Klasifikasi Lumut : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Manfaatnya [LENGKAP]

Ilustrasi oleh dribbble.com

Klasifikasi lumut antara lain lumut daun (bryophyta), lumut hati (hepaticophyta), dan lumut tanduk (antheocerophyta)

Seringkali di tempat yang lembab kita menemui lumut. Mulai dari tanah yang lembab, pohon, hingga tembok rumah pun tak luput dari munculnya lumut ini.

Nah, berikut ini akan diulas mengenai klasifikasi dari lumut hingga manfaatnya. Yuk kita simak!

Pengertian Lumut

Lumut adalah jenis tumbuhan bryophitina yang tidak berpembuluh dan merupakan tumbuhan yang berkembang biak dengan cara spora.

Tumbuhan lumut termasuk ke dalam tumbuhan talus yang tidak berakar, batang, dan daun sejati. Tetapi, tumbuhan lumut sudah memiliki klorofil yang dapat digunakan untuk proses fotosintesis. Oleh karena itu tumbuhan lumut termasuk ke dalam regnum plantae.

Reproduksi tumbuhan lumut dapat secara genetatif maupun vegetatif. Reproduksi vegetatif (sporofit) bekerja melalui penyebaran spora dan fragmentas. Sedangkan reproduksi genetatif (gametofit) melalui peleburan gamet jantan (anteridium) dan gamet betina (arkegonium).

Secara umum, berikut alur reproduksi dari lumut.

Ciri-Ciri Lumut

Berikut adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh lumut.

  • Merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan yang bertalus ( talofita ) dengan tumbuhan berkormus ( kormofita ).
  • Tnggi rata-rata kurang lebih 1-2 cm
  • Pergiliran keturunan secara sporofit dan gametofit. Generasi sporofit ialah generasi penghasil spora sedangkan generasi gametofit ialah generasi penghasil gamet.
  • Tumbuhan lumut berbentuk lembaran, tumbuhan kecil memiliki bagian yang menyerupai akar atau rizoid, batang dan daun.
  • Mengandung sel-sel yang berkloroplas ( klorofil untuk fotosintesis ) dan tidak memiliki jaringan pengangkut.
  • Tubuh gametofit bersifat haploid ( n )
  • Alat kelamin jantan disebut dengan anteridium yang menghasilkan spermatozoid sedangkan alat kelamin betina disebut arkegonoium yang menghasilkan ovum.
  • Bersifat autotrof karena lumut sudah memiliki klorofil.
  • Tidak memiliki jaringan pengangkut xylem dan floem.
  • Memiliki lapisan pelindung, kutikula dan gametangium.
  • Tumbuhan lumut hidup dirawa dan ditempat yang lembab.
  • Tumbuhan lumut menyerap air secara imbibisi.
  • Umumnya tumbuhan lumut berwarna hijau karna sel-selnya memiliki kloroplas ( plastida ).

Jenis Lumut

Berdasarkan klasifikasinya, tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas. Yaitu lumut daun (bryophyta), lumut hati (hepaticophyta), dan lumut tanduk (antheocerophyta)

Lumut Daun (Bryophyta)

Klasifikasi lumut Daun

  • Kingdom : Plantae
  • Division   : Bryophyta
  • Class         : Bryopsida
  • Ordo         : Bryopceales
  • Family      : Bryopceae
  • Genus       : Bryopsida
  • Species     : Bryopsida sp

Lumut daun adalah jenis lumut yang yang sering ditemui di daerah yang lembab. Anda bisa dengan mudah menemukan lumut jenis ini di batang pohon, lembah, bahkan tembok-tembok rumah.

Satu individu lumut daun mengasilkan jenis gamet berbeda yang bisa dibedakan mana yang termasuk gamet jantan (anteridium) dan mana yang betina (arkegonium). Meski demikian, terdapat pula yang menghasilkan gamet jantan dan betina dalam satu individu.

Lumut daun mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuh. Fungsi dari rizoid ini yaitu untuk membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Namun, rizoid tidak memiliki pembuluh sehingga lumut dikategorikan sebagai tumbuhan yang tak berpembuluh.

Berikut adalah siklus reproduksi lumut daun.

Salah satu jenis lumut daun yang mudah dijumpai adalah lumut gambut ata Sphagnum. Lumut jenis ini bisa dengan mudah ditemui di atas tumbuhan hidup maupun benda mati yang lembab.

