Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘hakikat’ memiliki arti sebagai berikut:
- hakikat: /ha·ki·kat/ n 1 intisari atau dasar. Contoh: dia yg menanamkan hakikat ajaran Islam di hatiku; 2 kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya). Contoh: pd hakikat nya mereka orang baik-baik;
- syariat palu-memalu, pd hakikat nya adalah balas-membalas, pb kebaikan harus dibalas dng kebaikan
Penjelasan Arti ‘Hakikat’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hakikat adalah kata yang sering digunakan untuk menyatakan inti atau pokok dari sesuatu. Misalnya, jika kita berbicara tentang hakikat ajaran Islam, kita sedang berbicara tentang inti atau prinsip dasar yang menjadi fondasi ajaran tersebut.
Kata ini mirip dengan kata ‘intisari’, yang juga merujuk pada bagian terpenting atau esensi dari sesuatu.
Selain itu, hakikat juga digunakan untuk merujuk pada kenyataan yang sebenarnya tentang sesuatu, yang mungkin tidak selalu tampak di permukaan.
Misalnya, kita mungkin memandang seseorang hanya dari penampilan luarnya saja, tetapi hakikat orang tersebut bisa jadi berbeda; dia mungkin memiliki sifat yang baik atau buruk yang tidak kita sadari.
Jadi, ketika mempergunakan kata hakikat dalam konteks ini, kita sedang berusaha mencari atau menunjukkan apa yang sesungguhnya ada atau terjadi, bukan sekadar penampakan luar.
Ada ungkapan yang menggunakan kata ini; “syariat palu-memalu, pada hakikatnya adalah balas-membalas”.
Ungkapan ini mengandung makna filosofis atau nasihat hidup. Di sini, ‘syariat’ merujuk kepada aturan atau hukum yang berlaku, sementara ‘palu-memalu’ menggambarkan tindakan yang saling berinteraksi.
Ungkapan ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan, setiap tindakan yang kita lakukan memiliki reaksi atau balasan. Jadi, jika kita melakukan kebaikan, pada hakikatnya kita seharusnya mendapatkan kebaikan sebagai balasan.
Ini mengingatkan kita untuk selalu berperilaku baik kepada orang lain karena apa yang kita berikan akan kembali kepada kita..