Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘subversif’ memiliki arti sebagai berikut:
- subversif: /sub·ver·sif/ /subvérsif/ a berkenaan dng subversi. Contoh: ia ditangkap atas tuduhan melakukan kejahatan subversif
Penjelasan Arti ‘Subversif’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Subversif adalah sebuah kata sifat yang menggambarkan sesuatu yang berkaitan dengan upaya atau tindakan untuk menggulingkan, merongrong, atau melemahkan suatu sistem atau lembaga, khususnya dalam konteks pemerintahan atau sosial-politik.
Subversi biasanya diartikan sebagai upaya yang dilakukan secara diam-diam atau dengan cara yang tidak langsung untuk mencapai tujuan tersebut.
Misalnya, seseorang yang melakukan aktivitas propaganda untuk merubah pikiran orang lain agar menentang pemerintah bisa dianggap sebagai tindakan subversif.
Hal ini bisa dalam bentuk menyebarkan informasi yang salah, menimbulkan keraguan, atau memicu ketidakpuasan terhadap lembaga yang berkuasa dengan tujuan akhir untuk mengubah aturan atau struktur yang ada.
Dalam hukum, seringkali aksi subversif menjadi dasar penangkapan atau tindakan hukum lainnya karena dianggap membahayakan stabilitas negara.
Contohnya, jika ada seorang yang mengorganisir grup rahasia yang tujuannya untuk menggulingkan pemerintah, orang tersebut dapat dituduh melakukan kejahatan subversif.
Penting untuk memahami bahwa kata ‘subversif’ seringkali memiliki konotasi negatif, karena asosiasinya dengan gagasan mengacaukan ketertiban umum dan mengancam keamanan nasional.
Namun, dalam sejarah, banyak pergerakan subversif di masa lalu yang kini dipandang sebagai bagian dari perjuangan untuk keadilan dan perubahan sosial yang positif. Sebagai contoh, gerakan-gerakan anti-apartheid atau perjuangan hak sipil di berbagai belahan dunia pernah dianggap subversif oleh penguasa pada masanya, tetapi mereka sekarang dilihat sebagai pejuang hak asasi manusia.
Jadi, dalam konteks yang lebih luas, subversif tidak selalu berarti negatif dan dapat juga dikaitkan dengan perjuangan untuk perubahan positif, tergantung pada perspektif dan konteks sosial-politik di mana istilah itu digunakan.