Arti Kata ‘Anjing’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘anjing’ memiliki arti sebagai berikut:

  • anjing: /an·jing/ n binatang menyusui yg biasa dipelihara untuk menjaga rumah, berburu, dsb; Canis familiaris;
  • anjing ditepuk menjungkit ekor, pb orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong; bagai anjing beranak enam, pb kurus sekali; anjing menyalak di ekor (pantat) gajah, pb orang hina (lemah, kecil) hendak melawan orang berkuasa; melepaskan anjing terjepit, pb menolong orang yg tidak tahu membalas budi; (spt) anjing terpanggang ekor, pb mendapat kesusahan yg amat sangat sehingga tidak keruan tingkah lakunya. Contoh: (spt) disalak anjing bertuah, pb tidak dapat bertangguh lagi; spt anjing bercawat ekor, pb pergi atau menghindar krn malu dsb;
  • anjing air: berang-berang;
  • anjing arau: anjing belang;
  • anjing belang: anjing yg bulunya berbelang-belang, Caries;
  • anjing geladak: 1 anjing liar (tidak dipiara orang); 2 ki penjahat yg hidup di pelabuhan-pelabuhan laut;
  • anjing gembala: anjing yg telah dilatih khusus untuk membantu menggiring dan menjaga domba;
  • anjing gila: 1 anjing yg terkena penyakit gila; 2 penyakit yg disebabkan oleh virus yg berasal dr gigitan anjing gila (sangat berbahaya bagi manusia); Rabies caning;
  • anjing hutan: anjing liar yg hidup di hutan; serigala; Cuon javanicus;
  • anjing kampung: anjing yg tidak dipiara secara khusus;
  • anjing laut: binatang laut yg rupanya spt anjing;
  • anjing sabun: anjing yg warna bulunya putih;
  • anjing tanah: binatang spt jangkrik yg kepalanya besar dan keluarnya pd waktu malam;
  • peranjingan: /per·an·jing·an/ n segala sesuatu yg berkaitan dng anjing

Penjelasan Arti ‘Anjing’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Anjing adalah sejenis binatang yang biasa dipelihara orang. Biasanya, anjing disukai karena bisa menjaga rumah dan membantu manusia untuk berburu. Nama ilmiahnya adalah Canis familiaris.

Anjing ini merupakan hewan menyusui, dan sudah sejak lama dikenal sebagai sahabat manusia.

Dalam banyak peribahasa, anjing sering dijadikan simbol untuk menggambarkan berbagai situasi.

Misalnya, ada peribahasa “anjing ditepuk menjungkit ekor” yang menggambarkan orang yang rendah hati atau tidak terpandang, saat mendapatkan keburukan atau dihina, justru menjadi sombong.

Ada juga yang menggambarkan orang yang sangat kurus dengan peribahasa “bagai anjing beranak enam”. Lalu, “anjing menyalak di ekor gajah” adalah peribahasa untuk menggambarkan orang yang lemah atau tidak berkuasa yang mencoba melawan yang lebih berkuasa dari dia.

Terkadang, anjing juga dijadikan perumpamaan dalam keadaan tertentu, misalnya “melepaskan anjing terjepit” yang artinya menolong orang yang tak bisa membalas budi atau “seperti anjing terpanggang ekor” yang menggambarkan seseorang dalam keadaan sangat sulit atau terdesak.

Anjing memiliki berbagai jenis dan namanya pun beragam.

Misalnya, “anjing air” yang berarti berang-berang, atau “anjing arau” dan “anjing belang” yang bulunya berbelang-belang. Ada “anjing geladak” yang bisa berarti anjing liar atau penjahat yang sering ada di pelabuhan laut.

“Anjing gembala” adalah anjing yang telah dilatih untuk membantu menggiring dan menjaga domba. “Anjing gila” adalah anjing yang terkena penyakit gila, dan penyakit yang bisa menular ke manusia melalui gigitan anjing seperti ini disebut Rabies caning.

“Anjing hutan” atau serigala, hidup liar di hutan dengan nama ilmiah Cuon javanicus.

Anjing kampung adalah istilah untuk anjing yang tidak dirawat secara khusus atau peliharaan biasa.

“Anjing laut” bukanlah anjing, tapi binatang laut yang bentuknya mirip dengan anjing. “Anjing sabun” adalah anjing yang bulunya berwarna putih.

Sedangkan “anjing tanah” bukan anjing, melainkan sejenis serangga seperti jangkrik dengan kepala besar yang sering muncul di malam hari.

Terakhir, kata “peranjingan” adalah kata yang digunakan untuk menyebut hal-hal yang berhubungan dengan anjing.

Jadi, anjing adalah hewan peliharaan yang tidak hanya berperan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penjaga dan teman bermain, tapi juga sering menjadi simbol dalam bahasa dan kebudayaan manusia.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/anjing