Arti Kata ‘Dangkal’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘dangkal’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. dangkal – alternatif makna ke-1
    • dangkal: /dang·kal/ a 1 tidak dalam (tt sungai dsb); tohor; cetek. Contoh: perahu itu kandas di bagian sungai yg dangkal; 2 ki belum paham atau belum mendalam benar (tt pengetahuan dsb); belum meresap benar. Contoh: pengetahuannya tt kebudayaan bangsanya sendiri masih dangkal;
    • mendangkal: v menjadi dangkal;
    • mendangkalkan: /men·dang·kal·kan/ v menjadikan dangkal; memandang dangkal;
    • dangkalan: /dang·kal·an/ n bagian (tempat) yg dangkal (di sungai, danau, laut);
    • pendangkalan: /pen·dang·kal·an/ n proses, cara, perbuatan menjadi dangkal. Contoh: Pelabuhan Sunda Kelapa terancam pendangkalan oleh lumpur Kali Ciliwung;
    • kedangkalan: /ke·dang·kal·an/ n sifat-sifat (keadaan dsb) dangkal
  2. dangkal – alternatif makna ke-2
    • dangkal: /dang·kal/ Jk a 1 keras dan tidak baik masaknya (tt buah-buahan); 2 tidak berair dan tidak subur (tt tanaman); 3 ki tebal hati tidak lemah lembut; 4 ki terbengkalai; tanggung-tanggung (tt pekerjaan)

Penjelasan Arti ‘Dangkal’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Istilah “dangkal” bisa memiliki banyak arti yang berbeda-beda, tergantung pada konteks di mana kata itu digunakan.

Pertama, ketika kita bicara tentang sesuatu yang fisik, seperti sungai atau danau, “dangkal” mengacu pada kedalaman yang tidak dalam.

Misalnya, bayangkan kamu berada di pinggir sungai dan kamu bisa berjalan kaki ke tengahnya tanpa airnya sampai ke pinggangmu, maka sungai tersebut bisa disebut dangkal. Ini kebalikan dari “dalam”, yang menunjukkan bahwa ada banyak lapisan air dari permukaan hingga ke dasar.

Kedua, “dangkal” juga bisa menggambarkan pengetahuan seseorang tentang suatu hal.

Apabila seseorang dikatakan memiliki pengetahuan yang “dangkal”, itu berarti dia belum terlalu mengerti atau memahami sesuatu dengan mendalam. Misalnya, jika kamu baru saja belajar tentang budaya bangsamu sendiri dan hanya tahu informasi dasarnya saja, atau kalau kamu baru tahu sedikit tentang topik yang kompleks, maka pengetahuanmu tentang hal-hal tersebut bisa dianggap dangkal.

Kata “mendangkal” berarti menjadi lebih dangkal, sementara “mendangkalkan” bisa berarti menjadikan sesuatu menjadi dangkal.

Misalnya, jika seseorang mencoba menyederhanakan penjelasan sebuah konsep sehingga jadi kurang lengkap, itu bisa disebut mendangkalkan konsep tersebut. “Dangkalan” adalah tempat yang dangkal, semacam area dalam sungai di mana airnya tidak dalam.

Proses atau peristiwa yang menyebabkan sesuatu menjadi dangkal disebut “pendangkalan”.

Contohnya, pelabuhan yang lambat laun menjadi dangkal karena lumpur yang terbawa arus sungai mengendap dan mengisi dasar pelabuhan itu. “Kedangkalan” merujuk pada sifat atau keadaan yang berkaitan dengan sesuatu yang dangkal.

Penggunaan lain dari “dangkal” bisa kita temui dalam konteks yang berbeda, misalnya dalam pertanian atau saat menilai kondisi fisik buah-buahan.

Sebuah buah yang dangkal adalah buah yang keras dan belum matang dengan baik. Tanah yang tidak subur dan memiliki sedikit atau tanpa air bisa disebut dangkal juga.

Dalam arti kiasan, sebuah hati yang “tebal” atau tidak peka dan pekerjaan yang tidak dilakukan dengan penuh perhatian atau serampangan juga bisa disebut sebagai dangkal..

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dangkal