Bacaan sujud tilawah berbunyi “Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin.
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan seseorang karena membaca atau mendengar ayat-ayat sadjah.
Ayat sadjah adalah ayat yang menerangkan atau memerintahkan sujud dalam Al-Quran. Ayat ini dikenali dengan ditandai adanya simblo tugu atau kubah yang terletak pinggir baris ayat tersebut atau terletak diujung atau diakhir ayat sadjah.
Sujud ini hukumnya sunnah, dan sujud tilawah bisa dilakukan didalam shalat ataupun diluar shalat. Apa tujuan dilakukannya sujud tilawah?
Sujud pada umumnya merupakan bentuk kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT, dan didalam sujud seluruh kondisi anggota tubuh mengambil bagian untuk melaksanakan tunduknya seorang hamba kepada-Nya.
Sehingga sujud tilawah salah satu bentuk yang dilakukan guna sebagai wujud merendah atas kebesaran Allah SWT. Berikut beberapa ayat sajdah dalam kitab suci :
Al-Araf (7) ayat 206, Ar-Rad (13) ayat 15, An-Nahl (16) ayat 50, Al-Isra (17) ayat 107 – 109, Maryam (19) ayat 58, Al-Hajj (22) ayat 18, Al-Hajj (22) ayat 77, Al-Furqan (25) ayat 60, An-Naml (27) ayat 2426, As-Sajdah (32) ayat 15, Shad (38) ayat 24, Fushshilat (41) ayat 37 38, An-Najm (53) ayat 62, Al-Insyiqaq (84) ayat 20 – 21, Al-Alaq (96) ayat 19
Tata Cara Sujud Tilawah
1. Berniat akan sujud Tilawah.
Niat ada salah satu point utama ketik seseorang melakukan sesuatu entah yang hukumnya sunnah, mubah, ataupun wajib.
2. Dilanjutkan membaca takbir.
Tidak disyariatkan (berdasarkan pendapat yang paling kuat) untuk takbiratul ihram dan juga tidak disyariatkan untuk salam.
Tetapi ada pula yang mengisyariatkan pula bertakbir ketika hendak sujud dan bangkit dari sujud.
Hal ini berdasarkan keumuman hadits Wa-il bin Hujr, Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir. Beliau pun bertakbir ketika sujud dan ketika bangkit dari sujud. (HR. Ahmad, Ad Darimi, Ath Thoyalisiy. Hasan).
3 Kemudian sujud satu kali.
Yang lebih utama sujud tilawah itu dimulai dari keadaan berdiri, ketika sujud tilawah ingin dilaksanakan di luar shalat.
Para ulama bersepakat bahwa sujud tilawah itu cukup dengan sekali sujud saja. Bentuk sujud tilawah sama dengan sujud dalam sholat.
Sujud Tilawah Ketika Dalam Keadaan Salat
Apabila seorang imam membaca ayat sajdah dan sujud, maka makmum juga harus ikut serta.
Namun jika imam tidak melakukannya, tidak masalah dan makmum tidak perlu melakukan sujud tilawah sendiri. Hal ini tidak mengganggu prosesi salat yang khusyuk.
Ketika salat posisi berdiri, surat yang dibaca setelah Al-Fatihah ternyata mengandung ayat sajdah langsung sujud sambil membaca takbir, tanpa mengangkat tangan dan tanpa disertai rukuk.
Ketika sujud membaca bacaan sujud Tilawah. Kemudian berdiri dari sujud dengan membaca takbir dan boleh memilih apakah ingin menyambung bacaan surah dari ayat sajdah tadi atau tidak.
Sujud Tilawah Ketika di Luar Salat
Gerakan sujud Tilawah sama halnya dengan sujud biasa. Ketika Anda mengaji atau membaca Al-Quran kemudian menemukan ayat sajdah, sebaiknya segera melakukan sujud Tilawah menghadap kiblat.
Sebagian ulama ada yang berpendapat untuk berdiri dahulu, sebagian lagi berkata tidak.
Anda bisa duduk layaknya duduk iftirasyi atau duduk di antara dua sujud, kemudian takbir (tidak wajib) dan sujud.
Bacaan Sujud Tilawah Arab Lengkap

“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo samahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin.
Artinya :
Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi dan nasai).
Demikian ulasan tentang sujud tilawah atau disebut juga dengan sujud sajadah.
Walau sujud tilawah hukumnya sunnah muakkad, namun sujud ini sangat ditekankan untuk dilakukan. Waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah adalah ketika bersujud, maka perbanyaklah berdoa.