Arti Kata ‘Paling’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘paling’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. paling – alternatif makna ke-1
    • paling: /pa·ling/, ber·pa·ling: v 1 menoleh (ke kiri dan ke kanan, atau ke belakang). Contoh: ia berjalan sambil paling ke kiri dan ke kanan; 2 ki beralih atau bertukar (perhatian dsb). Contoh: kita harus paling kpd barang produksi dalam negeri; 3 ki meninggalkan agama; murtad. Contoh: ia telah paling dr agama yg dianutnya;
    • teguh paling , duduk berkisar, pb berlainan dng apa yg telah dikatakan atau dijanjikan;
    • haluan 1 haluan 1: berputar haluan; 2 ki berganti pikiran (kemauan dsb): haluan 1 sembah: tidak setia (msl kpd raja);
    • memalingkan: /me·ma·ling·kan/ v memutarkan sesuatu (ke kiri atau ke kanan); membelokkan (haluan, pandangan, dsb);
    • haluan haluan: memutar (mengubah) haluan; haluan muka 1: menolehkan muka (ke kiri, ke kanan, atau ke belakang); 2 ki tidak setia; tidak suka;
    • palingan: /pa·ling·an/ n yg (mudah) berpaling (berubah) atau yg dapat dipalingkan (diubah); neraca palingan , neraca yg mudah bergoyang
  2. paling – alternatif makna ke-2
    • paling: /pa·ling/ adv ter-; teramat. Contoh: anaknya yg paling besar duduk di kelas 3 SMU;
    • paling-paling: /pa·ling-pa·ling/ a 1 terlampau amat; terlalu. Contoh: anak ini paling-paling (nakalnya dsb); 2 sebanyak-banyaknya; setinggi-tingginya. Contoh: gaji pegawai itu tidak besar, paling-paling hanya cukup untuk hidup sederhana;
    • sepaling: /se·pa·ling/ n yg satu paling. Contoh: kalimat sepaling itu saya maklumi maknanya

Penjelasan Arti ‘Paling’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “paling” dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang berbeda-beda bergantung pada konteksnya. Mari kita jelaskan arti-arti tersebut dengan lebih sederhana.

Pertama, “paling” sebagai kata kerja, yakni “berpaling”, berarti melakukan gerakan menoleh, baik itu menggerakkan kepala kita ke arah kiri, kanan, atau belakang.

Contohnya, ketika ada seseorang yang sedang berjalan kemudian menoleh ke samping karena mendengar suara, itu disebut berpaling.

Kedua, ketika kita menggunakan “paling” secara kiasan (secara tidak harfiah), itu berarti mengalihkan atau merubah sesuatu, seperti perhatian.

Misalnya, ketika ada yang mengatakan “kita harus berpaling kepada produksi dalam negeri”, maksudnya adalah kita harus mulai memberikan perhatian lebih kepada barang-barang yang diproduksi di negeri kita sendiri.

Ketiga, “berpaling” juga bisa digunakan dalam konteks agama, yaitu meninggalkan atau membelot dari suatu agama yang dabat dipegang atau dianut seseorang sebelumnya.

Selain itu, ada ungkapan “paling haluan” yang memiliki dua pengertian.

Pertama adalah melakukan perubahan arah atau haluan secara nyata, misalnya pada kapal atau kendaraan. Kedua, bisa juga berarti mengubah pikiran atau keinginan.

“Memalingkan” adalah bentuk lain dari kata paling, yang berarti membuat sesuatu atau seseorang berpaling atau menoleh.

Jika seseorang “memalingkan muka”, itu berarti dia menolehkan kepala ke arah lain.

Kemudian, ada kata benda yang berasal dari kata “paling”, yaitu “palingan”. Kelompok kata ini merujuk pada orang atau benda yang mudah berubah atau mudah dipengaruhi sehingga berubah arah atau sikap.

Sedangkan penggunaan “paling” sebagai kata keterangan atau adverb memiliki arti yang sangat berbeda.

Di sini, “paling” menunjukkan tingkat yang sangat atau teramat dari suatu sifat. Misalnya, ketika dikatakan “anaknya yang paling besar”, itu berarti anak tersebut adalah yang terbesar dibandingkan saudara-saudaranya.

“Sepaling” adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang satu level atau satu jenis dengan yang lain.

Sebagai contoh, dalam sebuah perbandingan, “sepaling” bisa digunakan untuk mengatakan bahwa dua hal itu memiliki kesamaan.

Demikianlah penjelasan tentang kata “paling” dalam berbagai konteks penggunaan dalam bahasa Indonesia yang sesuai untuk pemahaman orang umur 15 tahun.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/paling