Lembaga keluarga adalah tempat pertama seseorang lahir di dunia. Dalam sebuah keluarga kita dikenalkan dengan adanya ayah, ibu, anak, kakak, adik, dan berbagai sebutan anggota keluarga lainnya.

Untuk semakin mengenal mengenai lembaga keluarga, berikut adalah ulasan lembaga keluarga meliputi pengertian, ciri, jenis, fungsi, manfaat, dan contohnya.

Pengertian Lembaga Keluarga

lembaga keluarga

Lembaga keluarga adalah lembaga unit sosial terkecil dalam masyarakat yang antar anggotanya memiliki hubungan erat. Anggota dari lembaga keluarga terdiri atas ayah, ibu serta anak.

Sedangkan menurut Kemdikbud RI, lembaga keluarga adalah salah satu jenis lembaga sosial bersama dengan lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, dan lembaga politik.

Terbentuknya lembaga keluarga karena sebab perkawinan sah yang diakui agama, adat, dan hukum negara. Setelah perkawinan sah, maka lahirlah individu baru sebagai anggota keluarga yang baru.

Anak-anak yang lahir dalam setiap keluarga mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Setelah melalui proses ini sehingga dirasa cukup dewasa maka disebutlah sebagai individu.

Ciri-Ciri Lembaga Keluarga

Berikut adalah ciri-ciri dari lembaga keluarga.

  1. Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin.
  2. Minimal 2 orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami dan istri yang diakui oleh masyarakat dan mepunyai anggota keluarga melalui suatu pernikahan yang sah.
  3. Mempunyai seperangkat aturan sosial tetentu yang diakui dan dijalankan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga.
  4. Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi, ekonomi, sosialisasi dan perlindungan.
  5. Menempati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu

Jenis Lembaga Keluarga

Jenis lembaga keluarga terdiri dari keluarga inti dan kerabat. Berikut ulasannya.

1. Keluarga Inti

Keluarga inti atau nuclear family adalah keluarga yang beranggotakan suami dan istri dalam ikatan pernikahan. Jika telah melahirkan individu baru, atau anak, maka terdirikan atas ayah, ibu, dan anak.

2. Keluarga Kerabat

Keluarga kerabat atau extended family merupakan hubungan kekeluargaan diluar hubungan suami dan istri. Lebih jauh, hubungan kekerabatan disatukan dengan adanya pertalian darah dari keturunan lebih jauh seperti sejumlah kerabat. Ikatan kekerabatan diklasifikasikan dalam berbagai bentuk sebagai berikut.

Ikatan Kekerabatan Berdasarkan tempat tinggal
  • Patrilokal, yaitu setelah terjadi pernikahan pihak istri pindah ke sekitar kediaman kerabat suami.
  • Matrilokal, yaitu setelah terjadi pernikahan pihak suami pindah ke sekitar tempat tinggal kerabat istri.
  • Neolokal, yaltu setelah menikah suami dan istri memilih tempat tinggal baru yang bukan di sekitar tempat tinggal kerabat dan pihak istri atau suami.
  • Avunkulokal, yaitu pasangan yang telah menikah menetap di desa paman dan pihak ibu.
  • Natalokal, yaitu pasangan yang telah menikah tetap tinggal bersama dengan keluarga masing-masing, mereka hanya sesekali bertemu.
Ikatan Kekerabatan Berdasarkan ganis keturunannya
  • Patrilineal, yaitu menganut garis keturunan dan pihak laki-laki.
  • Matrilineal, yaitu menganut garis keturunan dan pihak perempuan; dan
  • Bilateral, yaitu menganut garis keturunan dan pihak laki-laki dan perempuan.
  • Ikatan Kekerabatan Berdasarkan pengaruh yang paling besar (dominan):
  • Patriakat, yaitu pemegang kekuasaan dominan adalah pihak laki-laki.
  • Matriakat, yaitu pemegang kekuasaan dominan dan penting adalah pihak perempuan.

Fungsi Lembaga Keluarga

Terdapat sembilan fungsi dasar dari lembaga keluarga yang hendaknya diketahui. Berikut adalah daftarnya.

1. Fungsi reproduksi

Peran pertama sebuah lembaga yaitu fungsi reproduksi atau disebut juga sebagai fungsi biologis. Sesuai dengan kodratnya, laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan biologis untuk meneruskan keturunannya.

Oleh sebab itu, terjadilah perkembangbiakan secara reproduksi sehingga melahirkan keluarga baru dengan anggota ayah, ibu, dan anak.

