Salah paham tentang cahaya biru dari gadget, yang katanya berbahaya bagi manusia

Kamu pernah dapat informasi kalau cahaya biru dari gadget berdampak buruk bagi manusia?

Ya, informasi itu memang benar. Tapi ternyata, banyak yang salah paham dengan ‘cahaya biru’ yang dimaksud.

 

Bukan sekedar ‘cahaya yang warnanya biru’

Cahaya biru yang dimaksud bukanlah cahaya yang ‘literally’ berwarna biru yang ditampilkan oleh layar gadgetmu.

Gambar terkait

Bukan seperti gambar ini.

Jadi jangan dikira kalau layar gadgetmu tidak menampilkan warna biru, itu berarti tidak apa-apa. Karena nyatanya, secara kasat mata warna biru ini tidak banyak terlihat di layar gadget kamu.

Cahaya biru smartphone
Warnanya putih biasa seperti ini

Pada dasarnya, cahaya yang kita lihat adalah gabungan dari berbagai spektrum warna cahaya. Seperti cahaya matahari yang terdiri dari seluruh spektrum warna dengan proporsi yang relatif sama.

Hasil gambar untuk sunlight spectrum

Begitu pula cahaya putih dari gadget itu sebenarnya mengandung berbagai warna cahaya, termasuk cahaya biru.

Cahaya biru ini bisa jadi bahaya jika kita terus-terusan terpapar sepanjang hari.

 

Manfaat cahaya biru

Pada siang hari, cahaya biru merupakan sinar yang bermanfaat dalam meningkatkan perhatian dan mood seseorang.

Cahaya biru dari matahari juga berperan dalam pengaturan siklus tidur alami seseorang, yang dikenal sebagai circadian rhythm. Makanya secara normal kita segar di pagi hari dan ngantuk di malam hari, karena stimulasi cahaya biru dari matahari.

Tapi kalau kita terus-terusan terpapar, ini yang akan jadi bahaya.

 

Bahaya cahaya biru gadget

Dengan adanya gadget, paparan cahaya biru yang kita alami meningkat secara drastis. Dari yang awalnya hanya didapat dari cahaya matahari di siang hari, sekarang bertambah banyak.

Hal inilah yang kemudian memicu bahaya.

Jadi, saat kamu membuka gadget saat larut malam atau mengerjakan shift larut malam di komputer, kamu mendapatkan paparan sinar biru yang meningkat. Ini pada akhirnya dapat membahayakan matamu selain juga menyebabkan banyak efek samping.

Setidaknya ada dua bahaya utama:

  • Mengganggu ritme sirkadian dan siklus tidur
  • Kerusakan retina

 

Mengganggu ritme sirkadian dan siklus tidur

Cahaya biru adalah stimulan dalam ritme biologis tubuh manusia.

Paparan cahaya biru yang berlebihan pada malam hari bisa menyebabkan penurunan dalam produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur seseorang.

Secara normal, tubuh memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang sedikit pada siang hari, kemudian akan bertambah jumlahnya pada malam hari, beberapa jam sebelum tidur, dan mencapai puncaknya pada tengah malam.

Terlalu banyak terkena paparan cahaya biru pada malam hari mengakibatkan mundurnya jadwal tidur seseorang, menyebabkan susah tidur, insomnia, atau tidur yang tidak nyeyak.

 

Kerusakan retina

Mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan cahaya biru, dibandingkan dengan warna cahaya lain.

Studi dari Harvard menyatakan bahwa cahaya biru berlebihan telah lama diidentifikasikan sebagai bahaya bagi retina.

Setelah menembus bagian luar mata, sinar biru akan mencapai bagian terdalam mata, yaitu retina, dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan pada retina.

 

Cara mengatasinya

Mengingat bahaya yang terjadi akibat paparan cahaya biru yang terlalu banyak, maka kita harus menguranginya.

Caranya ada dua:

  • Mengurangi kontak dengan layar gadget
  • Mengatur cahaya pada gadget

Kalau kamu bisa melakukan cara pertama, itu lebih baik. Tapi kalau kamu tidak bisa lepas dari gadget, maka cara yang kedua bisa menjadi alternatif yang baik.

Dengan bantuan software sederhana, kita bisa mengatur warna cahaya yang dikeluarkan oleh layar gadget, sehingga porsi cahaya biru yang keluar bisa dikurangi.

Di laptop, saya menggunakan software f.lux dan di smartphone saya menggunakan Blue Light Filter.

Software ini sudah cukup membantu untuk mengurangi porsi cahaya biru dari gadget pada malam hari, sehingga dampak negatifnya bisa dikurangi.

 

Referensi

Artikel Terkait