Quick count adalah metode penghitungan untuk mengetahui hasil pemilu secara prediktif dan cepat di hari pemungutan suara.

Quick count juga biasa disebut dengan hitung cepat.

Quick count dilakukan dengan mengambil sampel dari hasil pemungutan suara di beberapa TPS untuk merepresentasikan pola keseluruhan hasil pemungutan suara.
.

Quick count dan survei

Pada dasarnya, metode yang digunakan dalam quick count serupa dengan yang dilakukan saat survei.

Bedanya, dalam quick count yang dihitung adalah hasil pemungutan suara di beberapa TPS.

Sementara dalam survei, yang diperhitungkan adalah preferensi dari beberapa orang yang ditanya dalam survei.

Hasil dari survei memberikan pola perilaku dari para pemilih pada waktu survei dilakukan, sementara quick count memberikan hasil berupa kemungkinan hasil akhir dari perhitungan suara di TPS.
.

Tujuan dan manfaat quick count

Hitung cepat lazim dilakukan oleh lembaga atau individu yang memiliki kepentingan terhadap proses dan hasil pemilu.

Tujuan dan manfaat dari hitung cepat bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada pemilu ada dua:

  1. Mengetahui hasil penghitungan suara dengan cepat
  2. Memiliki data pembanding yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kecurangan yang terjadi pada proses tabulasi suara.

Dengan hitung cepat, hasil pemilu dapat diketahui dengan cepat pada hari yang sama ketika pemilu diadakan.
.

Hasil quick count bisa salah?

Iya, tentu saja.

Quick count hanya mengambil beberapa sampel TPS untuk dihitung, bukan keseluruhan TPS. Jadi, ada kemungkinan hasil quick count berbeda dengan hasil penghitungan suara akhir oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum).

Kesesuaian hasil quick count ini sangat bergantung dengan pemilihan sampel yang tepat.

Jika sampel yang digunakan dapat mewakili keseluruhan populasi, maka hasil quick count akan dekat dengan kenyataan.

Tetapi jika sampel yang digunakan tidak sesuai untuk mewakili populasi, maka hasil quick count pun kemungkinan besar akan keliru.
.

Referensi