Penjelasan Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya

Ilustrasi oleh dribbble.com

Kalimat majemuk bertingkat merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang mana kedudukannya terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.

Beberapa dari kalian pasti pernah mempelajari tentang kalimat majemuk pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada umumnya, sebuah kalimat memiliki satu klausa yang terdiri subjek, predikat dan objek serta pelengkap.

Namun, sebuah kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki klausa lebih dari satu. Salah satu jenis yang sering kita jumpai pada kalimat majemuk ialah kalimat majemuk bertingkat.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak lebih lanjut mengenai kalimat majemuk ber-tingkat.

Pengertian

“Pada dasarnya, kalimat majemuk bertingkat merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang mana kedudukannya terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.”

Seperti yang kita ketahui, kalimat majemuk terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat adalah kalimat yang dapat berdiri sendiri dan sebagai inti dari kalimat majemuk. Sedangkan, anak kalimat merupakan sebuah kalimat pendukung dari induk kalimat.

Posisi dari induk kalimat dan anak kalimat bisa saja di awal ataupun di akhir, sehingga perlu untuk memahami sebuah kalimat majemuk bertingkat terlebih dahulu untuk menentukan induk kalimat dan anak kalimatnya.

kalimat majemuk bertingkat

Jenis dan Contoh

Seperti yang kita ketahui, sebuah kalimat dengan dua klausa atau lebih sangatlah banyak. Oleh karena itu, kalimat majemuk dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan hubungan induk kalimat dan anak kalimatnya yaitu :

Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu

Sebuah kalimat majemuk bertingkat, anak kalimat dan induk kalimatnya dapat dihubungkan dengan kata hubung yang menandakan waktu. Biasanya, kata hubung yang dipakai adalah sejak, ketika, sebelum, sesudah, manakala dan lainnya.

Contoh :

  • Sejak dia mengikuti pamannya, Dia menjadi orang yang sukses.
  • Orang itu menjadi terkenal, sejak dia mengupload videonya ke youtube.
  • Suasana malam itu menjadi riuh, ketika bintang tamu mulai hadir di panggung.
  • Ibu berjanji akan pulang sebelum jam makan malam.
  • Pak menteri membawakan banyak peralatan sekolah, sewaktu beliau mengunjungi sekolah kami.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan

Pada sebuah kalimat majemuk ber-tingkat hubungan tujuan, anak kalimat dan induk kalimat memiliki maksud ke depannya. Pada umumnya, kata hubung yang digunakan merupakan kata tugas: agar, supaya.

Contoh :

  • Dia mengikuti pamannya agar menjadi orang yang sukses.
  • Roni membongkar mobil dengan hati-hati supaya tidak ada yang rusak.
  • Anak itu rajin belajar supaya mendapatkan peringkat satu.
  • Minumlah obat dengan teratur agar cepat sembuh.
  • Surya berangkat lebih awal supaya mendapat bangku terdepan.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat

Pada dasarnya, kalimat majemuk ber-tingkat dengan hubungan syarat menjelaskan kondisi dimana kondisi lain harus terpenuhi. Kata yang sering dipakai adalah jika, apabila, seandainya, asalkan.

Contoh :

  • Apabila saya membawa payung, Saya tidak kehujanan.
  • Kakak akan membeli perhiasan jika dia menerima gaji.
  • Seandainya dia tidak menerobos lampu merah, dia tidak akan ditilang.
  • Guru tidak akan memarahi muridnya asalkan murid tersebut rajin.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan

Selain itu, terdapat jenis kalimat majemuk ber-tingkat yang dihubungkan oleh kata perbandingan yaitu : daripada, ibarat, seperti, laksana, bagaikan.

Contoh :

Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab akibat

Biasanya, anak dan induk kalimat merupakan suatu keadaan yang saling berkaitan satu sama lain yang dihubungkan oleh kata sehingga, oleh karena itu.

Contoh :

  • Budi asik bermain game sampai malam sehingga keesokan harinya dia mengantuk.
  • Andra merupakan satu-satunya anak di keluarga, oleh karena itu dia sangat dimanja.

Kalimat majemuk bertingkat hubungan pertentangan

Terkadang kalimat majemuk ber-tingkat terdiri atas dua kalimat yang saling bertentangan satu sama lain. Biasanya, ciri-ciri kalimat tersebut ditandai dengan kata padahal, faktanya, kenyataannya dan lain sebagainya.

Contoh :

  • Orang itu terlihat biasa-biasa saja padahal dia merupakan salah satu orang paling kaya di kota ini.
  • Banyak beredar kabar bahwa virus corona sudah ada obatnya faktanya sampai sekarang belum ada obatnya.
  • Sena izin ke kamar mandi ketika jam pelajaran, kenyataannya dia pergi ke kantin.

Demikian artikel mengenai kalimat majemuk ber-tingkat, Semoga dapat bermanfaat bagi kalian.

Referensi: cerdika.com

Artikel Terkait