Klasifikasi lumut antara lain lumut daun (bryophyta), lumut hati (hepaticophyta), dan lumut tanduk (antheocerophyta)
Seringkali di tempat yang lembab kita menemui lumut. Mulai dari tanah yang lembab, pohon, hingga tembok rumah pun tak luput dari munculnya lumut ini.
Nah, berikut ini akan diulas mengenai klasifikasi dari lumut hingga manfaatnya. Yuk kita simak!
Lumut adalah jenis tumbuhan bryophitina yang tidak berpembuluh dan merupakan tumbuhan yang berkembang biak dengan cara spora.
Tumbuhan lumut termasuk ke dalam tumbuhan talus yang tidak berakar, batang, dan daun sejati. Tetapi, tumbuhan lumut sudah memiliki klorofil yang dapat digunakan untuk proses fotosintesis. Oleh karena itu tumbuhan lumut termasuk ke dalam regnum plantae.
Reproduksi tumbuhan lumut dapat secara genetatif maupun vegetatif. Reproduksi vegetatif (sporofit) bekerja melalui penyebaran spora dan fragmentas. Sedangkan reproduksi genetatif (gametofit) melalui peleburan gamet jantan (anteridium) dan gamet betina (arkegonium).
Secara umum, berikut alur reproduksi dari lumut.
Berikut adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh lumut.
Berdasarkan klasifikasinya, tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas. Yaitu lumut daun (bryophyta), lumut hati (hepaticophyta), dan lumut tanduk (antheocerophyta)
Klasifikasi lumut Daun
Lumut daun adalah jenis lumut yang yang sering ditemui di daerah yang lembab. Anda bisa dengan mudah menemukan lumut jenis ini di batang pohon, lembah, bahkan tembok-tembok rumah.
Satu individu lumut daun mengasilkan jenis gamet berbeda yang bisa dibedakan mana yang termasuk gamet jantan (anteridium) dan mana yang betina (arkegonium). Meski demikian, terdapat pula yang menghasilkan gamet jantan dan betina dalam satu individu.
Lumut daun mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuh. Fungsi dari rizoid ini yaitu untuk membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Namun, rizoid tidak memiliki pembuluh sehingga lumut dikategorikan sebagai tumbuhan yang tak berpembuluh.
Berikut adalah siklus reproduksi lumut daun.
Salah satu jenis lumut daun yang mudah dijumpai adalah lumut gambut ata Sphagnum. Lumut jenis ini bisa dengan mudah ditemui di atas tumbuhan hidup maupun benda mati yang lembab.
Klasifikasi lumut hati
Disebut sebagai lumut hati karena memiliki bentuk fisik menyerupai hati pipih. Jenis lumut ini mempunyai tubuh yang terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak menyerupai lobus pada hati.
Gamet pada lumut hati biasnaya terdapat pada struktur batang yang disebut sebagai arkegoniofor (tempat penghasil erkegonium) dan anteridiofor (tempat penghasil anteridium). Lumut hati juga bisa melakukan reproduksi secara aseksual dengan sel gemma. Sel ini mempunyai struktur seperti mangkok yang terdapat di permukaan gametofit.
Berikut adalah siklus reproduksi dari lumut hati.
Lumut hati banyak hidup di tempat lembab seperti batang pohon, tanah, atau batu cadas. Ciri fisik dari lumut hati membentuk lembaran dengan tepi terbelah yang disebut sebagai talus. Pada beberapa spesies lumut hati ini membentuk daun sehingga dapat dibedakan lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun (lumut sisik).
Contoh dari jenis lumut hati bertalus adalah Marchantia polymorpha, M. berteroana, Ricciocarpus natans, R. frostii. Sedangkan contoh lumut hati yang berdaun yaitu Porella.
Klasifikasi lumut tanduk adalah sebagai berikut.
Karakter fisik lumut tanduk menyerupai tanduk, sehingga dinamai dengan lumut tanduk. Lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas di setiap sel. Oleh sebab itu, lumut tanduk disebut sebagai lumut primitif.
Lumut tanduk tidak berbeda jauh dengan lumut hati. Hanya saja lumut tanduk memiliki spora yang berbentuk kapsul memanjang dengan hamparan gametofit yang melebar di bawah.
Berikut adalah siklus reproduksi dari lumut tanduk.
Berikut adalah beberapa manfaat dari tumbuhan lumut.
Terimakasih telah membaca artikel Saintif tentang klasifikasi lumut. Semoga bermanfaat ya!