Arti Kata ‘Sarasehan’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sarasehan’ memiliki arti sebagai berikut:

  • sarasehan: /sa·ra·seh·an/ /saraséhan/ n pertemuan yg diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dl bidang tertentu; simposium. Contoh: Pak Camat, Pak Lurah, dan pemuka masyarakat di daerah pinggiran kota mengadakan sarasehan;
  • ber·sa·ra·seh·an v mengadakan sarasehan;
  • me·nya·ra·seh·an·kan v membicarakan dl sarasehan

Penjelasan Arti ‘Sarasehan’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Sarasehan adalah sebuah kaum yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu pertemuan atau forum dimana para pesertanya berkumpul untuk mendengarkan dan bertukar pendapat seputar isu-isu tertentu.

Pertemuan ini biasanya melibatkan para ahli atau orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus di bidang yang akan dibahas.

Dalam sarasehan, peserta dapat mendengarkan paparan dari para ahli, lalu berdiskusi bersama untuk menggali informasi lebih dalam atau menyelesaikan masalah tertentu.

Seperti dalam sebuah simposium, sarasehan biasanya memiliki tema yang spesifik dan terorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan tertentu.

Misalnya, seorang camat atau kepala desa bersama dengan pemimpin-pemimpin masyarakat dan warga dari kawasan pinggiran kota mungkin mengadakan sarasehan untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi oleh komunitas mereka, seperti infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan.

Dengan mengadakan sarasehan, mereka dapat bersama-sama mencari solusi dan strategi untuk mengatasi masalah tersebut.

Format ‘bersarasehan’ digunakan ketika seseorang atau sekelompok orang mengadakan sarasehan.

Misalnya, “Komunitas pecinta lingkungan tersebut sering bersarasehan untuk membahas cara-cara menjaga keberlanjutan hutan.”

Kemudian, ‘menyarasehankan’ berarti membawa suatu topik untuk dibahas dalam sarasehan.

Contohnya, “Para guru menyarasehankan kurikulum pendidikan baru agar semua pihak dapat memberikan masukan.”

Secara keseluruhan, konsep sarasehan sangat penting dalam berbagai bidang karena memungkinkan pertukaran informasi dan pengambilan keputusan yang lebih kolektif dan teredukasi berdasarkan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sarasehan