Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘boros’ memiliki arti sebagai berikut:
- boros: /bo·ros/ a 1 berlebih-lebihan dl pemakaian uang, barang, dsb. Contoh: orang yg hidupnya boros tak akan menjadi kaya; 2 lepas, terurai (tt tali yg dikaitkan). Contoh: tali gasingnya boros; 3 banyak dl pemakaian tenaga, bensin, dsb (tt mesin dsb). Contoh: mobilnya boros bensin;
- memboroskan: /mem·bo·ros·kan/ v memakai (mengeluarkan) uang, barang, dsb secara berlebih-lebihan; menghambur-hamburkan uang dsb. Contoh: ia – gajinya untuk berfoya-foya;
- pemboros: /pem·bo·ros/ n 1 orang yg berlebihan dl pemakaian uang, barang, dsb; 2 tabiat boros;
- pemborosan: /pem·bo·ros·an/ n proses, cara, perbuatan memboroskan (tt pemakaian uang, barang, tenaga, dan waktu);
- keborosan: /ke·bo·ros·an/ n 1 keadaan boros; 2 sifat boros
Penjelasan Arti ‘Boros’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “boros” sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah sebutan bagi tindakan atau kebiasaan yang melibatkan penggunaan sesuatu secara berlebihan, tanpa perhitungan yang masuk akal.
Misalnya, ketika seseorang menghabiskan uang melebihi yang dia perlukan atau menggunakan barang hingga terbuang sia-sia, kita mengatakan orang tersebut boros.
Bukan hanya soal uang, boros juga bisa terjadi dalam hal lain seperti penggunaan tenaga atau bahan bakar.
Contohnya, ada mesin atau mobil yang membutuhkan bahan bakar lebih banyak dari yang biasanya untuk beroperasi secara normal. Dalam hal ini, kita bilang mesin atau mobil tersebut boros bahan bakar karena memakan tenaga atau bensin lebih dari yang diperlukan.
Di sisi lain, ada pula situasi di mana kita menggunakan kata “boros” dalam konteks yang berbeda, yaitu ketika kita berbicara tentang sesuatu yang lepas atau terurai.
Contohnya, ketika sebuah tali yang seharusnya terikat kuat menjadi longgar atau terurai, kita bisa mengatakan bahwa tali tersebut boros.
Saat seseorang memiliki kecenderungan untuk boros, orang itu bisa disebut ‘pemboros’.
Ini berarti dia sering melakukan hal-hal yang menghabiskan lebih banyak sumber daya atau aset daripada yang sebenarnya dibutuhkan. Menjadi pemboros bisa juga dianggap sebagai suatu tabiat atau sifat, di mana seseorang cenderung selalu berlebih-lebihan dalam penggunaannya.
Pemborosan adalah aksi yang merujuk pada proses atau cara memboroskan, bisa berupa uang, barang, tenaga, atau waktu.
Ini termasuk dalam kategori perilaku yang kurang bijaksana karena seringkali menyebabkan kerugian atau kehilangan yang tidak perlu.
Terakhir, “keborosan” adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan keadaan atau sifat dari sesuatu atau seseorang yang boros.
Ini adalah konsep yang merangkum semua aspek negatif dari pemborosan, termasuk akibatnya yang bisa berdampak pada stabilitas finansial seseorang atau efisiensi suatu sistem.