Arti Kata ‘Nanti’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘nanti’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. nanti – alternatif makna ke-1
    • nanti: /nan·ti/ 1 n waktu yg tidak lama dr sekarang; waktu kemudian; kelak. Contoh: hal itu akan kita bicarakan nanti; nanti saya akan menelepon Anda lagi; sampai bertemu lagi nanti; 2 adv kalau tidak begitu; kalau tidak. Contoh: dengarkan nasihatku baik-baik, nanti engkau menyesal; jangan kauganggu, nanti ia marah; 3 adv akan. Contoh: tidak nanti menurut perintahmu;
    • bernanti-nanti: /ber·nan·ti-nan·ti/ v selalu mengatakan “nanti” (kalau disuruh atau diingatkan);
    • nantinya: /nan·ti·nya/ n kelak. Contoh: hasil pembangunan itu nantinya harus memenuhi kebutuhan
  2. nanti – alternatif makna ke-2
    • nanti: /nan·ti/ v tunggu;
    • bernanti-nanti: /ber·nan·ti-nan·ti/ v selalu menunggu; lama menunggu;
    • bernantian: /ber·nan·ti·an/ v 1 menunggu-nunggu; berjaga-jaga. Contoh: mereka bernantian di pantai; 2 saling menunggu;
    • menanti: /me·nan·ti/ v menunggu. Contoh: telah lama saya menanti Anda di sini;
    • menanti-nanti: /me·nan·ti-nan·ti/ v menunggu-nunggu. Contoh: dr tadi kami menanti-nanti kedatanganmu;
    • menantikan: /me·nan·ti·kan/ v menunggu kedatangan orang atau sesuatu yg akan datang. Contoh: lama ia menantikan ibunya; bus itu menantikan calon penumpangnya yg masih harus menyeberang jalan;
    • ternanti-nanti: /ter·nan·ti-nan·ti/ v menanti-nanti dng penuh harapan; berharap-harap. Contoh: banyaklah orang ternanti-nanti hendak melihat bagaimana hasil perundingan itu;
    • nanti-nantian: /nan·ti-nan·ti·an/ v ternanti-nanti; saling menanti;
    • penanti: /pe·nan·ti/ n 1 orang yg menanti (menunggu); 2 penerima tamu;
    • penantian: /pe·nan·ti·an/ n 1 tempat menanti (menunggu); 2 hal (keadaan) menanti

Penjelasan Arti ‘Nanti’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Nanti merupakan sebuah kata yang sering kita gunakan sehari-hari, dan ada beberapa maknanya tergantung dari konteks kalimat di mana kata ini digunakan.

Pertama, ‘nanti’ bisa diartikan sebagai suatu waktu di masa depan yang tidak terlalu jauh dari sekarang ini.

Misalnya, kalau temanmu bilang “Kita ngomongin itu nanti,” itu artinya ia ingin membicarakan hal tersebut di waktu yang akan datang, mungkin setelah kegiatan yang sedang dilakukan selesai.

Contoh lainnya, “Nanti saya akan menelepon Anda,” berarti seseorang berencana untuk menelepon pada waktu lain, tidak langsung pada saat ini.

Kedua, kata ‘nanti’ juga bisa digunakan sebagai kata keterangan yang menekankan sebuah kemungkinan buruk yang terjadi bila sesuatu tidak dilakukan.

Contohnya, “Dengarkan nasihatku baik-baik, nanti engkau menyesal.” Disini, ‘nanti’ dipakai untuk mengungkapkan bahwa jika nasihat yang diberikan tidak diikuti, maka di masa depan bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, yaitu rasa penyesalan.

Ketiga, ‘nanti’ juga bisa digunakan sebagai kata keterangan yang mengindikasikan kemungkinan atau rencana akan suatu tindakan.

Misalnya, “Tidak nanti menurut perintahmu,” berarti ada kecenderungan atau rencana bahwa seseorang tidak akan mengikuti apa yang diperintahkan.

Ada juga kalimat yang menggunakan ‘nanti’ dalam bentuk yang berbeda, seperti ‘bernannti-nanti’ yang berarti seseorang selalu mengatakan “nanti” ketika disuruh atau diingatkan untuk melakukan sesuatu.

Ini sering terkait dengan penundaan atau rasa enggan untuk segera bertindak.

Selain itu, ‘nanti’ juga digunakan dalam bentuk kata kerja seperti ‘menanti’ atau ‘menantikan’, yang memiliki arti menunggu.

Misalnya, “Lama saya menanti Anda di sini” mengungkapkan bahwa seseorang telah menghabiskan waktu untuk menunggu orang lain. Kata ‘menantikan’ lebih spesifik, biasa digunakan untuk menunggu sesuatu atau seseorang yang pasti akan datang, seperti “Dia menantikan kedatangan bus.”

Kemudian ada juga ‘ternanti-nanti’, yang berarti menunggu dengan penuh harapan, biasanya menyangkut sesuatu yang sangat diinginkan atau diharapkan.

“Orang banyak ternanti-nanti hasil perundingan” menunjukkan bahwa banyak orang dengan penuh harapan menunggu untuk mengetahui apa yang akan terjadi setelah suatu perundingan.

Bila kita berbicara soal lokasi atau keadaan menunggu, kita menggunakan kata ‘penantian’ untuk lokasi tempat menunggu, seperti ruang tunggu di stasiun atau bandara.

Dan ‘penanti’ dapat merujuk pada orang yang menunggu atau penerima tamu yang bertugas menyambut dan mendampingi para tamu.

Setiap penggunaan ‘nanti’ memiliki nuansanya masing-masing, kebanyakan dipengaruhi oleh konteks pembicaraan.

Apakah kita berbicara tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan, sebuah peringatan tentang kemungkinan yang buruk, atau hanya mengungkapkan rencana dan harapan seseorang dalam menunggu sesuatu, semua terkandung dalam kata yang singkat ini, ‘nanti’.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/nanti