Arti Kata ‘Belah’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘belah’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. belah – alternatif makna ke-1
    • belah: /be·lah/ 1 n celah retak yg besar dan panjang dr suatu benda. Contoh: banyak kutu busuk bersembunyi pd belah papan tempat tidur itu; 2 n sebagian (dr benda yg berpasangan); separuh. Contoh: kedua belah tangannya buntung; 3 n sisi; pihak. Contoh: hal itu telah disetujui oleh kedua belah pihak; 4 v pecah terbagi (menjadi dua). Contoh: krn gempa hebat, bukit itu belah dua; 5 v terbagi (menjadi dua, tiga, dsb). Contoh: belah tiga, belah empat;
    • bagai pinang belah dua, pb sama besar, serupa benar; retak menanti belah , pb perselisihan yg akan menjadi perkelahian (perang, perceraian, dsb);
    • belah betung: belah yg panjang di tengah-tengah;
    • belah buluh: garis lebar-lebar memanjang (pd kain);
    • belah dada: terbuka di depan (tt baju);
    • belah ketupat: Mat bangun datar, bersegi empat, sisinya berhadapan sejajar dan sama panjangnya; jajaran genjang (tt bentuk);
    • belah mulut: upacara pemberian nama kpd bayi;
    • berbelah: /ber·be·lah/ v 1 mempunyai belah; ada belahnya. Contoh: bajunya – di belakang; 2 kl berbagi; terbagi (menjadi dua). Contoh: bulan -; cintanya -;
    • berbelah-belah: /ber·be·lah-be·lah/ 1 v terbagi-bagi; 2 kl a tidak tetap (tt hati, pendirian, dsb); bimbang;
    • berbelahan: /ber·be·lah·an/ 1 v mempunyai belahan; 2 Mk n seketurunan: dia masih – dng saya;
    • membelah: /mem·be·lah/ v 1 menetak dsb menjadi dua bagian. Contoh: dia sedang – kelapa; dia mampu – balok es dng tangannya; 2 memisah atas dua bagian. Contoh: sungai itu – kota; suara petir bagai – bumi; 3 memecah jadi dua atau banyak. Contoh: Abang sedang – kayu bakar;
    • panasnya – benak, ki panas sekali (tt matahari);
    • belahan: /be·lah·an/ n 1 celah panjang. Contoh: menurut – membujur panjang; 2 bagian hasil membelah; separuh; setengah. Contoh: – pepaya itu disimpannya di dl lemari es; – bumi sebelah utara; 3 Mk sanak saudara; kaum keluarga (seketurunan). Contoh: baik – yg dekat maupun yg jauh semuanya diperlakukan sama; 4 perihal mengerjakan sawah atau tanah orang lain yg hasilnya dibagi dua. Contoh: orang yg tidak punya sawah kebanyakan mengambil – saja;
    • – diri: ki belahan jiwa; kekasih; istri; – jiwa: kekasih; istri;
    • pembelah: /pem·be·lah/ n 1 alat untuk membelah; 2 orang yg (pekerjaannya) membelah kayu dsb. Contoh: – kayu;
    • – inti: Min alat untuk membelah inti secara memanjang dl dua atau empat bagian yg sama untuk dianalisis secara kimia;
    • pembelahan: /pem·be·lah·an/ n proses, cara, perbuatan membelah;
    • – biner: Bio bentuk reproduksi aseksual pd protozoa berupa pembelahan organisme menjadi dua bagian yg sama; – sel: proses, cara, perbuatan membelah sel menjadi dua sel;
    • sebelah: /se·be·lah/ n 1 setengah; separuh. Contoh: dia membagi sama kue itu, – untuknya dan – untuk adiknya; 2 bagian (yg lain) dr suatu pasangan. Contoh: sepatunya hilang -; matanya rusak -; 3 (di) samping; (di) sisi; (di) dekat. Contoh: ia duduk di – saya; tetangga -; 4 jurusan; arah. Contoh: mereka menuju ke – timur;
    • – sana: sebelah yg jauh dr pembicara; – sini: sebelah yg dekat dr pembicara;
    • menyebelah : /me·nye·be·lah /v 1 bergerak (pergi) ke sebelah; 2 ki berpihak kpd; memihak. Contoh: di antara mereka ada yg – pd musuh;
    • sebelah-menyebelah: /se·be·lah-me·nye·be·lah/ n kedua sisi (samping); seberang-menyeberang. Contoh: untuk mencegah banjir, pd – tepi sungai dibuat tanggul;
    • menyebelahi: /me·nye·be·lahi/ v berpihak kpd. Contoh: saya akan selalu – gagasan yg benar;
    • menyebelahkan: /me·nye·be·lah·kan/ v 1 menyisihkan; menyampingkan. Contoh: kita harus – perasaan curiga yg tidak beralasan; 2 menaruh (meletakkan, mendudukkan) diri di sebelah. Contoh: ketika – orang yg berkelahi itu, ia sendiri kena pukul;
    • bersebelahan: /ber·se·be·lah·an/ v berdekatan; berdampingan. Contoh: kamarnya – dng kamar saya
  2. belah – alternatif makna ke-2
    • belah: /be·lah/ n nama klan pd suku bangsa Gayo

