Arti Kata ‘Durhaka’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘durhaka’ memiliki arti sebagai berikut:

  • durhaka: /dur·ha·ka/ a 1 ingkar thd perintah (Tuhan, orang tua, dsb); 2 tidak setia kpd kekuasaan yg sah (negara);
  • berdurhaka: /ber·dur·ha·ka/ v melakukan perbuatan durhaka. Contoh: Malin Kundang berdurhaka thd ibunya;
  • mendurhaka: /men·dur·ha·ka/ v 1 menentang (membangkang) perintah (Tuhan, orang tua, dsb); 2 melawan kekuasaan yg sah (negara dsb); berontak. Contoh: komplotan yg mendurhaka itu telah berhasil digulung oleh alat keamanan negara;
  • mendurhakai: /men·dur·ha·kai/ v melakukan durhaka kpd;
  • pendurhaka: /pen·dur·ha·ka/ n 1 orang yg ingkar kpd Tuhan, orang tua, dsb; 2 orang yg melawan kekuasaan; pemberontak;
  • pendurhakaan: /pen·dur·ha·ka·an/ n 1 perbuatan durhaka thd Tuhan, orang tua, dsb; 2 pemberontakan thd kekuasaan yg sah

Penjelasan Arti ‘Durhaka’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Durhaka adalah sebuah kata yang merujuk kepada tindakan atau perilaku seseorang yang mengingkari atau tidak mematuhi perintah dan kewajiban terhadap orang yang seharusnya dihormati atau diikuti, seperti Tuhan, orang tua, atau penguasa yang sah.

Sebagai contoh, jika seseorang dengan sengaja tidak mematuhi aturan atau nasihat orang tuanya, ia bisa dianggap berperilaku durhaka terhadap orang tua tersebut.

Kata “berdurhaka” adalah bentuk verba atau kata kerja yang berarti melakukan perbuatan durhaka.

Cerita rakyat Malin Kundang sering dijadikan contoh dalam konteks ini, dimana tokoh Malin Kundang dianggap telah berdurhaka terhadap ibunya karena tidak mengenali dan menghormatinya setelah menjadi kaya.

Sementara itu, kata “mendurhakai” berarti melaksanakan tindakan durhaka terhadap seseorang atau suatu kekuasaan.

Misalnya, seseorang yang sengaja melawan aturan yang diterapkan pemerintah dapat dianggap mendurhakai kekuasaan yang sah.

Dari sudut pandang politik atau sosial, “pendurhakaan” dapat berkaitan dengan aksi melawan atau menentang kekuasaan yang sah, dan orang yang melakukannya disebut “pendurhaka” atau pemberontak.

Contoh nyata dari pendurhakaan adalah ketika ada sekelompok orang yang tak puas dengan pemerintah dan mencoba untuk menggulingkannya melalui cara-cara yang tidak sah atau dengan penggunaan kekerasan.

Sedangkan “pendurhaka” adalah seseorang yang telah melakukan tindakan durhaka.

Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan individu yang telah mengkhianati kepercayaan atau kewajiban yang mereka miliki terhadap orang lain atau masyarakat umum.

Pada dasarnya, durhaka adalah perilaku yang sangat tidak diinginkan dalam setiap tatanan sosial karena menciptakan ketidakharmonisan dan kerusakan dalam hubungan antarmanusia, serta bisa menyebabkan kericuhan dan ketidakstabilan dalam struktur sosial atau politik sebuah masyarakat atau negara.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/durhaka