Siklus Batuan: Pengertian, Jenis, dan Proses Pembentukannya

Siklus batuan adalah suatu proses yang menggambarkan menggambarkan bahwa batuan terbentuk dari proses perubahan magma.

Siklus batuan menjelaskan hubungan antara jenis batuan penyusun lapisan bumi, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.

Proses pembentukan planet bumi tidak terlepas dari peran serta bebatuan. Proses pelapukan bebatuan menandai adanya kehidupan berawal.

Sebagaimana hukum alam, bahwa elemen tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan diubah ke dalam bentuk yang lain.

Terdapat beragam jenis batuan yang ada disekitar kita. Batu-batuan tersebut terus berubah secara simultan dan mengalami proses siklus batuan.

Pengertian Siklus Batuan

siklus batuan

Batuan adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau mineraloid. Dalam siklus pembentukannya, batuan mengalami peristiwa yang dikenal sebagai siklus batuan.

Siklus batuan adalah suatu proses yang menggambarkan menggambarkan bahwa batuan terbentuk dari proses perubahan magma. Ketika magma keluar dari isi perut bumi, cairan magma menjadi beku akibat pengaruh cuaca.

Magma yang membeku kemudian dikenal menjadi batuan beku, lalu sedimen, batuan sedimen, dan batuan metamorf dan akhirnya kembali menjadi magma kembali.

Proses dalam pembuatan batuan membutuhkan proses dan waktu yang singkat atau panjang hingga jutaan tahun lamanya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor alam seperti cuaca, udara, tekanan, temperatur dan berbagai faktor lainnya.

Jenis-Jenis Batuan

siklus batuan

Penjelasan mengenai siklus ini berkaitan dengan jenis batu. Siklus batuan menjelaskan hubungan antara jenis batuan penyusun lapisan bumi, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.

Berikut uraian lanjut mengenai jenis batuan.

1. Batuan Beku

Pengertian dari batuan beku adalah batuan yang berasal dari cairan magma yang mengalami proses pembekuan.

Jenis batuan beku berdasarkan proses pembekuan

Berdasarkan tempat proses pembekuan, siklus batuan beku dibagi menjadi tiga:

a.Batuan beku dalam (plutonik atau intrusive)

Merupakan batuan beku ketika proses berlangsung mengalami proses pembekuan jauh di dalam permukaan bumi. Proses dari pembentukan batuan beku dalam termasuk sangat lambat.

b. Batuan beku korok

Merupakan batuan beku saat tahapan proses terjadi, proses pembekuannya berlangsung dekat dengan lapisan kerak bumi.

c. Batuan beku luar (vulkanik atau ekstrusif)

Merupakan jenis batuan beku dengan proses pembekuannya berada di permukaan bumi.

Jenis batuan beku berdasar kandungan silikat atau kuarsa

  • Batuan Beku Asam (Granitis)
    Mengandung mineral SiO2 tinggi, sedangkan mineral MgO rendah
  • Batuan Beku Intermediet (Andetis)
    Terdapat mineral SiO2 dan MgO relatif seimbang
  • Batuan Beku Basa (Basaltis)
    Mengandung mineral SiO2 rendah, sedangkan mineral MgO tinggi

2. Batuan Sedimen

Jenis batuan sedimen merupakan batuan beku yang pada siklusnya mengalami proses pelapukan, pengikisan, dan pengendapan karena pengaruh cuaca. Selanjutnya, batuan tersebut diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin, atau gletser lalu diendapkan di tempat yang lebih rendah.

Jenis batuan sedimen berdasarkan proses pembentukan

Berdasarkan proses siklus pembentukannya, batuan ini dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut.

a. Batuan sedimen klasik

Batuan ini hanya mengalami proses siklus mekanik tanpa mengalami proses siklus kimiawi karena tempat pengendapannya masih mempunyai susunan kimiawi yang sama.

b. Batuan sedimen kimiawi

Jenis batuan sedimen kimiawi mengalami proses siklus kimiawi. Sehingga, batuan hanya mengalami perubahan susunan kimiawi. Proses siklus kimiawi yang terjadi adalah CaCO3 + H2O + CO2 Ca (HCO3)2.

c. Batuan sedimen organik

Pada proses pengendapannya, batuan sedimen organik mendapat pengaruh dari organisme lain seperti tumbuhan maupun hewan.

Jenis batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapan

Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat bagian sebagai berikut.

  • Batuan Sedimen Marine (laut)
    Merupakan jenis batuan sedimen yang di mana saat siklus berlangsung mengalami pengendapan di laut.
  • Batuan Sedimen Fluvial (sungai)
    Termasuk jenis batuan sedimen yang di mana saat siklus berlangsung proses pengendapan terjadi di sungai
  • Batuan Sedimen Teistrik (darat)
    Jenis batuan sedimen yang di mana saat siklus berlangsung pengendapan dilakukan di darat
  • Batuan Sedimen Limnik (rawa)
    Batuan sedimen yang di mana saat siklus berlangsung batuan di endapkan di rawa

Jenis batuan sedimen berdasarkan tenaga pengangkut

Berdasarkan tenaga pengangkut, batuan sedimen dibedakan menjadi empat bagian sebagai berikut.

  • Batuan Sedimen Aeris/Aeolis (tenaga angin)
    Termasuk dalam batuan sedimen yang proses dari siklus nya dipengaruhi angin
  • Batuan Sedimen Glasial (tenaga es)
    Batuan sedimen yang proses dari siklus nya dipengaruhi es
  • Batuan Sedimen Aqualis (tenaga air)
    Merupakan batuan sedimen yang proses dari proses pembuatan nya dipengaruhi air
  • Batuan Sedimen Marine (tenaga air laut)
    Termasuk dari jenis batuan sedimen yang proses dari proses nya dipengaruhi laut

Batuan Metamorf

Adanya penambahan suhu dan penambahan tekanan, campuran gas, yang terjadi secara bersamaan pada saat proses pembuatan batuan sedimen. jenis-jenis batuan metamorf ini di antaranya:

Jenis batuan metamorf berdasarkan faktor pembentuknya

a. Batuan metamorf kataklastik

Merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami deformasi mekanis, yaitu dua blok batuan yang mengalami pergeseran satu dan lainnya di sepanjang zona sesar/patahan. Jenis ini jarang dijumpai.

b. Batuan metamorf kontak

Jenis batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan yang terjadi di dekat intrusi magma atau batuan beku dengan suhu yang tinggi dan pada cakupan yang tidak luas. Batuan yang dihasilkan sering kali batuan berbutir halus tanpa foliasi.

c. Batuan metamorf dinamo (metamorfosis regional)

Batuan jenis metamorf dinamo terbentuk akibat faktor tekanan dan waktu yang lama, misalnya terbentuk dari sedimen tanah liat yang tertimbun batuan di atasnya dalam waktu yang lama. Contohnya batu sabak (slate), schist, dan gneisses.

d. Batuan metamorf kontak pneumatalitis

Pada jenis batuan metamorf kontak terjadi adanya penambahan bahan lain pada saat perubahan batuan metamorf kontak dan dinamo. Contohnya kuarsa menjadi batu topaz.


Demikian penjelasan mengenai bebatuan meliputi pengertian, jenis batuan beserta proses terjadinya. Semoga bermanfaat.

Referensi

  • geologi.co.id

Artikel Terkait