Adaptasi tumbuhan adalah suatu kemampuan tumbuhan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dalam rangka bertahan hidup.
Manusia selalu beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya terutama jika sedang mengalami tekanan terhadap kondisi dan lingkungan yang baru. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan.
Berikut ulasan mengenai adaptasi tumbuhan, tujuan, jenis-jenis dan contohnya secara lengkap.
Pengertian Adaptasi Tumbuhan
Adaptasi adalah suatu kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dalam rangka bertahan hidup. Tumbuhan melakukan adaptasi terhadap dirinya.
Terdapat beberapa bentuk dari adaptasi ini yang dilakukan oleh tumbuhan dalam menyesuaikan diri. Beberapa contohnya yaitu tumbuhan kaktus yang mampu hidup di gurun, dan teratai dengan daun lebarnya yang hidup di air.
Tujuan Adaptasi Tumbuhan
Tujuan utama tumbuhan melakukan adaptasi adalah sebagai berikut.
- Mempertahankan hidup
- Menyesuaikan diri dengan lingkungan
- Untuk memperoleh makanan
- Melindungi diri dari musuh
Jenis-Jenis Adaptasi Tumbuhan
Berikut beberapa jenis dari adaptasi tumbuhan, yaitu adaptasi xerofit, hidrofit, dan higrofit.
1. Adaptasi Morfologi
Merupakan jenis adaptasi atau penyesuaian terhadap bentuk tubuh. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas karena mempunyai beberapa ciri khusus yang tampak pada bentuk tanaman.
Pada tumbuhan terdapat adaptasi morfologi yang bersesuaian dengan tempat hidupnya, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
- Hidrofit, yaitu jenis tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
- Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
2. Adaptasi Fisiologi
Yaitu adaptasi dengan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh. Tumbuhan bisa mengeluarkan enzim tertentu dalam rangka beradaptasi dengan lingkungannya.
Contoh dari adaptasi fisiologi tumbuhan diantaranya adalah proses penyerbukan bunga yang mengeluarkan bau khas sehingga mengundang serangga dan terjadilah proses penyerbukan.
Contoh lain yaitu terdapat tumbuhan yang menghasilkan zat khusus sehingga dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah adaptasi berupa penyesuaian tingkah laku makhluk hidup sesuai dengan kondisi dan keadaan lingkungannya.
Pada tumbuhan adaptasi tingkah laku dilakukan dengan cara pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk tanaman rimpang akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
Contoh Adaptasi Tumbuhan
Berikut adalah beberapa contoh dari adaptasi tumbuhan.
1. Pohon Jati
Pada saat musim kemarau, kita sering melihat pohon jati menggugurkan daunnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menyesuaikan diri guna mengantisipasi adanya penguapan secara berlebihan yang bisa menyebabkan pohon jari kekurangan air dan akhirnya mati.
Selain pohon jati, cara pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan pada beberapa jenis tanaman lain seperti pada pohon kedondong, pohon mahoni dan jenis pohon lainnya yang bertujuan untuk tetap mempertahankan hidupnya.
2. Pohon Cemara
Pohon cemara memiliki bentuk daun runcing yang berfungsi untuk mengontrol dan mengurangi proses penguapan. Cara tersebut merupakan bentuk penyesuaian diri pohon cemara untuk beradaptasi pada lingkungan daerah tropis.
3. Kaktus
Kaktus merupakan jenis tanaman yang memiliki kadar air tinggi pada bagian batang yang berguna untuk mempertahankan hidupnya ditempat yang kering dan terik. Daun-daun kecil atau duri pada tanaman kaktus menjadi struktur utama yang berguna untuk mengurangi proses penguapan air secara langsung.
Tanaman kaktus memiliki batang tebal berwarna hijau yang mampu menyimpan candangan air tinggi. Karakteristik lainnya dari tanaman kaktus yaitu memiliki akar panjang yang berguna sebagai organ penelurus sumber air dalam tanah.
Ketika ada hujan, tanaman kaktus dapat menyimpan air dalam batangnya sehingga membuat batang menjadi menggembung. Sedangkan pada musim kering, tanaman kaktus akan menggunakan cadangan air dalam batangnya untuk mempertahankan hidupnya sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan.
4. Kantung Semar
Kantung semar adalah tanaman pemakan serangga, sehingga sering disebut sebagai tanaman insektivora. Untuk mempertahankan hidupnya, kantung semar akan mengeluarkan bau menyengat untuk menarik mangsanya agar mendekati kantung semar.
Dalam kantung semar terdapat cairang yang befungsi untuk mencerna serangga yang mendekati kantung semar. Cara ini merupakan bentuk penyesuaian diri tanaman kantung semar untuk mempertahankan hidupnya.
5. Putri Malu
Putri malu memiliki cara penyesuaian diri melalui daunnya. Daun secara otomatis akan mengatup ketika terdapat rangsangan seperti disentuh.
Hal ini merupakan cara penyesuaian diri atau cara adaptasi tanaman putri malu terhadap rangsangan atau sentuhan.
6. Teratai
Tanaman teratai merupakan tanaman yang hidup diperairan rawa, kolam atau daerah berair dan berlumpur lainnya. Teratai menyesuaikan diri dengan cara memanfaatkan daun lebar dan tipis dalam proses penguapan air untuk mempertahankan hidupnya.
Cara ini berguna untuk keberlangsungan hidup tanaman dengan mempermudah proses pernapasan pada tanaman tersebut, meskipun bagian batang dan akar berada di bawah permukaan air.
7. Bakau
Tanaman bakau merupakan tumbuhan yang memiliki karakteristik hidup di perairan air asin.
Bakau menyesuaikan diri dengan cara menyaring sebagian besar kandungan garam yang berasal dari air dengan menggunakan bagian akarnya. Jika kandungan garam yang diserap berlebih, maka akan dikeluarkan melalui bagian dasar daun dan batang tanaman.
Tanaman bakau memiliki struktur akar yang timbul dipermukaan air atau biasa disebut juga dengan akar napas (pneumatofora). Kondisi ini sangat membantu tanaman bakau dalam mengambil oksigen di permukaan.
Semoga Bermanfaat ya!
Referensi: dosenpendidikan.com