alat reproduksi wanita terbagi atas bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar terdiri Mons pubis, Labia mayora, Labia minora, dan Klitoris, sedangkan bagian dalam selengkapnya dalam artikel ini.

Sudahkah kamu mengenal organ reproduksi wanita?
Secara umum, organ reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian penting yang perlu dikenali, yaitu bagian luar dan dalam.

Masing-masing bagian dari sistem reproduksi ini memiliki peran penting yang saling terkoordinasi.

Untuk lebih lengkapnya, yuk simak ulasan berikut mengenai alat reproduksi wanita beserta fungsinya.

Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar (Vulva)

alat reproduksi wanita

Istilah bagian luar dari organ reproduksi wanita adalah vulva. Vulva dimulai dari mons pubis sampai tepi perineum.

Bagian dari vulva yaitu Mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, hymen, vestibulum, urethrae, dan kelenjar bartholini.

1. Mons Pubis

Mons pubis yaitu bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat yang terletak di atas shympisis pubis.

Jaringan lemak pada mons pubis ini mengandung kelenjar untuk mengeluarkan minyak dengan feromon, yang dapat meningkatkan daya tarik seksual.

Setelah pubertas, kulit dari mons pubis tertutup oleh rambut-rambut. Rambut-rambut mons pubis ini berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran dan sebagai estetika.

2. Labia Mayora

Labia mayora, yang merupakan kelanjutan dari mons pubis berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons pubis dan berjalan ke bawah dan belakang. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva).

Permukaan ini terdiri dari:

  • Bagian luar
    Bagian yang tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons pubis.
  • Bagian dalam
    Bagian tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak) Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan.

3. Labia Minora

Labia minora merupakan lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa rambut.

Dibagian atas klitoris, labia minora ini bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi urethra dan orifisium (pembukaan) vagina.

Bentuk dan ukuran labia minora dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.

4. Klitoris

Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang memiliki fungsi serupa dengan penis laki-laki. Bagian ini mengandung banyak urat-urat saraf sensoris dan pembuluh-pembuluh darah sehingga sangat peka ketika mendapat rangsangan.

Bagian klitoris terletak di anterior dalam vestibula, yaitu pada bagian atas pertemuan labia mayora dan minora. Klitoris berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan saraf.

Permukaan klitoris ditutupi oleh preputium, yaitu lipatan kulit, sebagaimana kulup pada pria. Seperti halnya penis, klitoris juga bisa mengalami ereksi, juga distimulasi.

5. Hymen (Selaput Dara)

Hymen atau selaput dara merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek.

Bagian hymen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.

Bila hymen tertutup seluruhnya maka disebut hymen imperforata dan setelahnya akan menimbulkan gejala klinik setelah mendapat menstruasi.

6. Urethra

Urethrae adalah tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.

7. Vestibular Bulbs

Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan vagina, yang berisi jaringan erektil.

Saat seorang wanita merasa terangsang, bagian ini akan terisi banyak darah, dan membesar.Setelah wanita mengalami orgasme, darah di dalam jaringan tersebut akan kembali mengalir ke tubuh.

Bagian ini dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil.

Pada vestibular bulbs terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.

8. Kelenjar Bartolini

Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir) memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang yang berada di pembukaan vagina.

Bagian ini dapat mengeluarkan lendir dan melumasi vagina. Pengeluaran lendir akan meningkat saat hubungan seks.

Organ Reproduksi Bagian Dalam

alat reproduksi wanita

1. Vagina

Pengertian dari vagina adalah saluran elastis dan berotot yang terletak di antara lubang uretra dan rektum.

Bentuk vagina memanjang sekitar 3,5 hingga 4 inci atau sekitar 8.89 hingga 10.16 cm. Vagina bagian atas terhubung dengan leher rahim, sementara di sisi lainnya langsung menuju bagian luar tubuh.

Fungsi umum vagina adalah untuk berhubungan seksual. Selama berhubungan seksual vagina akan memanjang dan melebar untuk menerima penetrasi. Proses penetrasi inilah yang akan menyebabkan sperma memasuki vagina menuju sel telur.