Penjelasan Arti ‘Belah’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Belah dalam bahasa sehari-hari biasanya mengacu pada sebuah celah atau retakan yang besar dan panjang pada suatu benda. Misalnya, ketika ada retakan pada papan, kita bisa menyebutnya ‘belah’.

Retakan ini kadang bisa menjadi tempat bersembunyi bagi serangga, seperti kutu busuk.

Belah juga bisa diartikan sebagai sebagian dari sesuatu yang berpasangan atau separuh dari sesuatu itu.

Contohnya, jika kedua tangan seseorang tidak lengkap, bisa dikatakan bahwa “kedua belah tangannya buntung”.

Kemudian, kata belah dapat merujuk pada sisi atau pihak dalam suatu kesepakatan atau situasi.

Jadi, jika ada perjanjian yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat, kita bisa mengatakan “hal itu telah disetujui oleh kedua belah pihak”.

Secara verbal, ‘belah’ dapat berarti memecah atau membagi sesuatu menjadi dua.

Contoh dari penggunaan ini adalah ketika gempa hebat menyebabkan bukit pecah menjadi dua bagian, kita bisa menggambarkannya dengan mengatakan “bukit itu belah dua”. Belah juga bisa mengacu pada pembagian lebih dari dua, seperti “belah tiga” atau “belah empat”.

Dalam penggunaan kiasan, ada ungkapan “bagai pinang belah dua” yang artinya dua hal yang sangat mirip atau serupa, dan “retak menanti belah” yang berarti adanya perselisihan yang bisa berujung pada konflik besar seperti perkelahian atau perceraian.

Ada juga beberapa istilah turunan dari kata belah yang memiliki arti khusus, seperti “belah betung” yang adalah retak panjang di tengah-tengah, atau “belah buluh” yang menggambarkan garis memanjang pada kain.

“Belah dada” mengacu pada pakaian yang terbuka di bagian depan, dan “belah ketupat” dalam Matematika digunakan untuk mendeskripsikan bangun datar yang disebut jajaran genjang.

Ada pula konsep “belahan jiwa”, yang merupakan cara lain untuk mengatakan kekasih atau pasangan hidup, dan “pemecah” yang merupakan alat atau orang yang tugasnya membelah sesuatu, seperti kayu.

Secara keseluruhan, kata ‘belah’ memiliki kegunaan yang luas dan bisa ditemukan dalam berbagai konteks dalam bahasa Indonesia, baik dalam deskripsi fisik maupun dalam ungkapan dan peribahasa.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/belah