Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘titah’ memiliki arti sebagai berikut:
- titah: /ti·tah/ n kata; perintah (biasanya dr raja) yg harus dipatuhi. Contoh: titah raja harus dipatuhi;
- bertitah: /ber·ti·tah/ v berkata. Contoh: Baginda pun bertitah;
- titah lalu sembah berlaku, pb jika kehendak orang lain kita turut, kehendak kita pun akan diturut juga;
- menitahkan: /me·ni·tah·kan/ v menyuruh; memerintahkan. Contoh: baginda menitahkan tamu agung untuk menghadap
Penjelasan Arti ‘Titah’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Titah adalah sebuah kata yang sering digunakan untuk menyebut perintah atau ucapan yang dikeluarkan oleh seorang raja atau pemimpin yang memiliki kekuasaan mutlak, dan perintah ini harus diikuti atau dilaksanakan oleh para bawahannya.
Misalnya, jika seorang raja memberikan titah untuk mengadakan sebuah upacara, maka seluruh jajaran kerajaan harus mempersiapkan dan melaksanakan upacara tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan sang raja.
Saat berbicara soal “bertitah”, kita menggambarkan situasi di mana sang raja atau pemimpin sedang mengucapkan kata-kata atau memberikan instruksinya kepada orang lain.
Ini seperti saat pemimpin atau raja berbicara di hadapan rakyat atau pengadilan, di mana setiap katanya penting dan dianggap sebagai arahan yang harus dilanjutkan oleh yang mendengarnya.
Ada peribahasa yang menyertai kata titah, yaitu “titah lalu sembah berlaku”.
Peribahasa ini mengandung makna bahwa jika kita menghargai dan mengindahkan keinginan orang lain, maka keinginan kita pun akan dihormati dan diikuti oleh orang lain. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya sikap saling menghormati dan mengikuti dalam hubungan sosial.
Terakhir, ada kata “menitahkan” yang berarti menyuruh atau memberikan perintah.
Contohnya, raja menitahkan tamu agung untuk menghadap, yang berarti raja memberikan perintah pada tamu yang memiliki kedudukan penting untuk datang menemuinya. Dalam konteks ini, menitahkan menunjukkan kekuasaan raja dalam memberikan perintah yang harus diikuti.
Secara keseluruhan, penggunaan kata titah berkaitan dengan kekuasaan, otoritas, dan ketaatan yang harus ditunjukkan terhadap perintah yang diberikan.
Di zaman modern, kata titah mungkin tidak hanya digunakan dalam konteks kerajaan, tetapi juga dapat digunakan dalam situasi formal lainnya di mana seseorang memiliki otoritas untuk memberikan arahan yang harus dipatuhi.