Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘bajul’ memiliki arti sebagai berikut:
- bajul: /ba·jul/ Jw n 1 buaya; 2 ki penjahat; pencuri; pencopet;
- bajul buntung: ki orang laki-laki yg suka mengganggu perempuan;
- membajul: /mem·ba·jul/ v menjadi bajul (penjahat, pencuri, pencopet, pengganggu atau penggoda perempuan)
Penjelasan Arti ‘Bajul’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “bajul” merujuk pada dua makna utama yang berasal dari bahasa Jawa. Pertama, dalam konteks yang paling harfiah, “bajul” mengacu pada hewan buaya. Buaya dikenal sebagai binatang reptil besar yang tinggal di air, memiliki kulit yang keras, gigi yang tajam, dan ekornya yang panjang dan kuat.
Buaya biasanya ditemukan di sungai, danau, atau rawa-rawa di daerah tropis dan subtropis. Sebagai salah satu predator di puncak rantai makanan, buaya dikenal karena kekuatan dan potensinya sebagai hewan yang cukup berbahaya.
Makna kedua dari “bajul” bersifat kiasan dan merujuk pada sifat-sifat negatif seperti penjahat, pencuri, atau pencopet.
Pada intinya, kata ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang melakukan tindak kriminal atau memiliki perilaku yang tidak bermoral, mirip dengan karakteristik yang disematkan pada buaya sebagai makhluk yang mengintai dan berbahaya dalam artian metaforis.
Terdapat pula ungkapan “bajul buntung” yang secara kiasan diartikan sebagai seorang pria yang dikenal suka mengganggu perempuan.
Kata “buntung” menambahkan nuansa pada kata “bajul” untuk menyampaikan gambaran tentang manipulatif atau perilaku tidak senonoh yang ditujukan pada perempuan.
Kata kerja “membajul” digunakan untuk menjelaskan tindakan menjadi seorang “bajul” dalam arti kiasannya, yakni berperilaku sebagai penjahat, pencuri, pencopet, atau seseorang yang mengganggu atau menggoda perempuan.
Secara keseluruhan, “bajul” adalah istilah yang cukup kaya makna, mengacu tidak hanya pada hewan buaya tetapi juga perilaku tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang tidak diinginkan dan sebaiknya dihindari.