Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘rawan’ memiliki arti sebagai berikut:
- rawan – alternatif makna ke-1
- rawan: /ra·wan/ a 1 rindu bercampur sedih; pilu; terharu; 2 mudah menimbulkan gangguan keamanan atau bahaya; gawat;
- berawan: /be·ra·wan/ v mempunyai rawan; merasa rawan;
- merawan: /me·ra·wan/ v merasa rawan thd;
- merawankan: /me·ra·wan·kan/ v menimbulkan rasa rawan (sedih, terharu, dsb). Contoh: suaranya yg sedih sangat merawankan hati orang yg mendengarkan;
- kerawanan: /ke·ra·wan·an/ n keadaan rawan; perihal rawan. Contoh: kebimbangan dan kerawanan hatinya terbayang pd mukanya yg murung
- rawan – alternatif makna ke-2
- rawan : /ra·wan /a muda, lembut (tt tulang). Contoh: tulang rawan ;
- rawan aritenoid: tulang rawan yg berbentuk cangkul pd tenggorok
- rawan – alternatif makna ke-3
- rawan, serawan: /ra·wan, se·ra·wan/ num kata penggolong bilangan yg berarti selengkap (tt jala, jaring, kancing, dsb). Contoh: rawan, serawan jala, satu jala
- rawan – alternatif makna ke-4
- rawan: /ra·wan/ ark n kendaraan; takhta rawan , tandu
Penjelasan Arti ‘Rawan’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “rawan” dalam penggunaan sehari-hari bisa menggambarkan berbagai keadaan atau perasaan. Ketika seseorang berkata sesuatu itu “rawan,” biasanya mereka ingin mengatakan bahwa situasi tersebut penuh dengan kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan atau berbahaya.
Maknanya menjadi mirip dengan kata “gawat” yang menekankan pada kondisi yang mudah menimbulkan gangguan keamanan atau bahaya.
Sebagai contoh, kita sering mendengar berita tentang wilayah yang ‘rawan bencana’, artinya wilayah itu sering kali mengalami bencana alam seperti banjir atau gempa bumi.
Orang-orang yang tinggal di sana mungkin harus lebih berhati-hati dan selalu siap sedia dengan rencana jika bencana terjadi.
Kata “rawan” juga bisa memiliki makna yang lebih emosional, menunjukkan perasaan yang mendalam seperti kepedihan atau rasa terharu.
Misalnya, saat sebuah film atau lagu digambarkan ‘merawankan hati’, artinya bisa membuat orang yang menonton atau mendengarnya merasa sedih dan terharu.
Selain itu, ada pula penggunaan kata “rawan” yang berkaitan dengan kondisi fisik, khususnya tulang manusia.
Dalam konteks ini, “rawan” mengacu pada sifat tulang yang muda atau lembut – seperti pada bayi dan anak-anak yang tulangnya masih berkembang, sehingga belum sekeras tulang orang dewasa.
Secara umum, kata “rawan” sering dipakai dalam bahasa Indonesia dan bisa memiliki berbagai nuansa makna tergantung pada konteks pembicaraannya.
Mengetahui cara penggunaannya dalam situasi yang tepat akan membantu kita berkomunikasi lebih efektif dan mengungkapkan perasaan atau situasi dengan lebih akurat.
.