Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘definisi’ memiliki arti sebagai berikut:
- definisi: /de·fi·ni·si/ /définisi/ n 1 kata, frasa, atau kalimat yg mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dr orang, benda, proses, atau aktivitas; batasan (arti); 2 rumusan tt ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yg menjadi pokok pembicaraan atau studi;
- definisi berputar: definisi yg tidak dapat dipahami krn tidak ada yg diberi definisi, biasanya hanya diberi sinonim; definisi melingkar;
- definisi biverbal: definisi yg berupa sinonim atau padanan kata;
- definisi demonstratif: definisi yg berupa penunjukan objek, benda, atau peristiwa konkretnya;
- definisi melingkar: definisi berputar;
- definisi metaforis: definisi berupa pemberian kiasan atau tamsilnya;
- definisi nominal: definisi berupa makna kata dng keterangan turunan dan pemakaian kata itu;
- definisi ostensif: cara menggambarkan suatu konsep dng mengucapkannya, menunjuknya, atau mengisyaratkannya;
- definisi riil: proses atau hasil menyatakan makna kata dng memerinci unsur-unsur konsepnya;
- mendefinisikan: /men·de·fi·ni·si·kan/ v memberikan definisi;
- pendefinisian: /pen·de·fi·ni·si·an/ n proses, cara, perbuatan memberikan definisi
Penjelasan Arti ‘Definisi’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Definisi adalah cara kita menjelaskan atau memberikan batasan tentang arti dari sesuatu, seperti orang, benda, proses, atau kegiatan. Coba bayangkan, kamu sedang berada di sekolah dan guru meminta kamu untuk mendefinisikan “gravitasi”.
Kamu mungkin akan menjawab bahwa gravitasi adalah gaya tarik yang ada antara dua massa, contohnya antara kamu dengan Bumi. Kamu baru saja memberikan definisi gravitasi, yaitu menggambarkan makna dan ciri utamanya.
Ada berbagai jenis definisi tergantung bagaimana kita mengungkapkan atau menggunakan mereka.
Misalnya, jika kamu memberikan sinonim atau kata yang memiliki arti sama untuk mendefinisikan, itu namanya “definisi biverbal”. Kalau kamu langsung menunjuk pada objek atau kejadian yang nyata saat menjelaskan, seperti menunjuk apel saat mendefinisikan “buah”, itu disebut “definisi demonstratif”.
Terkadang orang menggunakan “definisi melingkar”, yang sebenarnya tidak baik karena definisi seperti itu tidak menjelaskan apa-apa.
Misalnya seseorang mendefinikan “kebahagiaan” dengan mengatakan “keadaan bahagia” – ini tidak memberikan pemahaman baru karena hanya menggunakan kata lain yang masih belum jelas.
Dalam mengeksplorasi konsep yang lebih abstrak, ada “definisi metaforis” yang menggunakan perumpamaan atau perbandingan untuk menjelaskan sesuatu, seperti mengatakan “waktu adalah pedang” untuk menyampaikan bahwa waktu bisa sangat berharga dan tajam efeknya.
Sementara itu, “definisi nominal” fokus pada arti kata itu sendiri dan bagaimana kata itu digunakan dalam berbagai konteks.
Saat kita mencoba menunjukkan sesuatu secara langsung, kita menggunakan “definisi ostensif”, yang berupa mengucapkan, menunjukkan, atau memberi sinyal terhadap konsep yang ingin kita definisikan.
Contohnya, saat kita mengucapkan “ini adalah kucing” sambil menunjuk kepada kucing.
“Definisi riil” lebih komprehensif dan melibatkan penjelasan detail dari konsep, seperti mengatakan bahwa “buah” adalah bagian dari tanaman yang biasanya manis atau asam dan mengandung biji.
Bagaimana cara kita melakukan proses mendefinisikan? Itu disebut “pendefinisian”, dan bisa dilakukan baik secara lisan maupun tertulis, tergantung pada konteksnya.
Definisi penting karena tanpanya kita akan kesulitan memahami satu sama lain dan akan sulit untuk mempelajari dan berkomunikasi tentang ide-ide baru.
Maka, belajar cara mendefinisikan sesuatu dengan jelas sangat penting, baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari..