Bagaimana satelit bisa mengorbit pada Bumi secara terus menerus? Apakah dia juga perlu mengisi bahan bakar?

Mengapa Bumi bisa mengelilingi Matahari terus menerus tanpa berhenti? Siapa yang menggerakan? Memangnya enggak kehabisan tenaga?

Bagaimana mungkin wahana antariksa New Horizons bisa sampai ke Pluto tanpa mengisi bahan bakar?

Kalau Bumi benar-benar berotasi, kenapa bola yang kita lempar ke atas selalu jatuh di tempat yang sama (jika sedang tidak ada angin yang berhembus)?

Bagaimana caranya satelit atau pesawat luar angkasa mengejar kecepatan gerakan Bumi (107.000 km/jam!!) yang mengelilingi Matahari?

Kecepatan rotasi bumi adalah 1.600 km/jam setiap harinya, lalu kenapa kita yang hidup di garis Khatulistiwa tidak merasakan goncangan atau apapun?

Kira-kira, jika kita sedang mengendarai mobil secepat 100 km/jam dan ada lalat terbang di dalam mobil kita, bagaimana nasibnya? Apakah dia akan terbang stabil atau terhempas ke bagian belakang mobil?

 

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering sekali saya temui sebagai argumen pendukung gagasan bumi datar.

Perkenankan saya menjelaskan tentang “Hukum Gerak” atau boleh juga disebut dengan “fakta-fakta mengenai gerak”. Sebetulnya, ini adalah pelajaran tingkat SMP yang mungkin terlewat atau belum kamu pahami sepenuhnya.

Dengan pemahaman ini, semua kejanggalan dan keraguan yang tersirat pada pertanyaan-pertanyaan di atas akan dapat terjawab dengan sendirinya.

Jadi, mari kita bahas!

 

Fakta tentang Benda Jatuh

Aristoteles pernah berpendapat bahwa jika dua benda dijatuhkan dari ketinggian yang sama, maka benda yang lebih berat akan jatuh ke tanah lebih dahulu.

Contohnya, bola bowling akan jatuh lebih dahulu dibandingkan dengan bulu ayam. Selama berabad-abad (bahkan sampai saat ini), pendapat ini diyakini oleh sebagian besar orang.

Namun, suatu saat eyang Galileo Galilei melakukan percobaan dengan menjatuhkan dua benda yang bentuknya sama, tapi beratnya berbeda dari atas menara Pisa. (Sebenarnya Galileo tidak menjatuhkan benda tersebut dari menara Pisa, tapi singkat cerita kejadiannya serupa dengan itu)

Ternyata, ditemukan fakta menarik, kedua benda itu jatuh bersamaan!

Mengapa bisa demikian?

Ternyata hambatan udara lah ternyata membuat benda yang lebih ringan jatuh lebih lambat. Jika saja hambatan udara itu diminimalisir, kedua benda akan jatuh bersamaan.

 

Fakta Pertama tentang Benda Bergerak

Masih soal pendapat Aristoteles, ia pernah menyatakan bahwa benda tidak akan mampu bergerak selamanya. Hal ini disebabkan karena dia mengira bahwa benda butuh energi untuk bergerak, dan energinya suatu saat bisa habis.

Konon Aristoteles menyatakan bahwa Matahari dan Bulan bergerak karena didorong oleh malaikat.

Jika tidak, bagaimana mungkin kedua benda itu bisa bergerak terus dengan sendirinya, padahal tidak ada bensin dan energi lain untuk mendorongnya?

Anggapan ini pun diyakini oleh banyak orang selama berabad-abad, hingga Isaac Newton menemukan fakta menarik.

Fakta menariknya adalah: benda diam akan tetap terus diam, sampai ada kekuatan yang membuatnya bergerak, dan benda bergerak akan terus bergerak sampai ada kekuatan yang membuatnya diam.

Lagi-lagi, hambatan udara (atau gaya gesek) lah kekuatan yang membuat sebagian besar benda-benda di Bumi tidak akan bergerak selamanya.

 

Fakta Kedua Tentang Benda Bergerak

Lebih lanjut, Isaac Newton menemukan fakta bahwa penyebab kita bisa merasakan diri sendiri sedang bergerak bukanlah kecepatannya, melainkan perubahan kecepatannya.

Mau secepat apapun kita bergerak, asalkan tidak ada perubahan kecepatan, maka
rasanya sama saja seperti diam.

Jadi, yang membuat kita merasa bergerak adalah saat kendaraan tancap gas (penambahan kecepatan), saat kendaraan ngerem (pengurangan kecepatan), dan kalau kita berada di kendaraan terbuka: hambatan angin.

 

Fakta Ketiga tentang Benda Bergerak

Ketika kita sedang berada di atas ice skate yang sangat licin, lalu melemparkan bola
bowling yang cukup berat ke depan, badan kita akan terdorong ke belakang.

Demikian juga saat kita mendorong mobil ke depan, mobil tersebut juga balas mendorong kita ke belakang sehingga kita perlu ambil kuda-kuda tumpuan yang kuat di tanah. Kita akan kesulitan mendorong mobil kalau kita berdiri diatas sebuah ice skate, karena yah badan kita bakal kedorong ke belakang.

Prinsip ini dimanfaatkan oleh roket, ketika roket menyemburkan gas ke belakang, badan roket akan terdorong ke depan. Sekalipun itu di ruang hampa udara yang tidak ada ‘tumpuan’ nya.

 

Semua Gerak Itu Relatif

Kita tidak bisa menyebut benda yang sedang bergerak dengan kecepatan sekian
kilometer per jam tanpa menyebut arahnya dan acuannya.

Ketika kamu sedang tidur di dalam pesawat yang sedang terbang, pramugari akan melihatmudiam tertidur di kursi pesawat. Namun, kamu sebetulnya tidak diam, kamu sedang bergerak bersamaan dengan pesawat yang sedang terbang.

 

Setiap Gerak Independen Arah Geraknya

Bayangkanlah saya menggelindingkan bola bowling ke depan, lalu tiba – tiba kamu
menendang bola bowling tadi ke samping.

Aktivitas itu menyebabkan bola bowling ini tidak langsung berhenti dan bergerak ke samping, melainkan lintasannya akan berbentuk parabola ke samping.

Bola pada akhirnya tetap maju ke depan dan ke samping. Demikian juga peluru yang ditembakan ke depan dan peluru yang dijatuhkan begitu saja dengan ketinggian yang sama, mereka akan sampai ke tanah dalam waktu bersamaan.

 

Tulisan ini adalah kiriman kontributor, sebelumnya telah dipublikasikan di Sains Menjawab dengan beberapa gubahan.

Kamu juga dapat mengirimkan tulisanmu untuk Saintif lho, baca panduannya di sini ya. Kami tunggu karya hebatmu!