Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘mangkir’ memiliki arti sebagai berikut:
- mangkir: /mang·kir/ a cak tidak datang (ke sekolah, ke tempat kerja, dsb); absen. Contoh: karyawan itu mangkir dua hari krn anaknya sakit; muridnya tidak ada yg mangkir;
- pemangkir: /pe·mang·kir/ n orang yg mangkir. Contoh: aku merasa diriku spt seorang – krn tidak hadir pd rapat itu
Penjelasan Arti ‘Mangkir’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Mangkir adalah kata yang kita gunakan untuk menggambarkan situasi ketika seseorang tidak hadir di tempat atau kegiatan yang seharusnya menjadi kewajibannya, seperti ke sekolah atau ke tempat kerja.
Jadi, kalau ada temanmu yang tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas, kamu bisa bilang dia ‘mangkir’. Istilah ini sering dipakai di banyak tempat, dan biasanya ada aturan tertentu tentang kehadiran yang perlu diikuti.
Contohnya, kalau di tempat kerja ada karyawan yang sering tidak masuk tanpa memberi alasan yang bisa diterima, kita bisa bilang karyawan tersebut sering ‘mangkir’.
Mangkir bukan hanya sekedar tidak hadir, tapi juga memiliki konotasi bahwa seseorang itu meninggalkan tanggung jawabnya.
Sementara itu, ‘pemangkir’ adalah nama untuk orang yang melakukan mangkir.
Misalnya, jika kamu tidak pergi ke suatu pertemuan yang penting tanpa alasan yang kuat, kamu bisa disebut sebagai ‘pemangkir’. Pemangkir ini bisa dianggap kurang bertanggung jawab karena meninggalkan kewajiban yang sebenarnya harus dia penuhi.
Di sekolah, guru sering mencatat siapa saja yang ‘mangkir’ untuk memastikan semua murid mendapatkan pelajaran yang sama dan tidak ketinggalan materi. Sama seperti di tempat kerja, absen atau mangkir tanpa alasan yang valid bisa jadi masalah serius dan bisa berakibat pada hukuman atau sanksi tertentu.
Penting untuk diingat, ada kalanya seseorang ‘mangkir’ karena alasan yang tidak bisa dihindari, seperti sakit atau keadaan darurat.
Pada kasus-kasus seperti ini, biasanya ada cara untuk memberitahu pihak sekolah atau tempat kerja, seperti memberi keterangan sakit dari dokter atau pemberitahuan sebelumnya.
Ini membedakan antara mangkir dengan sengaja dan ketidakhadiran yang bisa dimaklumi..