Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘kultur’ memiliki arti sebagai berikut:
- kultur – alternatif makna ke-1
- kultur: /kul·tur/ n kebudayaan. Contoh: kultur Barat; kultur Timur
- kultur – alternatif makna ke-2
- kultur: /kul·tur/ n Ikn pemeliharaan; pembudidayaan;
- kultur ekstensif: Ikn pembudidayaan dng intensitas rendah, spt yg dilakukan petani ikan kecil, sekadar mata pencaharian;
- kultur jaringan: Bio rekayasa untuk mempercepat pertumbuhan jaringan lewat media tumbuh yg diatur kondisinya
Penjelasan Arti ‘Kultur’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “kultur” digunakan dalam dua konteks yang berbeda dan memiliki dua arti yang cukup beragam. Pertama, kata “kultur” merujuk pada “kebudayaan”. Dalam penggunaan ini, “kebudayaan” mengacu pada berbagai aspek yang menjelaskan cara hidup suatu kelompok orang, yang termasuk bahasa, agama, seni, masakan, adat istiadat, dan lain-lain.
Contohnya, ketika kita berbicara tentang kultur Barat atau kultur Timur, kita sedang membahas cara hidup, sistem nilai, keyakinan, dan bentuk ekspresi yang membedakan satu kelompok masyarakat dari kelompok lain.
Kebudayaan bisa sangat luas dan kompleks, dan sering kali kultur suatu masyarakat dipengaruhi oleh sejarahnya, geografi tempat tinggalnya, serta interaksi dengan kebudayaan lain.
Sebagai contoh, kultur Barat sering dikaitkan dengan nilainya yang mengutamakan individualisme, kebebasan berpikir, dan inovasi, sementara kultur Timur sering dikaitkan dengan komunalisme, tradisi, dan harmoni dengan alam dan masyarakat sekitar.
Perlu diingat bahwa ini adalah generalisasi yang luas dan setiap masyarakat atau kelompok memiliki nuansa yang kaya dan beragam.
Arti kedua dari “kultur” berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan, khususnya biologi dan perikanan.
Dalam konteks ini, “kultur” berarti pemeliharaan atau pembudidayaan. Ini bisa mengacu pada proses yang lebih teratur dan terkontrol untuk menghasilkan, mengembangbiakkan, atau mempertahankan suatu spesies organisme.
Dalam ilmu perikanan, kita mungkin menemukan istilah seperti “kultur ekstensif”, yang merupakan metode pembudidayaan yang ditandai dengan intensitas rendah.
Contohnya, ini bisa dilakukan oleh petani ikan kecil yang memelihara ikan cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarganya tanpa menggunakan banyak teknologi atau investasi berat.
Biasanya, metode ini mengandalkan sumber daya alami tanpa banyak penambahan dari luar.
Sedangkan “kultur jaringan” dalam biologi, termasuk teknik lanjutan di mana ilmuwan dapat membudidayakan atau memperbanyak jaringan organisme dalam kondisi yang dikendalikan di laboratorium.
Teknik ini sering digunakan untuk penelitian, kloning tanaman, serta untuk mempercepat pertumbuhan jaringan tanpa harus menanam dan menunggu pertumbuhan secara alami. Proses ini memungkinkan kita memperoleh jumlah tanaman atau sel yang lebih banyak dalam waktu singkat dan dengan keadaan yang lebih terjamin.
Jadi, ketika kita mendengar kata “kultur”, kita perlu memperhatikan konteksnya untuk memahami apakah itu mengacu pada kebudayaan suatu masyarakat atau proses ilmiah pembudidayaan dalam bidang biologi atau perikanan.