Perubahan iklim pada masa lalu dapat dipahami dengan memeriksa informasi geokimia dan biologis yang dicatat dalam arsip sedimen.

Penelitian perubahan iklim pada batuan sedimen purba dapat dilakukan pada material yang tersimpan di lingkungan laut atau danau.

Oh iya, sebelum jauh melangkah membahas tentang bagaimana mengamati perubahan iklim dari dasar danau. Sebelumnya kita harus tau, apa saja yang dapat digunakan untuk mengamati perubahan iklim.

Paleoklimatologi, Ilmu mengamati perubahan iklim

Ilmu yang mempelajari tentang perubahan iklim yang terjadi dalam seluruh rentang sejarah bumi disebut dengan Paleoklimatologi.

Kajian sedimentasi pada danau
Kajian sedimentasi pada danau (majalah1000guru.net)

Cara untuk menentukan kondisi perubahan iklim sendiri dapat ditentukan menggunakan kajian pada:

  • Glaster dan kubah es
  • Fosil kayu, berdasarkan lingkaran tumbuhnya
  • Lapisan sedimen pada dasar danau dan lautan
  • Batuan sedimen

Secara umum, seorang ahli paleoklimatologi akan mempelajari pola-pola tertentu dari material yang terbentuk pada fenomena atau kajian di atas.

Mempelajari sedimentasi untuk menentukan perubahan iklim

Sedimentasi adalah pembentukan lapisan tanah yang disebabkan oleh pengendapan tanah.

Lapisan-lapisan hasil sedimentasi menunjukkan kondisi saat dia terbentuk, lapisan paling dasar merupakan material yang terbentuk paling tua dan yang paling atas merupakan paling muda.

sedimentasi pada danau
Sedimentasi

Sedimen yang dapat ditemukan pada danau dan kegunaannya dalam penelitian ikmim dan lingkungan masa lalu mencakup:

  • Diatom (binatang mikroskopis di danau), dapat digunakan untuk mengetahui pola sirkulasi air, rerata arah dan kecepatan angin, suhu air, keasinan air, unsur kimia air.
  • Endapan mineral, digunakan untuk mengetahui perubahan kimia air, yang merupakan respons atas perubahan suhu udara dan curah hujan.
  • Analisis isotopik molekul yang dibentuk tetumbuhan, binatang dan bakteri yang tinggal di dalam atau di dekat danau: temperatur udara dan tanah, suhu air, perubahan pola hujan.
  • Lapisan-lapisan pasir, kerikil dan material tetumbuhan hutan, digunakan untuk menunjukkan pada kita kapan badai besar terjadi.
  • Lapisan tanah, digunakan untuk mengidentifikasi banyaknya curah hujan yang terjadi.

Salah satu penelitian yang menarik dari sedimentasi danau, dilakukan oleh Weimu Xu pada tahun 2012 di Cekungan Sichuan, Cina. Penelitiannya mengamati respon perubahan iklim pada era sebelum Jurasik (sekitar 183 juta tahun yang lalu).

Kondisi geospasial pada era jurasik (183 juta tahun yang lalu)
Kondisi geospasial pada era jurasik (183 juta tahun yang lalu)
Kondisi Danau Sichuan (masa sekarang)

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa interior benua merespons dengan cepat terhadap perubahan iklim global. Pada kondisi itu, terjadi pemanasan suhu atmosfer akibat pelepasan besar-besaran gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana menyebabkan peningkatan curah hujan di interior benua tertentu.

Akibatnya, terjadinya percepatan siklus hidrologi di Danau Sichuan dan mendorong peningkatan pasokan nutrisi ke danau, produktivitas biologis, sehingga menghasilkan pengendapan sedimen kaya organik berwarna gelap.

Pentingnya mempelajari iklim di masa lalu

Kenapa kita harus memperlajari iklim di masa lalu? kan peristiwannya sudah terjadi. Ada beberapa poin utama, kenapa kita harus mempelajarinya.

Salah satu manfaatnya adalah kita dapat melihat pola atau siklus tertentu di masa lalu dan masih memungkinkan terjadi sekarang ini. Seperti siklus perpindahan periode hangat ke periode dingin dan kembali ke periode dingin. 

Kita dapat membuat perkiraan berapa lama iklim akan terus memanas dan seberapa panas iklim tersebut terjadi menggunakan anaologi di masa lalu untuk menjadikan dasar untuk mitigasi di masa mendatang.

Jika tidak dapat dimodelkan dengan masa lalu, kita pun masih dapat meninjau kaitan fenomena fisis dari perubahan iklim dengan melakukan rekonstruksi paleoiklim.

Referensi