Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘pasak’ memiliki arti sebagai berikut:
- pasak: /pa·sak/ n 1 paku yg dibuat dr kayu, bambu, dsb; 2 poros kecil pd roda arloji dsb; 3 Tek potongan kecil logam yg disisipkan pd alur yg terlipat di antara roda dng sumbunya agar roda tsb tidak berputar thd sumbu tsb; 4 sepotong besi atau kayu tidak berkepala untuk menyatukan dua bagian besi, kayu, atau bagian mesin (roda);
- besar pasak dr tiang, pb belanja lebih besar dp pendapatan;
- pasak bumi: tumbuhan hutan (di Kalimantan) yg akarnya dapat dijadikan obat penambah tenaga;
- pasak kampung 1: penduduk kampung yg tetap menetap (tidak pernah pindah ke mana-mana); 2 ki orang udik; orang dusun;
- pasak kuku: garis hitam di tengah kuku (kuda);
- pasak kunci: ki orang yg berkuasa;
- pasak negeri: orang terkemuka dl suatu negeri tempat orang meminta nasihat; turus negeri;
- memasak: /me·ma·sak/ v memasang pasak; memaku dng pasak. Contoh: memasak tiang;
- memasakkan : /me·ma·sak·kan /v 1 memakai sesuatu untuk pasak. Contoh: memasakkan sepotong kayu ke dl lubang; 2 ki menerangkan (menasihatkan dsb) benar-benar. Contoh: dr dahulu Ayah telah memasakkan hal itu kepadamu;
- ke telinga ke telinga: menasihatkan benar-benar;
- terpasak: /ter·pa·sak/ v sudah dipasak
Penjelasan Arti ‘Pasak’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pasak merupakan paku yang dibuat dari bahan seperti kayu atau bambu. Kata “pasak” ini sering kita jumpai dalam berbagai konteks dan memiliki beberapa arti yang bergantung pada penggunaannya dalam kalimat atau situasi.
Misalkan, kalau ada roda arloji atau jam yang perlu bagian kecil untuk memutarnya, bagian kecil itulah yang dinamakan pasak.
Dalam teknik, ada juga istilah pasak yang merujuk pada potongan kecil logam yang diletakkan di celah antara roda dan batangnya, yang mencegah roda itu berputar pada batangnya.
Jadi, kalau ada mesin atau konstruksi yang pakai bagian ini, pasaknya berguna banget buat menjaga posisi roda agar tetap stabil.
Selain itu, kata “pasak” juga bisa berarti sepotong besi atau kayu tanpa kepala yang digunakan untuk menyatukan dua bagian, seperti besi atau kayu, atau bahkan bagian-bagian mesin seperti roda.
Memasukkan pasak ke dalam dua bagian yang berbeda ini bisa bikin kedua bagian tersebut jadi nempel kuat.
Ada pula ungkapan ‘besar pasak dari tiang’, yang maknanya adalah keadaan dimana pengeluaran seseorang lebih banyak dari pada pendapatannya.
Jadi istilah pasak disini dipakai dalam perbandingan yang sifatnya kiasan.
Pasak juga dapat merujuk pada tumbuhan di Kalimantan dengan akar yang bisa dijadikan obat untuk menambah tenaga.
Di masyarakat, kata pasak kadang digunakan untuk menyebut ‘pasak kampung’, yang artinya orang-orang yang sudah lama tinggal dan menetap di suatu kampung, atau bisa juga berarti orang yang dianggap belum mengalami banyak pengaruh kebudayaan luar, yang biasa disebut ‘orang udik’ atau ‘orang dusun’.
Selain itu, pasak punya arti lain seperti ‘pasak kuku’, yang merujuk pada garis hitam di tengah kuku kuda; ‘pasak kunci’, yang metaforis untuk orang yang memiliki kekuasaan atau kunci dalam situasi tertentu; dan ‘pasak negeri’, yang berarti orang terkemuka yang sering dijadikan tempat meminta nasihat atau pendapat.
Ketika kita membicarakan tentang memasang atau memaku dengan pasak, kita menggunakan kata ‘memasak’.
Misalnya ketika kita menyatukan tiang dengan memasukannya pasak untuk membuatnya lebih kuat. Lalu ada ‘memasakkan’, yang bisa artinya memakai sesuatu sebagai pasak, atau dalam makna kiasan, memasukkan nasihat secara mendalam ke dalam pikiran seseorang, seperti ungkapan ‘memasak ke telinga’.
Terakhir, ada kata ‘terpasak’ yang artinya adalah sesuatu yang sudah diberi atau dipasang pasak.
Pasak jadi barang penting yang sering tidak terlihat langsung, tapi berperan besar dalam berbagai aspek di kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal konstruksi dan penyatuan bagian-bagian struktur baik dalam hal fisik seperti bangunan, atau secara metaforis dalam kebudayaan dan masyarakat.