Kalimat majemuk bertingkat merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang mana kedudukannya terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Beberapa dari kalian pasti pernah mempelajari tentang kalimat majemuk pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pada umumnya, sebuah kalimat memiliki satu klausa yang terdiri subjek, predikat dan objek serta pelengkap.
Namun, sebuah kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki klausa lebih dari satu. Salah satu jenis yang sering kita jumpai pada kalimat majemuk ialah kalimat majemuk bertingkat.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak lebih lanjut mengenai kalimat majemuk ber-tingkat.
“Pada dasarnya, kalimat majemuk bertingkat merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang mana kedudukannya terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.”
Seperti yang kita ketahui, kalimat majemuk terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat adalah kalimat yang dapat berdiri sendiri dan sebagai inti dari kalimat majemuk. Sedangkan, anak kalimat merupakan sebuah kalimat pendukung dari induk kalimat.
Posisi dari induk kalimat dan anak kalimat bisa saja di awal ataupun di akhir, sehingga perlu untuk memahami sebuah kalimat majemuk bertingkat terlebih dahulu untuk menentukan induk kalimat dan anak kalimatnya.
Seperti yang kita ketahui, sebuah kalimat dengan dua klausa atau lebih sangatlah banyak. Oleh karena itu, kalimat majemuk dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan hubungan induk kalimat dan anak kalimatnya yaitu :
Sebuah kalimat majemuk bertingkat, anak kalimat dan induk kalimatnya dapat dihubungkan dengan kata hubung yang menandakan waktu. Biasanya, kata hubung yang dipakai adalah sejak, ketika, sebelum, sesudah, manakala dan lainnya.
Contoh :
Pada sebuah kalimat majemuk ber-tingkat hubungan tujuan, anak kalimat dan induk kalimat memiliki maksud ke depannya. Pada umumnya, kata hubung yang digunakan merupakan kata tugas: agar, supaya.
Contoh :
Pada dasarnya, kalimat majemuk ber-tingkat dengan hubungan syarat menjelaskan kondisi dimana kondisi lain harus terpenuhi. Kata yang sering dipakai adalah jika, apabila, seandainya, asalkan.
Contoh :
Selain itu, terdapat jenis kalimat majemuk ber-tingkat yang dihubungkan oleh kata perbandingan yaitu : daripada, ibarat, seperti, laksana, bagaikan.
Contoh :
Biasanya, anak dan induk kalimat merupakan suatu keadaan yang saling berkaitan satu sama lain yang dihubungkan oleh kata sehingga, oleh karena itu.
Contoh :
Terkadang kalimat majemuk ber-tingkat terdiri atas dua kalimat yang saling bertentangan satu sama lain. Biasanya, ciri-ciri kalimat tersebut ditandai dengan kata padahal, faktanya, kenyataannya dan lain sebagainya.
Contoh :
Demikian artikel mengenai kalimat majemuk ber-tingkat, Semoga dapat bermanfaat bagi kalian.
Referensi: cerdika.com