Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘jalang’ memiliki arti sebagai berikut:
- jalang – alternatif makna ke-1
- jalang: /ja·lang/ a 1 tidak dipelihara orang (tt binatang); liar. Contoh: di daerah itu masih terdapat kerbau jalang; 2 nakal (tt perbuatan yg melanggar susila). Contoh: perempuan jalang , pelacur;
- menjalang: /men·ja·lang/ v menjadi liar; membuas;
- kejalangan: /ke·ja·lang·an/ n keliaran; kebuasan
- jalang – alternatif makna ke-2
- jalang: /ja·lang/ v, men·ja·lang: Mk v berkunjung; pergi ke. Contoh: keluarga pengantin wanita jalang besannya
Penjelasan Arti ‘Jalang’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “jalang” memiliki beberapa arti yang berbeda tergantung konteks penggunaannya. Pertama, “jalang” dapat menggambarkan binatang yang tidak dipelihara oleh manusia atau dikenal sebagai hewan liar.
Misalnya, kita sering mendengar istilah kerbau jalang, yang berarti kerbau tersebut hidup bebas di alam dan tidak memiliki pemilik yang merawatnya. Binatang jenis ini biasanya lebih terbiasa mencari makanan sendiri di alam dan cenderung lebih waspada atau sulit dijinakkan dibandingkan dengan binatang yang peliharaan.
Arti kedua dari “jalang” memiliki konotasi negatif yakni merujuk pada perilaku yang dianggap nakal dan melanggar norma-norma susila yang berlaku dalam masyarakat.
Dalam konteks ini, “jalang” seringkali diasosiasikan dengan wanita yang dianggap menjalani kehidupan sebagai pekerja seks atau pelacur. Penggunaan kata ini dalam konteks ini sering menyiratkan stigma atau penilaian sosial yang negatif terhadap perempuan tersebut, dan bisa menimbulkan pandangan yang merendahkan martabat perempuan.
Selain itu, ada juga bentuk verbal dari kata “jalang” yaitu “menjalang,” yang memiliki makna menjadi liar atau membuas.
Ini biasanya berkaitan dengan sifat atau perilaku binatang yang berubah menjadi lebih tidak terkendali atau agresif. Mungkin binatang tersebut sebelumnya jinak tetapi karena suatu alasan berubah perilakunya sehingga lebih susah untuk didekati atau diprediksi.
Ada pula kata “kejalangan,” yang merupakan keadaan di mana seseorang atau sesuatu menunjukkan sifat-sifat keliaran atau kebuasan, mirip dengan kata “menjalang.” Kata ini bisa pula menggambarkan situasi di mana terjadi banyak perilaku yang liar atau tidak teratur.
Terakhir, “jalang” dalam bahasa Melayu klasik memiliki arti berkunjung atau pergi ke suatu tempat.
Kata ini, dalam konteks tradisional, biasa digunakan dalam hubungan antar keluarga atau hubungan sosial, misalnya ketika keluarga pengantin wanita berkunjung ke rumah keluarga pengantin pria.
Penggunaan kata “jalang” dalam konteks ini mungkin sudah tidak seumum penggunaannya dalam bahasa sehari-hari dan lebih terbatas pada kultur atau dialek tertentu..