Arti Kata ‘Rajin’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘rajin’ memiliki arti sebagai berikut:

  • rajin: /ra·jin/ a 1 suka bekerja (belajar dsb); getol; sungguh-sungguh bekerja; selalu berusaha giat. Contoh: rajin lah belajar supaya naik kelas; 2 kerapkali; terus-menerus. Contoh: ia rajin ke masjid;
  • merajinkan: /me·ra·jin·kan/ v membuat (mengusahakan supaya) rajin. Contoh: untuk merajinkan anak-anak dl bekerja, Ibu guru sering mengadakan perlombaan yg berhadiah;
  • diri diri: mengusahakan benar-benar, mengusahakan diri sendiri agar rajin;
  • perajin: /pe·ra·jin/ n 1 orang yg bersifat rajin. Contoh: para perajin itu bekerja keras meningkatkan hasil kerjanya; 2 sesuatu yg mendorong untuk menjadi rajin. Contoh: perusahaan memberikan hadiah lebaran satu bulan gaji sbg perajin pegawai; 3 orang yg pekerjaannya (profesinya) membuat barang kerajinan;
  • pengrajin: /peng·ra·jin/ n perajin;
  • kerajinan: /ke·ra·jin·an/ n 1 perihal rajin; kegiatan; kegetolan. Contoh: engkau tidak dapat menyamainya dl hal kerajinan; 2 barang yg dihasilkan melalui keterampilan tangan (spt tikar, anyaman, dsb). Contoh: anyaman bambu merupakan hasil kerajinan daerah itu; 3 perusahaan (kecil) yg membuat; barang-barang sederhana, biasa mengandung unsur seni;
  • rumah tangga rumah tangga: usaha kecil-kecilan yg dikerjakan di rumah; rumah tangga tangan: pekerjaan tangan (bukan mesin)

Penjelasan Arti ‘Rajin’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “rajin” sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini menggambarkan seseorang yang suka melakukan aktivitasnya dengan semangat dan kesungguhan hati. Misalnya, ketika kita berbicara tentang murid yang rajin, kita bayangkan dia selalu mengerjakan tugas sekolahnya tepat waktu, sering belajar, dan aktif bertanya saat tidak mengerti.

Sifat rajin adalah penting karena bisa membawa kesuksesan di sekolah atau pekerjaan.

Kata rajin juga berarti sering melakukan suatu kegiatan. Contoh dari penggunaan kata ini adalah ketika seseorang dikatakan rajin ke masjid, yang berarti dia sering pergi ke masjid untuk sholat atau kegiatan keagamaan lainnya.

Ada juga istilah “merajinkan” yang artinya membuat atau mendorong seseorang jadi rajin.

Sebagai contoh, seorang guru mungkin membuat lomba dengan hadiah menarik untuk merajinkan siswa-siswanya dalam belajar. Untuk “merajinkan diri” artinya seseorang berusaha dengan sadar untuk menjadi pribadi yang lebih rajin.

Orang yang sudah memiliki sifat rajin bisa disebut “perajin”.

Sebutan ini tidak hanya diberikan kepada mereka yang rajin bekerja pada umumnya, tetapi juga kepada mereka yang secara khusus membuat barang-barang kerajinan tangan atau seni.

Jadi, “perajin” bisa juga merujuk pada pengrajin, yaitu orang yang pekerjaannya membuat barang-barang yang membutuhkan ketrampilan tangan, seperti anyaman bambu atau tikar.

“Kerajinan” sebagai kata benda mempunyai beberapa arti.

Pertama, kerajinan bisa merujuk pada sifat rajin itu sendiri. Kedua, kata ini juga berkaitan dengan barang-barang hasil dari keterampilan tangan, yang mana setiap daerah mungkin mempunyai jenis kerajinan yang menjadi ciri khasnya.

Terakhir, “kerajinan” juga bisa berarti usaha kecil yang menghasilkan barang-barang tersebut.

Kata “kerajinan” juga sering kali dikaitkan dengan kegiatan rumahan atau usaha kecil yang dilakukan di rumah, dikenal sebagai “kerajinan rumah tangga”.

Sementara itu, “kerajinan tangan” adalah pekerjaan yang dilakukan dengan tangan, bukan dengan mesin.

Singkatnya, “rajin” adalah kata yang mengacu pada sifat seseorang yang suka bekerja atau belajar dengan giat dan sungguh-sungguh, serta sering mengulang kegiatan yang sama.

Menjadi rajin dianggap sebagai kunci untuk meraih keberhasilan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan..

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rajin