Selain digunakan dalam hubungan seksual, vagina merupakan saluran keluarnya darah haid atau nifas.

2. Seviks

Serviks adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Ia berfungsi melindungi rahim dari infeksi dan memfasilitasi jalan sperma. Serviks menghasilkan lendir yang teksturnya akan berubah-ubah.

Pada masa ovulasi lendir menipis untuk memudahkan jalan sperma. Sementara saat terjani kehamilan lendir akan mengeras dan menyumbat saluran serviks untuk melindungi janin.

3. Uterus (Rahim)

Rahim dalam dunia medis disebut sebagai uterus, merupakan bagian reproduksi wanita yang terletak di antara kandung kemih dan rektum. Bentuk dari rahim menyerupai bentuk buah pir dan merupakan organ berongga.

Fungsi utama rahim adalah menampung janin yang berkembang, hingga siap dilahirkan. Selain itu, rahim juga berperan dalam terjadinya menstruasi pada wanita. Saat siklus menstruasi normal, lapisan rahim yang disebut endometrium akan mengental untuk mempersiapkan kehamilan.

Jika tidak terjadi pembuahan dan tidak terjadi kehamilan, maka lapisan tersebut akan luruh menjadi darah menstruasi dan akan keluar dari tubuh melalui vagina.

4. Tuba Falopi

Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim.

Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi, kemudian bergerak menuju rahim, untuk ditanamkan di dinding rahim.

5. Ovarium

Ovarium atau yang juga disebut indung telur ini adalah sepasang kelenjar yang berbentuk oval, seperti kacang almond. Bagian ini ditopang oleh beberapa ligamen yang berada di kedua sisi rahim.

Sebagaimana namanya, indung telur, ovarium berfungsi sebagai penghasil sel telur dan juga hormon pada wanita. Dalam siklus menstruasi normal, indung telur melepaskan sel telur setiap 28 hari atau bisa lebih.

Sel telur tersebut jika berhasil melewati proses pembuahan akan berlanjut pada proses kehamilan. Proses di saat sel telur dilepaskan disebut dengan ovulasi.

Fungsi Organ Reproduksi Wanita

Fungsi utama dari organ reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur untuk pembuahan. Selain itu, organ-organ ini juga berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin.

Sesuai dengan fungsinya, sistem reproduksi wanita memiliki struktur tersendiri yang bisa terjadi pembuahan, yaitu bertemunya sperma dan sel telur.

Sistem reproduksi perempuan memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk memicu perkembangan sel telur serta pelepasannya setiap bulan. Proses pelepasan sel telur inilah yang disebut sebagai ovulasi.

Jika sel telur yang mengalami ovulasi dibuahi oleh sperma, maka sel telur akan menjadi janin dan terjadi kehamilan. Lalu, hormon akan bekerja membantu mempersiapkan rahim sebagai tempat berkembang janin dengan baik, serta menghentikan proses ovulasi selama kehamilan.

Cara kerja sistem reproduksi wanita

Aktivitas sistem reproduksi wanita dikontrol oleh hormon yang dilepaskan oleh otak maupun ovarium. Kombinasi dari hormon-hormon ini lah yang kemudian akan memulai siklus reproduksi pada wanita.

Lamanya siklus reproduksi atau siklus menstruasi seorang wanita umumnya adalah 24-35 hari. Dalam jangka waktu tersebut, sel telur akan dibentuk dan dimatangkan. Di waktu yang bersamaan, dinding rahim akan bersiap untuk menerima sel telur yang dibuahi.

Jika pembuahan ternyata tidak terjadi selama siklus ini, maka dinding rahim yang disiapkan untuk kehamilan tersebut akan luruh dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Proses inilah yang dinamakan menstruasi.Darah menstruasi adalah hasil luruhan dinding rahim, yang tidak menerima sel telur yang sudah dibuahi. Hari pertama menstruasi adalah hari pertama dari siklus reproduksi kembali dimulai.


Demikian ulasan mengenai alat reproduksi wanita beserta fungsinya. Semoga bermanfaat ya.