Lumut Hati (Hepaticophyta)

Klasifikasi lumut hati

  • Kingdom : Plantae
  • Division   : Hepaticophyta
  • Class         : Hepaticosida
  • Ordo         : Hepaticoccales
  • Family      : Hepaticoceae
  • Genus       : Hepaticopsida
  • Species     : Hepaticiopsida sp

Disebut sebagai lumut hati karena memiliki bentuk fisik menyerupai hati pipih. Jenis lumut ini mempunyai tubuh yang terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak menyerupai lobus pada hati.

Gamet pada lumut hati biasnaya terdapat pada struktur batang yang disebut sebagai arkegoniofor (tempat penghasil erkegonium) dan anteridiofor (tempat penghasil anteridium). Lumut hati juga bisa melakukan reproduksi secara aseksual dengan sel gemma. Sel ini mempunyai struktur seperti mangkok yang terdapat di permukaan gametofit.

Berikut adalah siklus reproduksi dari lumut hati.

klasifikasi lumut

Lumut hati banyak hidup di tempat lembab seperti batang pohon, tanah, atau batu cadas. Ciri fisik dari lumut hati membentuk lembaran dengan tepi terbelah yang disebut sebagai talus. Pada beberapa spesies lumut hati ini membentuk daun sehingga dapat dibedakan lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun (lumut sisik).

Contoh dari jenis lumut hati bertalus adalah Marchantia polymorpha, M. berteroana, Ricciocarpus natans, R. frostii. Sedangkan contoh lumut hati yang berdaun yaitu Porella.

Lumut Tanduk (Antheocerophyta)

klasifikasi lumut

Klasifikasi lumut tanduk adalah sebagai berikut.

  • Kingdom : Plantae
  • Division   : Anthocerotophyta
  • Class         : Anthocerotopsida
  • Ordo         : Anthocerotales
  • Family      : Anthocerotaceae
  • Genus       : Anthoceros
  • Species     : Anthoceros sp.

Karakter fisik lumut tanduk menyerupai tanduk, sehingga dinamai dengan lumut tanduk. Lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas di setiap sel. Oleh sebab itu, lumut tanduk disebut sebagai lumut primitif.

Lumut tanduk tidak berbeda jauh dengan lumut hati. Hanya saja lumut tanduk memiliki spora yang berbentuk kapsul memanjang dengan hamparan gametofit yang melebar di bawah.

Berikut adalah siklus reproduksi dari lumut tanduk.

klasifikasi lumut

Manfaat Lumut

Berikut adalah beberapa manfaat dari tumbuhan lumut.

  • Menahan erosi tanah: Lumut dapat menyerap air dengan baik dan mampu menjaga kepadatan tanah sehingga tidak mudah erosi
  • Mengurangi bahaya banjir: Air hujan yang turun diserap dengan baik oleh tumbuhan lumut sehingga mencegah banjir
  • Meningkatkan sumber air: Lumut mempercepat proses penyerapan air saat kemarau sehingga mampu menjaga ketersediaan air tanah atau air sumur
  • Mensuplai oksigen: Lumut melakukan fotosintesis sehingga menghasillkan oksigen
  • Sebagai bahan pembuatan obat kulit: di negara China, lumut di jadikan ramuan tradisional untuk mengatasi penyakit kulit.
  • Bahan pembuatan obat mata: Lumut memiliki sifat antibakteri dan dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit mata.
  • Sebagai obat hepatitis: Obat hepatitis terbuat dari lumut jenis Marchantia polymorpha.
  • Sebagai obat antiseptic: lumut berjenis Frullania tamaricis dapat digunakan untuk membuat zat antiseptik
  • Obat penyakit jantung: Lumut Cratoneuron dapat diproses menjadi obat yang dapat menormalkan detak jantung.
  • Obat pneumonia: lumut dapat bermanfaat dalam pembuatan obat untuk penyakit pneumonia.
  • Mengobati luka bakar dan luka luar: lumut jenis Canocphalum di gunakan untuk mengatasi obat luka bakar dan luka luar.
  • Obat bius: lumut dengan jenis Rhodobryum giganteum dapat digunakan untuk produksi obat bius
  • Obat Hipertensi: Sifat penenang pada lumut bisa di jadikan obat untuk mengontrol tekanan darah.
  • Mengatasi bisa ular: Lumut juga dapat menghilangkan racun ular. Lumut yang digunakan adalah lumut jenis Marchantia polymorpha.

Terimakasih telah membaca artikel Saintif tentang klasifikasi lumut. Semoga bermanfaat ya!

Artikel Terkait