Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘permisif’ memiliki arti sebagai berikut:
- permisif: /per·mi·sif/ /pérmisif/ a bersifat terbuka (serba membolehkan; suka mengizinkan). Contoh: masyarakat kita kini sudah lebih permisif thd hal-hal yg dahulu dianggap tabu
Penjelasan Arti ‘Permisif’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Permisif adalah sebuah kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan sikap atau cara bertindak yang cenderung tidak terlalu membatasi atau mengontrol. Seseorang atau masyarakat yang bersifat permisif biasanya lebih mudah menerima berbagai hal baru, termasuk yang dulunya mungkin dianggap tidak pantas atau tabu.
Artinya, kalau ada aturan atau norma, mereka tidak terlalu ketat dalam menerapkannya.
Misalnya, di lingkungan atau keluarga yang permisif, anak-anak mungkin diperbolehkan untuk menonton film atau acara TV yang tidak benar-benar cocok untuk umur mereka.
Orang tua dengan sikap permisif mungkin berpikir bahwa dengan mengizinkan anak-anak mengalami hal-hal baru, mereka bisa belajar dan bertumbuh dengan cara sendiri.
Sikap permisif tidak hanya terbatas pada ruang lingkup keluarga, tetapi juga bisa terlihat dalam masyarakat secara luas.
Misalnya, masyarakat yang permisif bisa lebih menerima terhadap berbagai pilihan gaya hidup, seperti cara berpakaian yang beragam atau hubungan yang berbeda dari norma tradisional.
Masyarakat yang permisif cenderung lebih toleran terhadap perbedaan dan keragaman.
Namun, sikap permisif ini bisa ada batasnya. Walaupun bersifat terbuka dan serba membolehkan, tetap ada beberapa hal yang dianggap penting untuk diatur atau dibatasi, seperti tindakan yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.
Terkadang, orang atau masyarakat yang terlalu permisif mungkin dianggap tidak memiliki cukup aturan atau pedoman yang jelas, yang pada akhirnya bisa menimbulkan kebingungan atau ketidakharmonisan dalam kelompok.
Jadi, sikap permisif itu seperti seseorang yang mengatakan “silakan coba”, daripada “jangan lakukan itu”.
Ini memungkinkan orang lebih banyak bereksperimen dan menentukan sendiri apa yang terbaik bagi mereka, selama itu tidak menyebabkan masalah serius. Tetapi, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab agar masyarakat bisa berjalan baik dan aman.