Efek Rumah Kaca Adalah – Pengertian dan Penjelasannya Lengkap

Efek rumah kaca adalah gambaran dari sistem kenaikan suhu yang terjadi dalam rumah kaca. Jika kaca dapat disamakan sebagai gas-gas yang ada di atmosfer, maka rumah kaca dikatakan sebagai gambaran bumi.

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar istilah efek rumah kaca? Secara ilmiah, efek rumah kaca adalah panas matahari yang terperangkap dalam atmosfer bumi.

Hal ini disebabkan gas-gas yang ada di atmosfer. Lantas, kenapa dinamai efek rumah kaca? Apa penyebabnya? Dan, apa saja dampaknya? Simak penjelasan lengkap berikut.

Asal-Usul Istilah Efek Rumah Kaca

Bangunan yang memiliki dinding dan atap yang terbuat dari kaca disebut rumah kaca. Biasanya, rumah kaca dimanfaatkan sebagai tempat bercocok tanam, baik untuk buah-buahan, sayur-sayuran, dan bunga-bunga tertentu. Negara yang kerap membangun rumah kaca ialah negara-negara yang memiliki empat musim.

Rumah kaca diketahui memiliki kemampuan memerangkap panas matahari sehingga mampu menghangatkan bagian dalam bangunan walaupun saat musim dingin.

Dengan demikian, suhu tetap hangat untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan tanaman, baik siang atau malam hari. Dalam hal ini, kaca dapat disamakan dengan gas-gas yang ada di atmosfer.

Artinya, istilah efek rumah kaca adalah gambaran dari sistem kenaikan suhu yang terjadi dalam rumah kaca.

Jika kaca dapat disamakan sebagai gas-gas yang ada di atmosfer, maka rumah kaca dikatakan sebagai gambaran bumi. Oleh karena itu, istilah efek rumah kaca dipakai untuk mewakili apa yang terjadi saat ini.

efek rumah kaca adalah

Penyebab Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-gas di atmosfer. Selain Karbon dioksida (CO2) yang memiliki persentasi kontribusi sebesar 9-26%, efek ini juga disebabkan gas-gas lainnya, seperti uap air (H2O) sebesar 36-70%, metana (CH4) yang menyumbang 4-9%, ozon (O3) sebesar 3-7%, Nitrous oxide (N2O), CFC, dan HFC.

Sebenarnya dalam jumlah normal, gas-gas yang disebutkan berkontribusi menghangatkan bumi agar tidak terlalu dingin.

Namun, hal ini berbeda saat konsentrasi gas-gas tersebut meningkat drastis sejak revolusi industri. Maka, jika konsentrasi gas-gas dibiarkan meningkat, maka suhu bumi akan semakin tinggi.

Selain revolusi industri, ada beberapa hal yang juga bertanggung jawab atas peningkatkan konsentrasi gas-gas penyebab efek rumah kaca:

  1. Penebangan dan pembakaran hutan. Padahal, pohon mampu menyerap Karbon dioksida (CO2) dengan baik.
  2. Pemakaian bahan bakar fosil yang melepaskan karbon dioksida (CO2).
  3. Pencemaran laut menyebabkan penyerapan karbon dioksida (CO2) oleh biota laut menjadi berkurang.
  4. Pupuk di industri pertanian dapat melepaskan gas Nitrous oxide (N2O).
  5. Limbah tambang dan industri yang penyumbang Karbon dioksida (CO2). Terakhir, limbah rumah tangga dan peternakan juga melepaskan metana (CH4) dan Karbon dioksida (CO2).
efek rumah kaca adalah

Dampak Efek Rumah Kaca Sangat Berbahaya

Sebaiknya, kita bergerak untuk menanggulangi efek rumah kaca yang berbahaya. Jika tidak, dampaknya semakin besar dan mengancam kehidupan.

  • Pertama, dampak efek rumah kaca adalah pemanasan global. Hal ini mengancam seluruh ekosistem akibat kenaikan suhu bumi.
  • Dampak kedua adalah mencairnya es di kutub yang juga mengancam ekosistem. Kemudian, mencairnya es ini menyebabkan kenaikan air laut sehingga menenggelamkan daerah-daerah rendah.
  • Ketiga, laut akan semakin asam karena konsentrasi gas-gas rumah kaca yang meningkat. Asamnya air laut akan mematikan terumbu karang dan ekosistem lainnya.
  • Keempat, menipisnya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet yang berbahaya sampai ke permukaan bumi.

Demikian  penjelasan perihal efek rumah kaca, baik pengertian, penyebab, dan dampak-dampaknya.

Kita dapat menanggulanginya dengan cara yang sederhana, seperti hemat listrik, memakai pupuk organik, menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, mengolah limbah pertanian, dan banyak hal lainnya.

Pasalnya, efek rumah kaca adalah masalah lingkungan yang sebaiknya diperhatikan.

Artikel Terkait