Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘nominal’ memiliki arti sebagai berikut:
- nominal – alternatif makna ke-1
- nominal: /no·mi·nal/ a 1 hanya namanya. Contoh: ia hanya secara nominal sbg presiden, sedangkan yg menentukan haluan politik adalah orang lain; 2 menurut yg tercatat atau apa yg tertulis saja. Contoh: harga nominal; nilai nominal
- nominal – alternatif makna ke-2
- nominal: /no·mi·nal/ a Ling bersangkutan dng nomina
Penjelasan Arti ‘Nominal’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “nominal” digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang berkaitan dengan nama atau hanya ada dalam nama saja, tanpa dipertimbangkan esensi atau substansi yang sebenarnya. Jika seseorang dikatakan sebagai presiden secara nominal, ini berarti orang tersebut memang memiliki gelar atau titel presiden, namun dia tidak memiliki kekuasaan atau pengaruh yang seharusnya dimiliki oleh presiden.
Orang lain lah yang sesungguhnya mengatur dan menentukan kebijakan. Jadi, secara kasat mata, ia tampak seolah menjadi presiden, tetapi kenyataannya, keputusan penting dan arah jalannya pemerintahan ditetapkan oleh orang lain.
Sedangkan ketika kita menyebut “harga nominal” atau “nilai nominal” dari sesuatu, kita berbicara tentang angka yang tertera atau tercatat tanpa mengambil kira faktor-faktor lain seperti inflasi atau nilai sebenarnya dari waktu ke waktu.
Ini adalah jumlah yang tertera pada label harga, pada mata uang, atau dalam dokumen resmi. Misalnya, nominal pada uang kertas adalah angka yang dicetak di atasnya, tetapi ini tidak selalu mencerminkan daya beli uang tersebut di pasar karena nilai uang bisa berubah-ubah.
Secara linguistik, ketika “nominal” digunakan dalam hubungannya dengan nomina, kita berbicara tentang segala sesuatu yang terkait dengan kata benda atau kata sifat dalam tata bahasa.
Nomina merujuk pada nama dari orang, tempat, atau benda. Jadi, dalam konteks ini, “nominal” menunjukkan hubungan atau masalah yang berkaitan dengan penggunaan atau fungsi dari nama atau kata benda di dalam suatu kalimat atau konteks bahasa.