Imitasi adalah perbuatan meniru sesuatu, baik tindakan, tingkah laku, gaya hidup, hingga penampilan fisik seseorang.
Namun, pengertian lain menyatakan imitasi sebagai perilaku lanjutan dalam mereplikasi sesuatu yang dimiliki orang lain melalui pengamatan.
Intinya, sebagai bentuk pembelajaran untuk mengembangkan budaya dan tradisi. Hal ini termasuk proses sosial yang sering terjadi.
Kata imitasi juga bermakna luas dalam penerapan. Pasalnya kata ini dapat dipakai untuk berbagai konsteks bidang seperti politik dan sosial. Namun, kembali pada pengertian sebelumnya.
Secara umum, imitasi menekankan pada perbuatan untuk meniru sesuatu atau seseorang. Biasanya hal ini tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor yang Membuat Imitasi
Faktor utama penyebab imitasi adalah interaksi sosial. Semakin baik interaksi, maka kemungkinan untuk terjadi imitasi semakin besar. Seseorang yang berpengaruh di masyarakat juga dapat mendorong orang lain untuk melakukan perbuatan imitasi, sebab keinginan mendapatkan posisi yang sama adalah manusiawi.
Faktor lainnya yaitu sikap terbuka, mengagumi, dan menerima. Hal ini bernilai sama dengan adanya perhatian dan minat. Ketika sikap-sikap ini muncul pada sesuatu atau seseorang, kecenderungan untuk melakukan perbuatan imitasi menjadi sulit untuk dicegah. Sayangnya, masalah akan bermunculkan jika proses imitasi berdampak negatif.
Apa Saja Dampak Imitasi?
Semua proses imitasi berdampak pada individu atau masyarakat secara keseluruhan. Dampak ini tergantung pada sesuatu atau seseorang yang tengah diimitasi, apakah akan menimbulkan suatu dampak positif atau negatif.
Dampak positif terjadi jika imitasi mendorong seseorang pada berbagai hal baik. Misalnya mematuhi norma-norma di masyarakat. Sedangkan dampak negatif terjadi jika imitasi mendorong seseorang pada berbagai hal buruk. Misalnya muncul perasaan rendah diri karena khawatir tidak dapat mengikuti seseorang yang ditiru.
Imitasi juga dapat membuat seseorang tidak kreatif. Pada akhirnya imitasi yang salah melemahkan seseorang dalam berekspresi, berkarya, dan berpikir.
Jadi, sebenarnya tidak ada salahnya melakukan imitasi. Namun, sebaiknya Anda kritis terhadap sesuatu atau seseorang yang diimitasi untuk menghindari dampak-dampak negatif.
Pastinya Anda tidak ingin dikenal sebagai orang yang aneh di masyarakat, bukan? Sebaik-sebaiknya imitasi adalah tetap menjadi diri sendiri.