Sidik jari adalah pola tertentu yang terbentuk di ujung jari-jari manusia.
Pola tersebut bersifat unik dan bebeda untuk setiap orang. Karena itu, sidik jari banyak digunakan dalam pengenalan identitas untuk berbagai keperluan, seperti:
Melihat sifatnya yang sangat menarik dan potensi penggunaannya yang luas, mari kita pelajari lebih jauh terkait sidik jari manusia ini.
Sidik jari mulai berkembang di sekitar minggu ke-10 kehamilan dan akan terbentuk secara penuh di akhir bulan ke-4. Proses terbentuknya erat kaitannya dengan proses pertumbuhan kulit pada janin di dalam kandungan.
Secara umum kulit manusia memiliki beberapa lapisan:
Pada janin, lapisan basal di ujung jari tumbuh lebih cepat daripada lapisan lainnya.
Ketika lapisan basal terus tumbuh meregang, lapisan ini menyebabkan dua lapisan kulit lainnya ikut tertarik. Akibatnya, lapisan epidermis ringsek terlipat ke dalam dermis dan membentuk pola tonjolan sidik jari.
Secara mendasar, ada tiga pola sidik jari manusia, yaitu: loop, whorls, arches.
Pola yang terbentuk pada sidik jari tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: DNA dan lingkungan di dalam kandungan.
DNA berfungsi mengatur pola pertumbuhan tubuh janin (termasuk di bagian kulit tangan) dan menentukan kapan pertumbuhan sidik jari ini dimulai.
Jika pertumbuhan sidik jari lebih cepat pada satu sisi dibanding sisi lainnya, maka hal ini akan membuat pola sidik jari loops.
Jika pertumbuhan sidik jari terjadi secara merata, maka pola yang terbentuk adalah whorls atau arches.
Pola pastinya dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan, meliputi
Saraf juga dikatakan berperan dalam proses pembentukan sidik jari, karena banyak pakar menduga saraf adalah asal dari kekuatan yang menarik epidermis.
Proses lipatan ini akan terus terjadi sampai pada akhirnya menghasilkan pola kompleks dan unik yang kita lihat di ujung-ujung jari kita saat ini.
Karena sifatnya yang unik dan berbeda-beda pada setiap orang, sidik jari digunakan untuk banyak keperluan. Saat ini yang paling sering adalah untuk kunci handhphone.
Cara kerjanya yaitu sensor handphone akan mengenali pola sidik jari tersebut. Ada dua jenis sensor yang dipakai. Satu jenis capacitive, dan yang kedua yaitu jenis optical.
Sensor capacitive bekerja dengan mendeteksi perbedaan tekstur jari, sementara sensor optical bekerja dengan mengambil data gambar dari sidik jari.
Data sidik jari yang telah kamu masukkan akan diidentifikasi dan dicatat detailnya. Meliputi bagian pusat sidik jari, pola putaran, proporsi, dan semua detail lainnya.
Lalu, setiap kali kamu menempelkan jarimu di sensor, sensor tersebut akan mencocokkan sidikjari tersebut dengan data sidikjari yang telah terekam.