Arti Kata ‘Kultus’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘kultus’ memiliki arti sebagai berikut:

  • kultus: /kul·tus/ n 1 penghormatan resmi dl agama; upacara keagamaan; ibadat; 2 sistem kepercayaan; 3 penghormatan secara berlebih-lebihan kpd orang, paham, atau benda;
  • kultus individu: penghormatan secara berlebihan kpd seseorang;
  • mengultuskan: /me·ngul·tus·kan/ v mendewa-dewakan; memuja-muja. Contoh: penduduk di pulau itu mengultuskan rajanya;
  • pengultusan: /pe·ngul·tus·an/ n proses, cara, perbuatan mengultuskan. Contoh: situasi yg tidak normal itulah yg menyuburkan pengultusan thd seseorang

Penjelasan Arti ‘Kultus’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “kultus” punya beberapa arti yang cukup beragam. Pertama, secara resmi dalam kegiatan agama, ‘kultus’ sering mengacu pada penghormatan atau upacara ibadah. Ini bisa berbentuk doa-doa, ritual, atau serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menunjukkan kekaguman atau penujukan hormat kepada sesuatu yang dianggap suci.

Misalnya, dalam banyak agama, orang mengadakan upacara untuk memperingati hari-hari penting atau tokoh-tokoh penting dalam iman mereka.

Kedua, ‘kultus’ juga menggambarkan suatu sistem kepercayaan atau agama sebagai sebuah keseluruhan.

Jadi, saat kita bicara tentang ‘kultus’ dalam konteks ini, kita sedang merujuk pada kelompok pengikut yang memiliki ideologi atau keyakinan tertentu yang mereka ikuti dan praktikkan secara bersama-sama.

Ketiga, penggunaan lain dari ‘kultus’ adalah untuk menggambarkan penghormatan atau pemujaan yang berlebihan terhadap seseorang, paham, atau benda.

Dalam konteks ini, kata ‘kultus’ bisa memiliki konotasi negatif, karena mengimplikasikan bahwa orang-orang mungkin memberikan perhatian atau dedikasi yang tidak seimbang atau tidak rasional kepada hal tersebut.

Sebagai contoh, kalau ada seorang penyanyi atau aktor yang sangat dikagumi oleh fansnya sampai pada titik mereka melakukan hal-hal yang ekstrem, kita bisa bilang fenomena tersebut adalah sebuah ‘kultus’.

Ada pula istilah ‘kultus individu’, yang merujuk pada pengagungan yang terlampau tinggi kepada seseorang, seperti seorang pemimpin atau figur publik.

Ini sering terjadi dalam sejarah dimana tokoh tertentu dianggap begitu luar biasa sehingga pemujaan kepadanya melampaui batas normal dan menjadi seperti ibadah.

Kata “mengultuskan” adalah tindakan mendewa-dewakan atau memuja seseorang atau sesuatu.

Misalnya, dalam sejarah atau cerita dari suatu tempat tertentu, mungkin ada kisah tentang seorang raja yang sangat disegani oleh rakyatnya sehingga mereka memujanya seperti dewa.

Terakhir, “pengultusan” adalah proses atau perbuatan dari tindakan mengultuskan.

Ini bisa terlihat dalam keadaan-keadaan dimana seseorang atau kelompok mungkin mulai memperlakukan seseorang atau sesuatu dengan cara yang terlalu agung dan tidak normal, seringkali tanpa pertanyaan atau kritik.

Singkatnya, ‘kultus’ bisa berkisar dari hal yang sakral dan dihormati dalam agama hingga perilaku berlebihan yang berpotensi tidak sehat dalam pemujaan terhadap individu atau ide.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kultus