Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘mosi’ memiliki arti sebagai berikut:
- mosi: /mo·si/ n keputusan rapat, msl parlemen, yg menyatakan pendapat atau keinginan para anggota rapat;
- mosi kepercayaan: mosi yg menyatakan wakil rakyat percaya kpd kebijakan pemerintah (pengurus organisasi dsb);
- mosi tidak percaya: Pol pernyataan tidak percaya dr Dewan Perwakilan Rakyat thd kebijakan pemerintah
Penjelasan Arti ‘Mosi’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Mosi adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia politik dan organisasi. Kata ini merujuk pada suatu keputusan atau pandangan yang diambil dalam sebuah rapat, yang umumnya dilakukan oleh lembaga seperti parlemen.
Artinya, ketika anggota rapat atau anggota parlemen bersama-sama mengutarakan satu suara untuk menunjukkan apa yang mereka pikirkan atau mau, itu disebut mosi.
Mosi bisa berisi banyak hal, dari mengusulkan suatu ide baru, sampai menunjukkan dukungan atau kekecewaan terhadap suatu hal.
Misalnya, di parlemen, anggota bisa mengajukan mosi untuk meminta pemerintah menjelaskan kebijakan tertentu atau bahkan untuk mengubahnya.
Mosi dibedakan menjadi beberapa jenis, tapi yang paling dikenal adalah ‘mosi kepercayaan’ dan ‘mosi tidak percaya’.
Mosi kepercayaan adalah saat anggota parlemen atau suatu lembaga memberi tanda bahwa mereka mendukung kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah atau pengurus organisasi. Ini seperti memberi ‘jempol ke atas’ untuk menunjukkan bahwa mereka setuju dengan arah dan langkah-langkah yang diambil oleh para pemimpin.
Sementara itu, ‘mosi tidak percaya’ adalah kebalikannya.
Ini adalah bentuk dari kekecewaan atau ketidaksetujuan terhadap cara pemerintah mengelola hal-hal. Anggota parlemen yang merasa bahwa pemerintah tidak melakukan pekerjaannya dengan baik bisa mengajukan mosi tidak percaya.
Jika mosi ini diterima, bisa berarti pemerintah harus melakukan perubahan besar atau bahkan bisa jadi berakhir dengan pergantian pemerintahan.
Mosi adalah alat yang penting dalam demokrasi karena memberi kesempatan kepada wakil rakyat untuk mengekspresikan opini mereka dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Ini juga cara bagi anggota parlemen untuk mempertanggungjawabkan pemerintah atas tindakannya di mata masyarakat..