Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘lentur’ memiliki arti sebagai berikut:
- lentur 1: /len·tur 1/ n keluk (pd benda yg dilengkungkan); 2 n patahan (biasan) sinar (spt sinar yg jatuh ke dl air); 3 a mudah dikeluk-kelukkan (tidak kaku, tidak mudah patah); 4 ki a dapat (mudah) disesuaikan dng keadaan (kebutuhan);
- lentur rangkap: Fis pembiasan sinar dua kali berturut-turut sehingga sinar bias akhir sejajar dng sinar asal;
- melentur: /me·len·tur/ v 1 berkeluk (tt barang yg panjang tetapi lentuk atau lemas spt rotan). Contoh: buluh muda melentur; dahan kayu melentur; 2 mudah dilentukkan (tidak kaku, tidak mudah patah);
- melenturkan: /me·len·tur·kan/ v mengelukkan (barang yg panjang dan lemah). Contoh: melenturkan rotan untuk dibuat simpai; melenturkan busur;
- pelenturan: /pe·len·tur·an/ n proses, cara, perbuatan melenturkan; proses pelemasan (menekuk atau melipat) suatu garis, kurva, permukaan, atau benda;
- kelenturan: /ke·len·tur·an/ n perihal (keadaan) lentur; kekelukan
Penjelasan Arti ‘Lentur’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lentur adalah istilah yang kita gunakan untuk menyebut sesuatu yang bisa ditekuk atau dibentuk tanpa mudah patah atau rusak. Misalnya, kita bisa melihat kelenturan pada barang-barang seperti rotan atau plastik yang fleksibel.
Benda yang lentur bisa diubah bentuknya dengan mudah, tapi tetap akan kembali ke bentuk aslinya setelah tidak ditekan lagi. Contohnya, kalau kamu menekuk sendok plastik, ia akan bengkok sementara, tapi begitu kamu lepas, sendok itu akan kembali lurus.
Kemudian, kata lentur juga bisa menggambarkan sesuatu yang bisa disesuaikan dengan situasi atau kondisi tertentu.
Misalnya, ketika berbicara tentang orang, kita bisa bilang seseorang itu ‘lentur’ jika ia bisa dengan mudah menyesuaikan diri di berbagai macam situasi atau mau mengubah sikap dan pendapatnya untuk menyatu dengan orang lain.
Dalam konteks fisika, istilah “lentur rangkap” merujuk pada proses ketika sinar cahaya dibelokkan dua kali berturut-turut sedemikian rupa sehingga sinar yang terbias akhirnya berjalan sejajar dengan sinar asalnya.
Ini merupakan contoh khusus dari fenomena pembiasan cahaya.
Ketika kita menggunakan kata dalam bentuk kerja, ‘melentur’ berarti membuat benda itu menjadi bengkok atau kurva.
Misalnya, saat kita melenturkan rotan untuk membuat keranjang, kita memanaskan rotan dan menekuknya agar mendapatkan bentuk yang kita inginkan.
Sedangkan ‘melenturkan’ adalah tindakan mengubah bentuk benda agar menjadi lebih fleksibel atau melentuk.
Ini seringkali diperlukan dalam pembuatan alat-alat tertentu atau dalam seni dan kerajinan.
‘Pelenturan’ adalah prosesnya atau cara bagaimana kita melenturkan atau membelokkan sesuatu, dan ‘kelenturan’ adalah sifat yang dimiliki oleh benda tersebut, yang menggambarkan sejauh mana benda bisa ditekuk atau dibengkokkan tanpa rusak.
Jadi, berbicara tentang kelenturan berarti kita sedang membahas tentang fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan diri atau menahan perubahan bentuk.
Entah itu barang-barang di sekitar kita atau bahkan sikap dan cara kita sendiri dalam menghadapi berbagai situasi..