Arti Kata ‘Provokasi’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘provokasi’ memiliki arti sebagai berikut:

  • provokasi: /pro·vo·ka·si/ n perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan. Contoh: sebaiknya mereka menyadari bahwa provokasi yg ditimbulkannya itu akan mengundang pertumpahan darah;
  • terprovokasi: /ter·pro·vo·ka·si/ v terpancing atau terpengaruh untuk melakukan perbuatan negatif, msl perusakan. Contoh: pengunjuk rasa sempat terprovokasi

Penjelasan Arti ‘Provokasi’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Provokasi merupakan tindakan seseorang yang sengaja ingin memicu atau membangkitkan perasaan marah di dalam diri orang lain. Biasanya, kata “provokasi” memiliki konotasi negatif karena seringkali bertujuan untuk menghasut seseorang atau sebuah kelompok agar bertindak dengan cara yang agresif atau merugikan.

Bisa dibilang, seseorang yang melakukan provokasi seperti memancing agar orang lain melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin atau tidak seharusnya mereka lakukan.

Misalnya, kamu sedang berada di sekolah dan ada teman yang sengaja berkomentar negatif tentang tim sepak bola yang kamu dukung.

Tujuan dari komentar tersebut adalah agar kamu marah dan terpancing untuk bereaksi secara agresif, mungkin dengan cara berargumentasi atau bahkan mulai bertengkar. Ini adalah contoh provokasi yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, provokasi bisa pula terjadi dalam skala yang lebih besar, seperti dalam konteks sosial atau politik.

Contohnya, ketika sebuah kelompok menggunakan propaganda untuk membangkitkan rasa benci terhadap kelompok lain, dengan maksud agar terjadi ketegangan atau konflik. Media sosial sering kali menjadi wadah yang mudah untuk penyebaran provokasi karena informasi di sini bisa tersebar luas dan cepat.

Dalam konteks lain, seseorang dikatakan “terprovokasi” jika mereka terpengaruh oleh provokasi.

Ini berarti mereka sudah terpancing dan mungkin melakukan tindakan-tindakan yang mereka sendiri tidak sepenuhnya setujui atau tindakan yang berpotensi menyebabkan kerusakan atau konflik.

Contohnya, ketika pengunjuk rasa menjadi tidak terkendali dan mulai merusak fasilitas umum karena adanya hasutan atau provokasi dari pihak-pihak tertentu yang ingin menciptakan kekacauan.

Penting bagi setiap orang untuk lebih waspada terhadap provokasi dan belajar menahan diri agar tidak terpancing dalam situasi yang dapat memburuk.

Cara terbaik untuk menghindari efek negatif dari provokasi adalah dengan merenungkan sebuah tindakan sebelum melakukannya, diskusi yang sehat, dan mencari informasi yang tepercaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi apa pun yang dihadapi.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/provokasi