Arti Kata ‘Bolak-balik’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘bolak-balik’ memiliki arti sebagai berikut:

  • bolak-balik: /bo·lak-ba·lik/ 1 v berulang-aling pergi dan pulang; berulang kali bergerak dr satu arah ke arah lain; 2 a berkenaan dng kedua sisi kertas dsb. Contoh: KTP itu difotokopi bolak-balik agar menghemat kertas; 3 v berputar balik (tt perkataan). Contoh: katakan terus terang jangan bolak-balik;
  • berbolak-balik: /ber·bo·lak-ba·lik/ v berbalik-balik;
  • membolak-balikkan: /mem·bo·lak-ba·lik·kan/ v 1 membalik-balikkan. Contoh: kita tidak boleh – urutan kata dl kalimat itu; 2 memutarbalikkan (perkataan dsb). Contoh: akhirnya yg bengkok tetap bengkok juga meskipun dia berusaha – masalahnya;

Penjelasan Arti ‘Bolak-balik’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “bolak-balik” memberikan gambaran tentang sebuah tindakan yang repetitif dan berkelanjutan, di mana ada gerakan dari satu titik ke titik lain yang terjadi lebih dari sekali.

Hal ini mirip dengan orang yang berjalan pergi dari rumah ke toko dan lalu kembali lagi ke rumah, dilakukan berulang kali. Misalnya, anak-anak yang bermain bola sering berlari bolak-balik di lapangan untuk mengejar bola.

Ketika kita berbicara tentang menggunakan kedua sisi dari sesuatu, seperti kertas, “bolak-balik” juga bisa merujuk pada tindakan memanfaatkan kedua bagian tersebut.

Contohnya, ketika seseorang mengfotokopi KTP dengan memanfaatkan kedua sisi kertas, artinya mereka melakukan fotokopi dengan cara yang ekonomis, sehingga efisien dan tidak membuang-buang kertas.

Di sisi lain, saat berbicara atau berargumentasi, ada situasi ketika seseorang “bolak-balik” dengan perkataannya.

Ini berarti orang tersebut tidak konsisten dan berubah-ubah dalam menyampaikan pendapat atau fakta, dan bisa menimbulkan kebingungan atau ketidakpercayaan.

Terkait aktivitas membaca atau menangani benda, “membolak-balikkan” memiliki artinya sendiri.

Ini melibatkan tindakan secara fisik membalik sesuatu berulang-ulang. Contohnya, membuka dan menutup sebuah buku untuk menemukan informasi tertentu, atau saat kita membolak-balik baju yang ingin kita beli untuk memeriksa kualitas atau detailnya.

Kemudian ada juga konotasi negatif dari “membolak-balikkan”, di mana seseorang bisa memutarbalikkan fakta atau perkataan untuk menyembunyikan kesalahan atau menyajikan sesuatu yang tidak benar sebagai kebenaran.

Ibaratnya, mereka mencoba membenarkan yang salah dengan cara yang licik.

Jadi, “bolak-balik” merupakan kata yang serbaguna dan bisa digunakan dalam berbagai konteks untuk menjelaskan kegiatan yang berulang, situasi di mana dua sisi digunakan, atau ketidaklangsungan dalam berkomunikasi atau berargumentasi.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bolak-balik