Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘citra’ memiliki arti sebagai berikut:
- citra: /cit·ra/ kl n 1 rupa; gambar; gambaran; 2 Man gambaran yg dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk; 3 Sas kesan mental atau bayangan visual yg ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yg khas dl karya prosa dan puisi; 4 Hut data atau informasi dr potret udara untuk bahan evaluasi;
- citra perbankan: gambaran mengenai dunia perbankan. Contoh: kejadian spt itu jelas tidak menguntungkan dl upaya meningkatkan citra perbankan perbankan kita di mata internasional;
- citra politik: Pol gambaran diri yg ingin diciptakan oleh seorang tokoh masyarakat;
- citra wisata: ekspresi, gambaran, atau bayangan semua yg diketahui secara objektif, kesan, praduga perseorangan atau kelompok mengenai tempat tujuan wisata tt kebudayaan, keindahan alam, dan hasil kerajinan daerah wisata tertentu;
- mencitrakan: /men·cit·ra·kan/ v menggambarkan. Contoh: film-film itu mencitrakan Amerika sbg negara sekuler;
- citraan: /cit·ra·an/ n Sas cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran sesuatu; kesan atau gambaran visual yg ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yg khas dl karya prosa dan puisi
Penjelasan Arti ‘Citra’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “citra” bisa merujuk pada banyak konsep, tetapi secara dasar, istilah ini mengacu pada gambaran atau representasi dari sesuatu. Mari kita jelajahi arti ini lebih dalam.
Pertama, citra bisa berarti rupa atau gambaran.
Hal ini bisa diartikan sebagai bayangan fisik objek, seperti gambar yang kita lihat di cermin, atau lukisan dan foto yang merupakan representasi visual dari subyeknya.
Kedua, dalam dunia manajemen, citra berhubungan dengan persepsi yang dimiliki orang banyak tentang individu, perusahaan, organisasi, atau produk tertentu.
Misalnya, sebuah merek pakaian terkenal mungkin memiliki citra yang mewah dan eksklusif karena persepsi kolektif orang terhadap desain dan harga produknya.
Ketiga, di dalam sastra, citra digunakan untuk menyebut kesan mental atau bayangan visual yang diciptakan oleh kata-kata, frasa, atau kalimat.
Unsur ini sangat penting dalam prosa dan puisi karena mampu membawa pembaca menerobos batas realitas dan memasuki dunia imajiner yang kaya akan makna dan emosi.
Keempat, dalam bidang kehutanan, citra menunjuk pada data atau informasi yang diperoleh dari foto udara yang berguna untuk kegiatan evaluasi, seperti memantau keadaan hutan atau perkembangan daerah tertentu.
Selanjutnya, kata citra juga berkaitan dengan beberapa istilah khusus, seperti “citra perbankan” yang menunjuk pada gambaran atau persepsi dunia perbankan.
Contoh lainnya adalah “citra politik” yang berkaitan dengan gambaran yang ingin diciptakan oleh seorang tokoh publik, dan “citra wisata” yang mengacu pada ekspresi, kesan, atau bayangan yang dimiliki seseorang atau kelompok mengenai tempat tujuan wisata tertentu.
Kata “mencitrakan” sebagai kata kerja berarti proses menggambarkan atau memvisualkan sesuatu dalam bentuk representasi.
Seperti dalam contoh kalimat “film-film itu mencitrakan Amerika sebagai negara sekuler”, yang artinya film-film tersebut memberikan gambaran kepada penontonnya bahwa Amerika merupakan negara yang menganut prinsip sekulerisme.
Terakhir, “citraan” merupakan hasil dari proses mencitrakan, yaitu gambaran mental, kesan, atau bayangan visual yang dihasilkan melalui kata-kata atau karya sastra.
Jadi, intinya ‘citra’ adalah tentang bagaimana sesuatu diwakili atau diresapi dalam benak orang, baik melalui media visual, persepsi kolektif, atau kata-kata yang memiliki daya cipta dalam sastra.