AKata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua, baik tunggal ataupun jamak. Contoh kata sarapan adalah “Hai”, “Selamat Pagi” dan masih banyak dalam artikel ini.

Kata sapaan adalah kata yang paling sering kita gunakan. Mulai dari bertemu seseorang yang dikenal maupun tidak sampai untuk urusan pekerjaanpun menggunakan kata sapaan.

Pentingnya memahami pemilihan kata sapaan sangat berpengaruh kepada etika dan tata cara yang baik ketika bertemu dengan seseorang. Untuk itu mari kita bahas kata sapaan ini lebih dalam, let check it out~

Pengertian Kata Sapaan

Kata sapaan aadalah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua, baik tunggal ataupun jamak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata sapaan adalah kata yang dgunakan untuk menyapa seseorang.

Namun, bukan berarti kata-kata ini dipakai hanya pada saat menegur sapa, tetapi juga pada waktu berdialog dengan orang lain.

Sejumlah ahli bahasa juga ikut berpendapat mengenai definisi kata sapaan. Salah satunya Kridalaksana yang mengungkapkan bahwa arti kata sapaan merujuk pada kata atau ungkapan yang dipakai untuk menyebut dan memanggil para pelaku dalam sebuah peristiwa.

Ciri-Ciri Kata Sapaan

Berdasarkan pengertian kata sapaan di atas, maka kata sapaan berfungsi sebagai kata ganti nama pelaku dalam dialog.

Oleh karenanya, ciri-ciri kata sapaan yang paling utama yaitu tidak memiliki perbendaharaan kosakata tersendiri.

Perbedaan kutur dan dialektika masyarakat juga memengaruhi cara penggunaan kata sapaan di berbagai wilayah. Di Indonesia sendiri, kata sapaan ini sesekali mengambil beberapa istilah dari bahasa daerah penduduk setempat yang kemudian dipakai dalam percakapan dan penulisan.

Selain itu, Indonesia memiliki norma pergaulan tersendiri, dimana orang tua, pejabat, atau mereka yang menduduki keelas sosial tinggi selalu mendapatkan penghormatan lebih dari sekelompok masyarakat dengan derajat lebih rendah.

Tentunya, piliham kata sapaan akan berbeda sesuai dengan tingkat atau kedudukan sosial para pelaku dialog.

Ciri kata sapaan turut mencerminkan norma etika yang berlaku di masyarakat. Pemilihan bentuk kata sapaan adalah salah satu jalan untuk member penghargaan kepada seseorang, juga sebagaicara menjalin komunikasi dan hubungan sosual yang lebih akrab.

Jenis-Jenis Kata Sapaan Beserta Contohnya

1. Kata sapaan persona

Kata sapaan untuk mengganti nama subjek atau pelaku. Seperti telah diketahui bahwa sedikitnya terdapat tiga jenis pelaku percakapan, yakni orang pertama atau pembicara, orang kedua atau lawan bicara, dan orang ketiga.

Contohnya yaitu:

  • Untuk orang pertama, biasayanya menggunakan kata aku atau saya
  • Orang kedua difantikan dengan sebutan kamu, engkau, kau atau anda
  • Orang ketiga bisa menggunakan kata dia, dirinya, beliau atau menggunakan kata sapaan jenis lainnya

2. Kata sapaan nama diri

Kata sapaan yang dipakai untuk merujuk langsung kepada sosok-sosok dalam pembicaraan. Nama diri berarti nama orang atau benda hidup lainnya.

Contoh kata sapaan nama diri yaitu:

  • Raja rimba
  • Si kancil
  • Robot asisten, dan lain-lain

3. Kata sapaan kekerabatan

Istilah kekerabatan mencakup sebutan-sebutan yagn mencerminkan hubungan darah, seperti bapak, ibu, saudara, kakek, nenek, paman, bibi, dan sebagainya.

Penggunaannya mencerminkan penghormatan terhadap subjek pembicaraan. Akibat pengaruh budaya, kita juga mengenal isitilah kekerabatan sesuai daerahnya masing-masing, seperti:

  • Misalnya di Jawa, di mana orang sering menyebut mas atau mbak untuk menyapa orang yang lebih tua
  • Misalnya Sumatera Barat ada sapaan Uda dan Uni

4. Kata sapaan gelar/pangkat

Kata sapaan gelar dan pangkat mencakup berbagai macam bentu. Contohnya: professor, pangeran, gubernur, guru, juru masak, dan lain-lain.

Jadi maksudnya bukan hanya gelar pemberian dan bawaan, tetapi juga gelar keahlian dan profesi. 

Kata sapaan jenis ini biasanya juga disertai dengan penggunaan sapaan jenis lainnya, seperti:

  • Ibu wakil presiden
  • Pak camat
  • Ibu guru, dan lain-lain

5. Kata sapaan pelaku

Pelaku yang dimaksud adalah pelaku ativitas yang sedang dibicarakan, misalnya pemirsa, pendemo, pemain bola, penyanyi, dan sebagainya.

Kridalaksana memberikan rumus untuk jenis ini yakni menambahkan awalan pe- sebelum kata verbal atau kata kerja

Komunikasinya Praktik penggunaan kata sapaan begitu bervariasi terutama dalam peristiwa komunikasi yang bersifat tidak resmi.

Apalagi pada dialog kasual antar para pelaku yang memiliki kedudukan sederajat. Semakin dekat hubungan komunikasinya semakin bervariasi pula kata sapaannya.

Seringkali kita juga menemukan penggunaan dua jenis akta sapaan secara beriringan.

Misalnya, istilah kekerabatan diikuti dengan gelas, nama diri, atau kata pelaku. Pada situasi lebih formal, bahkan terjadi tiga jenis kata sapaan dipakai sekaligus.


Sekian dulu pembahasan kali ini. Bagaimana, tidak terlalu sulit bukan? Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.