Arti Kata ‘Bejat’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘bejat’ memiliki arti sebagai berikut:

  • bejat: /be·jat/ Jw a 1 rusak (anyaman, sol sepatu, dsb). Contoh: tikar itu bejat krn dimakan tikus; 2 ki rusak (tt akhlak, budi pekerti); buruk (kelakuan);
  • membejatkan: /mem·be·jat·kan/ v menyebabkan bejat; merusakkan;
  • kebejatan: /ke·be·jat·an/ n kerusakan; kebobrokan; keburukan. Contoh: harta yg melimpah sering menimbulkan – moral

Penjelasan Arti ‘Bejat’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata ‘bejat’ bisa memiliki beberapa pemahaman tergantung pada konteksnya. Ketika kita bicara tentang benda, ‘bejat’ digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang rusak atau tidak layak pakai lagi.

Misalnya, kalau ada tikar yang telah sobek atau bolong karena digerogoti tikus, kita bisa bilang tikar itu ‘bejat’. Istilah ini digunakan untuk situasi seperti anyaman yang tidak utuh, sol sepatu yang terlepas, dan kerusakan fisik lain pada objek karena dipakai lama atau disebabkan oleh faktor eksternal.

Di sisi lain, ketika kita gunakan kata ‘bejat’ untuk manusia, itu berarti ada sesuatu yang salah dengan perilaku atau moral seseorang.

Kata ini sering terkait dengan tindakan yang sangat tidak terpuji atau bertentangan dengan norma serta nilai moral yang diterima oleh masyarakat. Misalnya, seseorang yang melakukan kejahatan atau tindak asusila yang sangat merendahkan martabat orang lain bisa dianggap memiliki akhlak yang ‘bejat’.

Dalam hal ActionType (tindakan), kata ‘membejatkan’ berarti membuat sesuatu atau seseorang menjadi rusak atau jahat.

Ini bisa berarti merusakkan benda sampai tidak bisa digunakan lagi, atau bisa juga berarti menciptakan pengaruh buruk kepada seseorang sehingga perilaku mereka berubah menjadi tidak baik.

Kemudian, ‘kebejatan’ merupakan kata benda yang merujuk pada keadaan atau tingkat kerusakan atau keburukan itu sendiri.

Artinya, ‘kebejatan’ menggambarkan kondisi di mana kerusakan atau kejahatan sudah ada dan bisa terlihat jelas. Contohnya, korupsi politis yang merajalela di suatu negara bisa dikatakan sebagai ‘kebejatan’ dalam sistem pemerintahannya.

Atau, ketika kekayaan yang melimpah memicu perilaku tamak dan tidak etis di antara orang-orang, situasi tersebut bisa dianggap sebagai ‘kebejatan moral’.

Itulah beberapa penjelasan mengenai arti kata ‘bejat’ yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik terkait dengan benda maupun perilaku manusia.

Kata ini menggambarkan sesuatu yang sudah tidak baik lagi, entah itu akibat lama dipakai, terkena kerusakan, atau akibat dari tindakan yang tidak bermoral..

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bejat