Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘homo’ memiliki arti sebagai berikut:
- homo – alternatif makna ke-1
- homo: /ho·mo/ n keluarga manusia, termasuk famili Hominidae, selain meliputi makhluk manusia yg ada sekarang, juga meliputi makhluk manusia purba, spt manusia Neanderthal dan Pithecantropus;
- homo kuadratus: orang yg berbahu lebar atau persegi;
- homo Neanderthalensis: fosil manusia purba yg ditemukan pd tahun 1856 di lembah Sungai Neander, dekat kota Dusseldorf di Jerman;
- homo Sapiens: manusia yg hidup di bumi pd masa kini; manusia yg berpikir;
- homo Wajakensis: manusia purba yg sudah mempunyai bentuk spt Homo Sapiens
- homo – alternatif makna ke-2
- homo: /ho·mo/ n kp homoseksual;
- menghomoi: /meng·ho·moi/ v cak melakukan perbuatan hubungan seks dng pasangan sejenis (laki-laki dng laki-laki)
- homo – alternatif makna ke-3
- homo- (hom-): /ho·mo- (hom-)/ bentuk terikat sama atau serupa. Contoh: homofon; homograf
Penjelasan Arti ‘Homo’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “homo” memiliki beberapa arti dan penggunaan yang berbeda. Mari kita bahas masing-masing arti satu per satu.
Pertama, dalam ilmu biologi, “homo” mengacu pada keluarga manusia, atau lebih tepatnya kelompok dalam klasifikasi makhluk hidup yang dikenal sebagai famili Hominidae.
Dalam kelompok ini, tidak hanya manusia yang kita kenal sekarang termasuk, tapi juga spesies manusia purba. Contohnya seperti manusia Neanderthal yang lebih primitif dan Pithecantropus, yang merupakan salah satu bentuk awal dari evolusi manusia.
Jadi saat kita bicara tentang “homo” dalam konteks ini, kita berbicara tentang sejarah evolusi kita dan berbagai jenis manusia yang telah ada.
Selanjutnya, ada tambahan pada kata “homo” yang menghasilkan nama-nama khusus untuk spesies atau golongan tertentu, seperti:
– “Homo sapiens,” yang merujuk pada manusia modern yang hidup di Bumi saat ini, yang bisa berpikir dan memiliki kemampuan intelektual.
– “Homo neanderthalensis” merujuk pada fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan di lembah Sungai Neander, dekat Dusseldorf, Jerman, pada tahun 1856.
– “Homo wajakensis” adalah sebutan untuk manusia purba yang memiliki ciri-ciri fisik mirip dengan Homo sapiens.
Di luar itu, “homo” juga bisa berarti homoseksual, yakni seseorang yang memiliki ketertarikan romantik atau seksual terhadap orang lain yang memiliki jenis kelamin sama.
Penggunaan “homo” dalam konteks ini sering dianggap sebagah kata yang kurang sopan atau kasar dalam berbicara tentang orientasi seksual seseorang.
Terakhir, “homo-” sebagai awalan dalam kata-kata bahasa Indonesia berarti “sama” atau “serupa”.
Misalnya, “homofon” yang artinya kata-kata yang pelafalannya sama tetapi maknanya berbeda, dan “homograf” adalah kata-kata yang ditulis sama tetapi memiliki arti dan (kadang) pelafalan yang berbeda.
Demikianlah ulasan singkat mengenai arti kata “homo” dalam konteks yang berbeda-beda.
Ini memberikan kita gambaran bahwa satu kata bisa memiliki beragam makna tergantung pada bagaimana kata tersebut digunakan..