Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, review dan penilaian mengenai sebuah buku, film ataupun drama. Teks ulasan sering juga disebut sebagai resensi.
Dalam mengulas atau mereview sebuah karya, seseorang harus menilai karya dengan kritis sehingga bisa memberikan kontribusi demi kemajuan karya.
Menurut Gerot dan Wignell, teks ulasan juga disebut review yang pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel sehingga bisa disebut juga sebagai artikel ulasan.
Teks ulasan memiliki fungsi menilai, menimbang bahkan memberikan kritik kepada karya yang sedang diulas.
Tidak hanya dibuat untuk sebuah karya saja, teks ulasan juga dapat dibuat untuk membahas sebuah peristiwa seperti misalnya kegiatan olahraga maupun kegiatan sosial yang sedang terjadi.
Nah, seperti apa ciri-ciri teks ulasan dan bagaimana cara membuatnya. Simak penjelasan berikut!
Ciri-ciri Teks Ulasan
Teks ulasan atau resensi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan tulisan lainnya. Ciri-cirinya teks ulasan sebagai berikut:
- Teks ulasan memiliki struktur yang terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi dan rangkuman
- Berisi informasi yang diambil berdasarkan pendapat dan opini penulis mengenai suatu karya
- Berisi opini yang bersifat fakta
- Disebut juga sebagai resensi
Cara Membuat Teks Ulasan
Teks ulasan memiliki struktur yang membangun teks ulasan menjadi satu kesatuan yang utuh. Cara membuat teks ulasan berdasarkan strukturnya yang terdiri dari beberapa hal:
Orientasi
Orientasi adalah bagian dalam teks ulasan yang terletak di bagian awal yang memuat gambaran umum dalam sebuah karya baik buku, film dan drama yang sedang diulas.
Bagian ini akan memberikan gambaran dari sebuah karya kepada pembaca mengenai ulasan tersebut.
Tafsiran
Tafsiran adalah bagian yang berisi penjelasan detail tentang sebuah karya yang diulas seperti misalnya keunggulan karya, kualitas, keunikan karya dan lain-lain.
Evaluasi
Evaluasi adalah bagian dari teks ulasan yang berisi pandangan dari penulis mengenai suatu karya tulis. Bagian ini ditulis setelah penulis melakukan tafsiran terhadap hasil karya tersebut.
Terdapat dua poin yang dievalusi berkaitan dengan bagian mana yang bernilai atau memiliki kelebihan dan bagian yang berisi kekurangan dari sebuah karya.
Rangkuman
Rangkuman adalah bagian yang berisi simpulan dari sebuah ulasan. Rangkuman menyajikan komentar yang ditulis oleh penulis mengenai kualitas karya apakah karya tersebut wajib dibaca atau tidak.
Contoh Teks Ulasan
FILM : Tenggelamnya Kapal Van Der Dijk

Orientasi :
Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk adalah film yang diadaptasi dari roman karya Buya Hamka. Film ini dibintangi oleh beberapa artis berbakat seperti Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan juga Reza Rahadian.
Film ini rencananya akan rilis pada tanggal 19 Desember 2013 dan bisa langsung Anda tonton di bioskop-bioskop kesaangan Anda. Film yang disutradarai oleh Sunil Soraya ini sukses menjadi film yang cukup laris pada tahun 2013.
Tafsiran :
Dikisahkan, tahun 1930 Zainudin yang diperankan oleh Herjunot Ali berlayar dari tanah kelahirannya Makassar menuju ke Batipuh, Padang Panjang yang tidak lain adalah tempat kelahiran ayahnya.
Ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce) yang menjadi bunga persukuan di Minagnkabau. Zainuddin jatuh hati kepada Hayati dan kemudian memberikan kata-kata yang bisa membuat wanita terbawa dalam setiap kata yang dirangkai oleh Zainuddin.
Setelah melihat alur romantisme dari film ini, selanjutnya penonton akan mulai diperlihatkan konflik-konflik yang mulai muncul, seperti ketika hubungan antara Zainuddin dan Hayati tidak disetujui oleh para ninik-mamak dan juga tetua suku karena dirasa Zainuddin masih belum mapan dan tidak memiliki darah Minang.
Sebelum Zainuddin meninggalkan Batipuh, keduanya menuliskan sebuah ikrar setia akan menjalani hidup bersama suatu saat nanti. Tetapi kenyataan kembali datang pada Zainuddin ketika dalam sebuah pertunjukkan opera, ia bertemu dengan Hayati yang saat itu bersama dengan suaminya yaitu Aziz. Kisah cinta keduanya kini mengalami masa yang paling berat.
Evaluasi :
Film yang berdurasi 2,5 jam lebih ini memperlihatkan artistik dan properti ala tahun 1930-an. Namun kurang begitu meyakinkan kalau peristiwa itu terjadi pada tahun tersebut.
Hal yang paling terasa adalah alur cerita yang terkesan lampat dan ada beberapa bagian yang tida kbegitu menarik sama sekali, seperti terlihat pada adegan ketika tokoh Zainuddin dan Hayati sedang surat menyurat.
Akibatnya, konflik yang didapat kurang menarik, hanya sebagian saja yang naik, tapi kemudian menjadi datar. Penggunaan lagi Nidji pada backsound dirasa kurang pas untuk menyertai film ini, hal ini karena film ini bersetting pada tahun 1930-an sedangkan lagu tersebut terkesan modern.
Special effect ketika kapal tenggelam dirasa biasa saja dan terkesan agak dipaksakan. Kita bisa melihat ketika kapal Titanic tenggelam, yaitu karena menabrak karang, berbeda dengan tenggelamnya kapal van der wijk ini yang tidak begitu jelas apa sebab tenggelamnya kapal tersebut.
Rangkuman :
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, film ini tetap menarik untuk ditonton. Penggunaan kata yang pas serta kostum yang apik dari Samuel Wattimena membuat film ini menjadi salah satu film terbaik tahun 2013 lalu.
Penggunaan kalimat yang cenderung puitis membuat film ini menarik dan bisa Anda jadikan referrensi untuk ditonton bersama keluarga tercinta.
Demikian penjelasan mengenai teks ulasan, ciri-ciri dan cara membuat teks ulasan. Semoga bermanfaat!