Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘jeda’ memiliki arti sebagai berikut:
- jeda: /je·da/ n 1 waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan atau dua babak (spt dl olahraga dsb); 2 Ling hentian sebentar dl ujaran (sering terjadi di depan unsur kalimat yg mempunyai isi informasi yg tinggi atau kemungkinan yg rendah);
- jeda kemanusian: penghentian permusuhan sementara demi menegakkan hak-hak asasi manusia;
- jeda larik: Sas hentian arus ujaran dl pembacaan sajak yg ditentukan oleh peralihan larik dl sajak;
- jeda penggal: jeda larik;
- berjeda: /ber·je·da/ v 1 berhenti sebentar; 2 ada jedanya; terputus-putus; ada antaranya
Penjelasan Arti ‘Jeda’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Jeda adalah istilah yang menggambarkan istirahat atau henti sejenak. Kita seringkali menggunakan kata ‘jeda’ dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak. Contohnya, saat kita menonton televisi dan tayangannya dihentikan sebentar untuk iklan, itulah yang disebut jeda.
Atau setelah kita belajar atau bekerja keras dan memutuskan untuk rehat sejenak, kita pun mengambil jeda.
Secara lebih teknis, dalam bidang olahraga, jeda bisa berarti waktu istirahat antara dua babak pertandingan.
Ini penting agar para pemain bisa mengumpulkan tenaga dan fokus kembali untuk menghadapi babak selanjutnya. Selain itu, jeda juga dapat berarti hentian sementara dalam sebuah ujaran.
Contohnya, saat kita berbicara dan mengambil napas sebelum melanjutkan kalimat berikutnya, atau ketika kita memberikan penekanan pada poin penting dari pembicaraan, kita seringkali melakukan jeda untuk memberi kesempatan kepada pendengar agar lebih memahami informasi yang disampaikan.
Kata ‘jeda’ juga digunakan dalam bidang kemanusiaan, yang merujuk pada penghentian pertikaian atau permusuhan untuk sementara waktu guna menegakkan hak asasi manusia.
Hal ini dilakukan biasanya dalam situasi konflik untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang dirugikan dan memungkinkan terjadinya dialog atau distribusi bantuan kemanusiaan.
Dalam sastra, khususnya puisi, kita kenal jeda larik, yang merupakan hentian singkat yang mengatur irama bacaan dalam puisi dan sering kali menambah makna atau efek estetika.
Jeda larik ini biasanya ditandai dengan pergantian baris dalam puisi.
Ada pula istilah ‘berjeda’ yang berarti melakukan aksi berhenti sebentar atau memberikan jeda. Kata ini digunakan dalam konteks kegiatan atau aksi yang tidak terjadi secara terus menerus, melainkan adanya henti-henti atau interval.
Penggunaan dan pemahaman kata ‘jeda’ dalam komunikasi dan kegiatan sehari-hari membantu kita untuk mengelola waktu dengan lebih baik, memberikan kesempatan untuk merefleksikan tindakan, dan menyampaikan informasi dengan lebih efektif.