2. Fungsi proteksi

Keluarga merupakan tempat pertama yang dapat memberikan keamanan bagi anggotanya. Bukan hanya perlindungan fisik, keluarga juga melindungi anggotanya secara mental atau psikologis.

3. Fungsi ekonomi

Sebagaimana lembaga pada umumnya, keluarga juga harus memiliki pengelolaan ekonomi yang baik. Denga kondisi ekonomi yang cukup, keluarga bisa terus tumbuh dan melangsukan hidup.

Pengelolaan dasar ekonomi dalam sebuah keluarga terdiri tiga dasar. Yaitu pencarian nafkah, perencanaannya, dan penggunaannya dalam kehidupan berkeluarga.

4. Fungsi edukasi

Edukasi sangatlah penting bagi sebuah keluarga. Tidak hanya peran ayah dan ibu, tapi semua anggota keluarga berperan dalam hal ini. Terlebih usia anak dibawah umur merupakan masa keemasan. Sehingga sangat penting suatu keluarga mempunyai fungsi edukasi yang baik.

5. Fungsi sosialisasi

Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama. Dalam hal ini keluarga memiliki fungsi sosialisasi kepada setiap anggotanya.

Masing-masing anggota keluarga mampu belajar bersosialisasi dengan sesama individu lainnya. Misalnya seorang adik memiliki hubungan sosial yang baik dengan kakak, ayah, dan ibu.

Dengan demikian, maka anggota keluarga dapat menerapkan nilai sosial ketika berada di lingkup masyarakat.

6. Fungsi afeksional

Fungsi afeksional sangat penting untuk mengenalkan masing-masing anggota keluarga mengenai kasih sayang.

Contohnya, seorang anak membutuhkan kehangatan orang tua, suami/istri membutuhkan kasih sayang pasangannya, kakak menyayangi adiknya dan sebagainya.

Dengan membangun rasa saling menyayangi, maka hal ini menumbuhkan keluarga yang harmonis.

7. Fungsi religius

Setiap keluarga memiliki keyakinan yang dianut. Dan tentunya hal ini akan ditularkan kepada anggota keluarga lainnya.

Seperti halnya mengajari anak bagaimana berdoa, sholat dalam Islam, pergi ke gereja dalam Kristen, dan fungsi religius lainnya.

8. Fungsi rekreatif

Kenyamanan setiap anggota wajib dijaga. Setiap keluarga perlu sesekali mengunjungu tempat baru untuk sekedar rekreasi.

Cara sederhana ini bisa menjadi waktu bersantai. Selain itu, fungsi rekreasi bisa membangun harmonisasi antar anggota keluarga. Sehingga dapat meminimalisasi terjadinya keributan maupun pertengkaran.

9. Fungsi pengendalian sosial

Sebagai lembaga pertama yang bertanggung jawab atas setiap anggotanya. Keluarga mempunyai fungsi kendali sosial.

Terdapat fungsi pencegahan terhadap setiap anggota keluarga. Seperti halnya anjuran untuk tidak menyimpang dari nilai-nilai sosial, budaya maupun agama.

Manfaat Lembaga Keluarga

Sebagaimana kita ketahui, bahwa keluarga merupakan lembaga terkecil di sosial masyrakat. Lembaga ini membawa manfaat pembinaan, bimbingan, dampingan belajar, dan sosial pertama bagi anggota-anggotanya.

Anggota keluarga belajar beradaptasi dengan lingkungan secara fisik, maupun budaya sebagaimana lembaga keluarga itu tinggal. Selanjutnya, terjadilah adaptasi dengan lingkungan sosial sehingga terciptalah kehidupan bermasyarakat.

Setiap anggota keluarga mempunyai peran yang saling berkaitan dengan proses regenerasi kepada anak-anaknya kelak.

Contoh Lembaga Keluarga

Berikut adalah beberapa lembaga yang berkaitan dengan keluarga.

  1. Kantor Urusan Agama (KUA)
  2. Pengadilan Agama
  3. Lembaga Perlindungan Anak (LPA)
  4. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
  5. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
  6. Lembaga Konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3)
  7. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
  8. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
  9. Karang Taruna
  10. Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga (LAYAK)
  11. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A)
  12. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
  13. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB)
  14. Focus On The Family Indonesia (FOFI)
  15. Kita Sayang Remaja (KISARA)
  16. dll

Terimakasih telah membaca artikel Saintif. Semoga bermanfaat ya!