkan sesuatu pun.
Ketiga, kata ini bisa digunakan untuk menunjukkan keadaan yang “sama sekali” atau “serba”.
Misalnya, jika di sebuah sekolah semua siswa diwajibkan mengenakan pakaian serba putih, bisa dikatakan “anak-anak sekolah berpakaian segala putih”, yang menggarisbawahi bahwa tidak ada warna lain yang digunakan.
Keempat, dalam konteks yang lebih klasik, “segala” juga bisa diperluas menjadi “para”.
Ini umumnya digunakan dalam karya-karya yang lebih tua atau sastra klasik, semisal “hikayat segala rasul” yang berarti “hikayat para rasul” atau “cerita tentang banyak rasul”.
Kelima, secara informal, kata “segala” bisa dijadikan penegasan yang menunjukkan tekad atau perasaan yang sangat kuat.
Contoh penggunaan ini adalah ketika seseorang menggambarkan perasaan mereka dengan mengatakan sesuatu dengan “segala senang hati”, yang menjelaskan bahwa perasaannya sangat bahagia.
Tambahan lagi, ada bentuk “segalanya” yang berarti “semuanya”.
Ini adalah kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan bahwa setiap aspek atau detail dari suatu hal telah dijelaskan atau terlibat. Penekanan di sini adalah pada totalitas.
Terakhir, “segala-galanya” adalah bentuk yang lebih menekankan dari “segalanya”.
Ini digunakan untuk mengambil setiap elemen yang mungkin di dalam suatu kategori dan menunjukkan tidak ada yang terkecuali atau terabaikan dalam urusan apapun.
Dengan kata lain, ketika kita menggunakan kata “segala”, kita benar-benar sedang menyertakan terhitung setiap unsur yang terkait dengan apa pun yang kita bicarakan.
Itu bisa berarti orang, tempat, hal, perasaan, atau situasi yang terlibat dalam konteks pembicaraan. Jadi, jika seseorang mengatakan mereka tahu “segala-galanya” tentang suatu topik, maka mereka mengklaim bahwa mereka memiliki pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh tentang topik tersebut.