Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘gaduh’ memiliki arti sebagai berikut:
- gaduh – alternatif makna ke-1
- gaduh: /ga·duh/ a rusuh dan gempar krn perkelahian (percekcokan dsb); ribut; huru-hara. Contoh: yg membuat gaduh telah ditahan polisi;
- bergaduh: /ber·ga·duh/ v 1 berbuat gaduh (ribut, rusuh). Contoh: jangan bergaduh di sini krn ada orang sakit; 2 berbantah; bercekcok. Contoh: tidak putus- putusnya ia bergaduh dng istrinya; 3 bercampur aduk; bercampur baur. Contoh: yg buruk dng yg baik bergaduh , susah dibedakan lagi;
- menggaduhkan: /meng·ga·duh·kan/ v 1 mengacaukan; mengharubirukan. Contoh: pemuda-pemuda sering menggaduhkan daerah ini; 2 mengganggu. Contoh: jangan menggaduhkan orang sedang bekerja; 3 mengkhawatirkan; menyusahkan. Contoh: jangan engkau menggaduhkan makan dan minum;
- pergaduhan: /per·ga·duh·an/ n perihal bergaduh; perbantahan; perkelahian;
- penggaduhan: /peng·ga·duh·an/ n proses, cara, perbuatan menggaduhkan (menggaduhi);
- kegaduhan: /ke·ga·duh·an/ n perihal gaduh; kerusuhan; kekacauan; keributan: kegaduhan di desa itu semakin meluas
- gaduh – alternatif makna ke-2
- gaduh: /ga·duh/ n sistem bagi hasil dl usaha pertanian atau peternakan (biasanya separuh atau sepertiga dr hasil untuk penggaduh);
- menggaduh: /meng·ga·duh/ v mengerjakan pertanian (peternakan) dng sistem bagi hasil;
- menggaduhkan: /meng·ga·duh·kan/ v menyerahkan usaha pertanian (peternakan) kpd orang lain dng perjanjian bagi hasil;
- penggaduh: /peng·ga·duh/ n orang yg mengerjakan pertanian (peternakan) dng sistem bagi hasil
Penjelasan Arti ‘Gaduh’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Gaduh adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang kacau, berisik, dan tidak terkendali. Kadang, keributan seperti ini terjadi karena ada percekcokan atau pertengkaran.
Misalnya, jika di sebuah pasar terjadi perkelahian dan orang-orang mulai berteriak serta berlari kesana-kemari, situasi itu bisa disebut sebagai gaduh. Dalam kejadian lain, polisi mungkin akan menahan orang yang membuat keributan tersebut agar situasi bisa tenang kembali.
Ketika seseorang berbuat gaduh, itu berarti orang tersebut sedang membuat keramaian atau kekacauan.
Misalnya, jika di sebuah rumah sakit ada pasien yang butuh ketenangan, kita tidak boleh berisik di koridornya. Kalau ada dua orang yang tidak berhenti berbantah atau bercekcok, kita juga bisa bilang bahwa mereka sedang bergaduh.
Ada juga kalimat yang menggunakan ‘bergaduh’ dalam konteks bercampur aduknya hal-hal yang baik dan buruk, sampai susah untuk dibedakan mana yang mana.
Contohnya, dalam sebuah situasi mengacaukan atau mengganggu keadaan yang semula tertib dan damai, kita bisa bilang bahwa kejadian itu menggaduhkan situasi. Situasi tersebut bisa menjadi sangat mengharubirukan, mengacaukan segalanya, atau bahkan mengganggu orang lain yang sedang konsentrasi bekerja.
Sementara itu, perkelahian atau perbantahan sering disebut peristiwa per-gaduh-an.
Proses membuat sesuatu menjadi gaduh, atau cara seseorang membuat gaduh, disebut peng-gaduh-an. Dan jika kita ingin bicara tentang keadaan yang penuh dengan kerusuhan, kekacauan, atau keributan, kita gunakan kata ke-gaduh-an.
Misalnya, sebuah desa yang tadinya damai bisa menjadi gaduh dan penuh keributan.
Selain itu, ada juga arti lain dari ‘gaduh’ yang berkaitan dengan sistem bagi hasil dalam usaha pertanian atau peternakan.
Dalam hal ini, ‘gaduh’ artinya sistem pembagian hasil, biasanya separuh atau sepertiga, diberikan kepada orang yang disebut penggaduh, yang mengerjakan tanah atau hewan ternak.
Misalnya, seorang petani yang bekerja di sawah atau peternak yang mengurus hewan, menghasilkan panen atau produk, lalu membagi hasilnya sesuai kesepakatan dengan pemilik modal atau pemilik lahan.