Arti Kata ‘Syahdu’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘syahdu’ memiliki arti sebagai berikut:

  • syahdu: /syah·du/ a khidmat; mulia; agung. Contoh: suasana syahdu pd malam lailatulkadar menambah khusyuk hatiku;
  • kesyahduan: /ke·syah·du·an/ n kekhidmatan

Penjelasan Arti ‘Syahdu’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “syahdu” seringkali kita dengar dalam percakapan sehari-hari atau dalam puisi dan lirik lagu, yang menggambarkan suatu suasana atau perasaan yang dalam dan penuh ketenangan.

Ketika seseorang mengatakan sesuatu itu “syahdu,” itu bisa berarti ada rasa khidmat, mulia, atau agung pada situasi tersebut. Seolah-olah, ada getar yang tersendiri yang membuat momen itu terasa sangat istimewa dan tidak bisa digantikan.

Misalnya, saat kita berbicara tentang suasana malam Lailatul Qadar, yang merupakan malam yang sangat dimuliakan dalam bulan Ramadan, biasanya kita akan mendapatkan perasaan “syahdu.” Ini karena suasana malam tersebut selain tenang dan damai, juga dipercaya memiliki nilai yang sangat tinggi dan agung, di mana banyak orang berdoa dan beribadah dengan lebih khusyuk atau serius.

“Kesyahduan” merupakan kata benda yang menggambarkan keadaan atau sifat dari sesuatu yang ‘syahdu’.

Jadi, kalau kita bicara tentang “kesyahduan,” kita sedang berbicara tentang adanya rasa khidmat tersebut secara lebih umum atau abstrak. Misalnya, saat kita memasuki sebuah tempat ibadah yang sepi dan kita merasakan ketenangan yang mendalam, kita sedang merasakan kesyahduan.

Secara garis besar, “syahdu” menjadi kata yang sering digunakan untuk menggambarkan momen-momen indah yang membuat hati kita terasa dihanyutkan, baik itu karena keagungannya, keindahannya, atau ketenangan yang dirasakan.

Jadi lahirnya rasa syahdu bisa melalui pemandangan alam saat matahari terbenam, bisa juga ketika mendengarkan musik yang menyentuh perasaan, atau ketika berada di tengah situasi yang mendekatkan kita pada sesuatu yang kita anggap suci dan mulia.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/syahdu