Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘konservatif’ memiliki arti sebagai berikut:
- konservatif: /kon·ser·va·tif/ /konsérvatif/ a 1 kolot; 2 bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yg berlaku
Penjelasan Arti ‘Konservatif’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “konservatif” sering kali kita dengar dalam berbagai situasi. Orang yang disebut konservatif itu adalah tipe-tipe orang yang lebih suka memegang teguh pada hal-hal yang sudah ada sejak dulu, daripada mencoba ide-ide baru.
Konservatif ini bisa kita lihat dalam banyak aspek, misalnya cara berpikir, cara berpakaian, hingga kebijakan-kebijakan yang diambil.
Pertama, mari kita bicara tentang orang yang konservatif dalam hal cara berpikir mereka.
Biasanya, orang-orang ini enggan menerima pemikiran atau ide baru. Mereka cenderung merasa nyaman dengan apa yang sudah terbiasa mereka lakukan atau yakini dan tidak ingin ada perubahan apa-apa.
Misalnya, di sekolah, kalau ada guru yang konservatif, dia mungkin lebih suka mengajarkan pelajaran dengan cara yang sama tahun demi tahun meskipun ada cara mengajar yang lebih baru dan mungkin lebih menarik.
Kedua, dalam hal kebiasaan, orang konservatif akan terus melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang sudah turun-temurun dilakukan.
Misalnya, dalam sebuah keluarga, mungkin ada tradisi untuk makan besar bersama-sama tiap hari Minggu. Kalau ada anggota keluarga yang konservatif, dia akan sangat mempertahankan tradisi ini dan tidak ingin mengubah jadwal atau menolak ide untuk melakukan kegiatan lain pada hari itu.
Juga, konservatif dapat merujuk pada sikap seseorang yang lebih memilih untuk mempertahankan keadaan saat ini daripada mencari perubahan.
Ini bisa kita lihat dalam banyak keputusan, baik itu di lingkungan kerja, di masyarakat, atau bahkan di tingkat pemerintahan. Orang atau kelompok yang konservatif bisa berpegang teguh pada aturan-aturan atau kebijakan lama karena merasa bahwa itu yang terbaik dan paling aman, meskipun ada opsi lain yang mungkin lebih efektif atau lebih baik untuk keadaan saat ini.
Singkatnya, seseorang yang konservatif cenderung bertahan dengan apa yang sudah dia ketahui dan tidak terlalu terbuka terhadap perubahan.
Sikap ini bisa membawa stabilitas dan kepastian karena kita bisa memprediksi bagaimana mereka akan bertindak atau apa yang akan mereka dukung. Akan tetapi, di sisi lain, bisa juga menghalangi perkembangan dan penyesuaian dengan situasi baru yang membutuhkan solusi yang berbeda dari yang kita kenal.
Jadi, menjadi konservatif itu bukan sesuatu yang selalu buruk, tapi juga penting untuk bisa menimbang kapan harus tetap pada prinsip lama dan kapan harus membuka diri untuk perubahan.